21

443 49 1
                                    

"Benarkah?"

Baekhyun mengangguk yakin menjawab pertanyaan lelaki itu, dia mengambil minuman yang dibawanya tadi lalu meminumnya.

"Kamu hanya sedang bingung Chanyeol, kamu takut menyakitiku dengan meninggalkanku, jadi kamu meyakinkan diri kamu sendiri bahwa kamu masih mencintaiku, padahal kamu sudah mencintai Ji Hyo."

"Lagian, siapa yang selama ini yang selalu ada di sampingmu? Ji Hyo, bukan?"

"Ketika kamu di rumah sakit, aku bahkan tidak pernah disisimu ataupun berkunjung sebentarpun tidak."

"Ji Hyo lah yang selalu berada di sampingmu."

"Diakan yang membantumu terapi ketika kamu tidak bisa berjalan, dia yang selalu ada disampingmu, bukan aku."

"Sedangkan aku? Aku saat itu bersenang-senang dan tak peduli padamu."

Chanyeol mengepalkan tangannya. Mendengar perkataan perempuan itu yang menjelek-jelekkan dirinya sendiri membuatnya marah.

Kenapa perempuan ini selalu seperti ini padanya?

Kenapa perempuan ini selalu mendorongnya menjauh!?

Apakah usahanya selama ini agar perempuan itu sadar bahwa dia selalu dan akan selalu di samping perempuan itu belum cukup untuk dilihatnya!?

"Hubungan kita telah berakhir sejak sebelum kecelakaan itu, Park."

"Kita sudah tak ada hubungan apapun lagi."

Baekhyun meletakkan gelas minumannya yang sudah kosong, kemudian meraih tasnya yang ada di kursi tempat Kyu Han berada sebelumnya.

"Pembicaraan kita selesai. Aku harap kita tidak perlu membahas ini kembali ketika bertemu."

Baekhyun bangkit dari kursinya lalu beranjak pergi dari sana.

"Lalu-"

Baekhyun berhenti melangkah ketika mendengar suara lelaki itu, dia menatap Chanyeol yang kini menatapnya marah.

"Lalu kenapa kamu menemuiku waktu itu!?"

"Kenapa kamu menghampiriku waktu itu!?"

"Kenapa kamu pura-pura menjadi pasienku ketika kamu tak ingin melihatku!?"

"Kenapa kamu menceritakan soal diriku yang dulu pada diriku yang tidak mengingatnya sedikitpun!?"

"Kenapa kamu selalu menderita dan sangat sedih setiap bercerita tentang diriku!?"

"Kenapa-!"

"Kenapa kamu menangis sendirian di rumah sakit itu!?"

"Kenapa!? Kenapa kamu selalu berlari dariku padahal kamu sendiri tahu, kamu ingin tetap bersamaku!? Kenapa kamu selalu menahan dirimu sendiri!?"

Semua orang yang ada di kafetaria itu langsung menatap mereka.

Baekhyun tidak peduli dengan tatapan orang-orang itu, namun perkataan lelaki itu membuatnya tidak nyaman.

Dia memeluk tubuhnya sendiri dan mengalihkan pandangannya.

Park Chanyeol berdecak marah. Dia mendorong kursinya kebelakang lalu menghampiri perempuan itu. Dia mencengkram bahu sempit perempuan itu dengan kuat lalu memaksa wajah itu untuk menatapnya tepat ke kedua matanya.

"Jawab pertanyaanku! Jangan hanya diam saja!"

"Kenapa kamu terlihat khawatir ketika aku kesakitan waktu itu!?"

"Kenapa kamu terlihat sangat kesakitan ketika aku menceritakan hubungaku dengan Ji Hyo!?"

"Kenapa kamu selalu menatapku dengan sendu ketika kita tidak saling mengenal saat itu!?"

"Kenapa kamu pergi ketika aku sudah mengingat semuanya!?"

"Jawab pertanyaanku!"

Kyu Han beranjak dari kursinya yang tak jauh dari tampat dirinya duduk sebelumnya. Kaki kecilnya melangkah dengan cepat menghampiri kedua orang dewasa itu. Dia menarik tangan lelaki dewasa yang menyakiti Baekhyun-nya, kemudian memasang kuda-kuda dan memukul perut yang lebih dewasa darinya itu.

Chanyeol yang belum siap akan apapun, mundur beberapa langkah ketika tinjuan itu di berikan padanya. Dia meringis merasakan sakit di perutnya kemudian menatap lelaki yang lebih kecil darinya itu.

"Pergi! Pergi dari sini!"

"Pergi! Pergi! Pergi!"

"Pergilah dari hadapan kami!"

"Jangan pernah menunjukkan mukamu lagi di hadapan kami!"

"Pergi! Pergi! PERGI!"

Chanyeol terdiam melihat anak kecil itu berteriak padanya sambil menangis. Dia menatap Baekhyun yang kini mensejajarkan tubuhnya dengan anak itu dan memeluknya dengan erat.

Kyu Han menangis dengan keras. Dia benci ini. Dia benci lelaki itu! Dia menyakiti Baekhyunnya.

Baekhyun berdiri dengan putranya di dalam gendongannya. Dia menepuk punggung anak itu dengan perlahan berusaha menenangkannya.

"Selamat tinggal."

Chanyeol mengepalkan tangannya ketika perempuan itu pergi lagi darinya setelah mengucapkan kalimat perpisahan itu.

Dia kembali melepaskan perempuan itu.

Dirinya selalu saja tidak pernah bisa mempertahankannya.

Chasing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang