46 - End

1.2K 78 5
                                    

Chanyeol menatap album foto itu dengan rasa yang campur aduk. Dia bahagia - sangat bahagia - namun dia juga sangat sedih dan menyesal.

Dia tidak dapat melihat dan mengenal putrinya secara langsung.

Putrinya sangat cantik.

Chanyeol mendengarkan dengan seksama setiap Kyu Han menceritakan apa yang sedang terjadi ketika foto itu di ambil. Putranya itu menceritakannya dengan semangat hingga tanpa sadar dia selalu tersenyum setiap menceritakan Lilith dan dia tidak masalah dengan hal itu. Kyu Han jauh lebih baik ketika seperti ini.

Dia mengusap kepala putranya itu dengan lembut dan tersenyum padanya ketika anak itu mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan terkejut.

"Terimakasih."

Kyu Han terdiam mendengar perkataan itu. Dia mengalihkan pandangannya kemudian turun dari duduknya di samping lelaki itu.

Dia melangkah menjauh dan masuk ke dalam kamarnya.

Chanyeol bingung dengan tingkah putranya, kemudian dia melirik Baekhyun yang tersenyum tenang padanya di sofa lain ruangan itu.

Tak lama kemudian Kyu Han keluar dari kamarnya dengan kedua tangannya yang penuh dengan kaset rekaman.

"Aku rasa, kamu tidak apa melihat ini."

"Ini rekaman yang aku buat saat Lilith di rumah sakit. Aku sebenarnya tak ingin melihatnya kembali."

"Tapi kamu sepertinya harus melihatnya."

Chanyeol menatap putranya itu tak percaya, dia menatap Baekhyun dengan ragu dan perempuan itu mengangguk padanya. Chanyeol tak pernah mengira Kyu Han akan melakukan ini secepat itu. Dia pikir anak itu akan memberikan kasetnya padanya nanti.

"Ayo kita melihatnya bersama."

Kyu Han langsung mengangguk, kemudian dia menyiapkan semuanya. Dia mengambil kaset yang pertama kali dia rekam kemudian dia memasukkannya kedalam player.

Baekhyun berdiri dari duduknya dan berpindah duduk jadi di samping Chanyeol. Ketika Kyu Han berjalan ke arah mereka, dia menggendong putranya itu dan membawanya ke pangkuannya.

Chanyeol menekan tombol play di remote player itu, kemudian rekaman itu di putar.

Ketika rekaman itu di mulai, dia tersenyum lebar dengan bahagia sekaligus merasa sangat sakit ketika melihat putrinya yang terbaring dengan berbagai alat di pasang di tubuhnya. Chanyeol merasa kagum, senang, bersyukur dan sesuatu hal yang tak dapat dijelaskannya bercampur aduk ketika dia mendengar suara putrinya berbicara. Dan setiap detik selanjutnya dia diabuat terpukau oleh anaknya itu yang dengan ceria menjalani harinya meskipun itu tidak mudah.

Baekhyun menatap Chanyeol ketika rekaman itu sudah terputar hingga setengah jalan dan melihat lelaki itu sedang mengusap air matanya yang jatuh ke pipi. Dia meraih tangan lelaki itu dan menggenggamnya kemudian melihat kembali rekaman putrinya yang sedang menunjukkan saat-saat kritisnya. Dia masih ingat dengan jelas saat itu, bagaimana putrinya tidak bangun selama beberapa hari dan terkadang mengalami kejang hebat.

Dia mencengkram tangan Chanyeol.

"Chanyeol-"

Chanyeol mengalihkan pandangannya setelah mengusap semua air matanya yang jatuh kembali. Dia menatap Baekhyun yang masih melihat rekaman itu.

"Kenapa kamu masih ingin bersamaku?"

Chanyeol tidak menyangka akan mendengar pertanyaan itu dari Baekhyun.

"Aku sangat kacau, aku bahkan tidak pernah jujur padamu, aku selalu bersikap dingin padamu, kenapa kamu masih ingin bersamaku?"

"Aku tidak pernah peduli padamu, bahkan saat kamu di rawat setelah kecelakaan itu aku tidak peduli."

Chasing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang