"Paman."
Jung Yunho menatap ponakannya itu dengan pasrah. Dia mengusap kepala lelaki itu yang bersender di meja bartendernya kemudian menjawab panggilan itu dengan gumaman.
"Apakah aku sudah memilih yang tepat?"
"Apa maksudmu?"
Chanyeol menegakkan tubuhnya kemudian menatap sang paman yang berada di balik meja bartender itu.
"Apakah aku sudah benar mengambil keputusan? Meninggalkan Ji Hyo dan kembali bersama Baekhyun?"
"Benar bukanlah sesuatu yang pasti, Chanyeol-ah, benar, menurut orang lain itu berbeda."
"Mungkin menurutku aku, kamu sudah benar mengambil keputusan dengan kembali bersama Baekhyun, tapi menurut orang tua kamu, keputusan yang benar adalah kamu tetap bersama Ji Hyo."
"Benar itu berbeda-beda Chanyeol, jadi aku tak bisa menjawab pertanyaanmu."
"Menurutmu, benar itu seperti apa?"
Yunho menyodorkan gelas minuman racikannya yang telah di buat sebelumnya, "Tanyakan hatimu, lalu percayalah."
Pria paruh baya itu tersenyum tipis kemudian melangkah keluar dari balik meja itu.
"Paman ada pekerjaan yang harus segera di selesaikan, jika kamu sudah merasa tenang, turunlah ke butik yang ada di bawah."
Chanyeol mengambil gelas itu dan menatapnya dengan kosong.
Dia sedikit goyah ketika mendengar perkataan Baekhyun waktu itu.
Benarkah?
Benarkah perasaannya sudah berubah?
Benarkah dia sudah tidak mencintai perempuan itu lagi?
Benarkah dia mencintai Ji Hyo?
Benarkah dia hanya bimbang?
Benarkah dia -
Chanyeol menenggak minuman itu, kemudian turun dari kursinya.
Benarkah dia masih mencintai perempuan itu?
Atau ini hanya sebatas nafsu untuk memiliki perempuan itu dan membalaskan dendamnya setelah di tipu selama dua belas tahun lebih, itu?
"Paman, aku pulang dulu, terimakasih sudah menemaniku."
Yunho menatap punggung keponakannya yang langsung berjalan menuju pintu keluar, "Ya, hati-hati, Chanyeol-ah."
Baekhyun terlihat semakin cantik ketika mereka bertemu kemarin. Penampilan perempuan itu menjadi sangat dewasa dan terlihat tenang - meskipun sama seperti sebelumnya, namun kini aura dingin disekitar perempuan itu tak terlihat. Pembawaannya menjadi santai dan terkesan lembut.
Bagaimana kabarnya hari ini?
Apa yang sedang dilakukannya?
Ah, dia ingin bertemu dengannya.
Dan, siapa anak lelaki kecil itu?

KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You
FanfictionBisa di bilang. Dirinya sangat bodoh. Mengejar orang yang jelas-jelas sudah membohonginya selama dua belas tahun lebih. Namun dia tidak peduli itu. Karena dia selalu mengejar. Mengejar perempuan itu yang selalu menghindarinya- - Sejak awal mereka me...