Kyu Han merapatkan dirinya pada Baekhyun yang tidur disampingnya menemaninya. Jarang sekali mereka bisa seperti ini, jadi sesekali dia ingin memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
Baekhyun tersenyum ketika putranya itu mendekatkan dirinya padanya, dia mengelus kepalanya dengan sayang, kemudian mendekapnya.
"Apa yang kamu bicarakan dengan Sehun tadi siang?"
"Aku tidak terlalu menyukainya."
Baekhyun tertawa mendengar Kyu Han malah menjawab dengan hal lain dari pertanyaannya.
"Apakah kamu menceritakan tentang Lilith?"
Baekhyun merasakan kepala anak itu mengangguk membuat sesuatu di dalam hatinya terasa sangat sakit ketika mengetahui jawabannya.
"Dia bertanya tentang kenapa aku tinggal di Vienna dan melarangnya untuk tidak memberi tahu siapapun?"
Anak itu kembali mengangguk.
"Dia pasti merasa tidak nyaman, mungkin beberapa orang mencariku lewatnya dan dia berusaha menutupi keberadaanku dengan baik."
"Dia tahu siapa Lilith?"
"Lilith adikku."
Baekhyun tertawa kecil mendengar jawaban itu, "Lalu dia tahu apa lagi?"
"Lilith sudah tidak ada dan itulah kenapa kamu menetap di Vienna."
"Karena Lilith dimakamkan disana, jadi kamu tidak bisa pergi dari sana."
Baekhyun mengusap punggung kecil anak itu dengan perlahan, "Lalu apa lagi?"
"Tidak ada."
"Kamu tidak menceritakan tentang Papanya Lilith?"
Kyu Han mendengus, "Mengapa aku harus menceritakan tentang Papanya Lilith dengannya? Terlebih lagi aku tidak menyukai Papanya Lilith."
"Jangan terlalu membencinya, lagi pula ini memang salahku dari awal yang tak memberitahunya."
"Meskipun gitu dia seharusnya tidak berhenti di tengah jalan untuk mencarimu!"
Kyu Han mencengkram baju tidur bagian belakang Baekhyun dengan erat. Kilasan memori menyakitkan yang dilihatnya waktu dulu membuatnya sangat marah dan sakit.
"Jika saja waktu itu dia ada disana, Lilith pasti akan baik-baik saja! Jika saja waktu itu aku dapat berguna, Lilith pasti masih bersama kita! Aku benci pria itu karena dia tidak ada disampingmu! Aku benci diriku yang tak bisa melakukan apapun waktu itu hingga kita kehilangannya! Aku benci pria itu yang membuatmu sangat menderita!"
"Jika saja pria itu ada disisimu, kamu tidak akan terlalu sakit menanggung semuanya sendiri!"
Baekhyun mengecup puncak kepala anaknya itu berulang kali. Dia mengerti apa yang dimaksud dengan anaknya itu, namun itu bukan hanya kesalahan pria itu, ini juga kesalahannya yang memutuskan untuk tak memberitahunya apapun, hingga dia menerima ganjaran bahwa dirinya harus kehilangan bakal anaknya.
Kyu Han tidak mengerti, dia belum mengerti seluruhnya. Anaknya hanya tahu dia sangat sakit ketika itu hingga dia menyalahkan dirinya sendiri dan menyalahkan lelaki itu.
Padahal ini semua salahnya.
"Mommy."
Baekhyun tersenyum mendengar anaknya itu memanggil namanya dengan suaranya yang parau karena menangis.
"Apakah kamu masih mencintainya?"
Baekhyun mengerutkan dahinya, lalu menatap putranya, "Siapa?"
Kyu Han mengangkat kepalanya dan menatap kedua mata ibunya dengan mata yang berair.
"Park Chanyeol, apakah kamu mencintainya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You
FanfictionBisa di bilang. Dirinya sangat bodoh. Mengejar orang yang jelas-jelas sudah membohonginya selama dua belas tahun lebih. Namun dia tidak peduli itu. Karena dia selalu mengejar. Mengejar perempuan itu yang selalu menghindarinya- - Sejak awal mereka me...