"Baekhyun, apakah kita akan pulang ke Vienna hari itu?"
Baekhyun melirik putranya saat meletakkan makan malam mereka di atas meja, lalu menjawab, "Tentu saja kita akan pulang, kenapa kamu bertanya seperti itu?" Dia mengusak kepala putranya sekilas lalu melanjutkan kegiatan menata makanan pendampingnya di atas meja. "Dimanapun kita berada, hari itu, kita harus pulang dan menemuinya."
Kyu Han tersenyum senang mendengar itu.
"Aku tidak sabar untuk menanti hari itu, ayo kita pergi bersama dengan Noona dan Kyungsoo Imo, seperti waktu sebelum kita berangkat kesini."
"Akan aku tanyakan pada mereka kalau begitu."
"Lilith pasti senang jika banyak orang yang mengunjunginya! Meskipun kita berdua cukup, tapi kalau lebih banyak lagi Lilith pasti sangat senang!"
Baekhyun mengangguk, menyetujui perkataan itu. Bibirnya mengulas senyuman tipis, kemudian menarik kursi disamping putranya duduk.
Kyu Han melirik perempuan itu dengan ragu, lalu berkata dengan pelan, "Kemarin aku bertemu dengannya."
"Dengannya?" Tanya Baekhyun.
Kyu Han mengangguk, "Park Chanyeol."
"Ohh." Baekhyun menyuapkan melanjutkan makannya dengan tenang, "Lalu?"
"Dia bilang, dia sudah menyerah denganmu."
"Baguslah kalau begitu."
Kyu Han menatap Baekhyun dengan sendu. Meskipun perempuan itu bertindak seperti tidak acuh, dia tahu perempuan itu masih peduli.
"Memang itu yang harus dilakukannya sejak dulu."
"Kamu tidak apa?"
"Heum?" Baekhyun menatap putranya penuh tanya, "Apa maksudnya?" lalu tersenyum polos seolah tidak mengerti.
Kyu Han berdecak.
"Aku tidak apa, memang itu yang harusnya terjadi, aku sudah tidak peduli." Kyu Han menatap ibunya dengan tajam, lalu melanjutkan perkataannya, "Jangan pernah mengatakan itu di depanku lagi Byun, aku tidak menyukainya."
"Itu seperti kamu sedang menipu dirimu sendiri, dan aku tidak menyukainya. Harus berapa lama lagi kamu bersikap seperti itu? Apakah kamu tidak lelah?"
"Ketika kamu tidak suka, katakan tidak suka. Jika kamu menyukainya, maka pertahankanlah sekuat tenaga. Jangan takut! Hidup ibumu tidak akan terulang kembali padamu, Baek."
"Aku tahu itu." Baekhyun berbisik pelan.
"Lalu kenapa kamu masih bersikap seperti ini? Sudah cukup kamu selalu menahan dirimu sendiri. Sudah cukup kamu selalu berpikir bahwa kamu sedang berbohong dan tidak tahu yang mana dirimu sebenarnya!"
Baekhyun meletakkan alat makannya kemudian berdiri dari duduknya dan berkata, "Maaf, sepertinya aku akan tidur duluan, jika sudah selesai makan, tinggalkan saja, nanti aku bereskan."
"Selamat malam Kyu Han-ah."
Kyu Han menghela napasnya saat perempuan itu menghindarinya lagi.
Sampai kapan perempuan itu seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You
FanfictionBisa di bilang. Dirinya sangat bodoh. Mengejar orang yang jelas-jelas sudah membohonginya selama dua belas tahun lebih. Namun dia tidak peduli itu. Karena dia selalu mengejar. Mengejar perempuan itu yang selalu menghindarinya- - Sejak awal mereka me...