"Menungguku lama?"
Anak kecil itu mendongakkan kepalanya mendengar suara ringan yang terasa dingin itu. Dia tersenyum lebar dan menggelengkan kepalanya. "Tidak juga."
Byun Baekhyun tersenyum melihat anak itu tersenyum padanya. Dia melepaskan mantel yang dipakainya dan meletakkannya di kursi kosong di sampingnya kemudian menarik kursi yang ada di hadapan anak lelaki kecil itu.
Mereka saling bertatapan sesaat dan dia menahan senyumnya melihat anak itu antusias dengan apa yang akan di lakukannya selanjutnya.
"Kenapa menatapku seperti itu? Aku belum lihat menunya."
"Aku sudah melihatnya dan akuyakin kamu akan menyukai makanan yang aku pesankan untukmu nanti."
Alisnya dia angkat mendengar jawaban penuh percaya diri dari anak itu, "Oke, mari kita lihat apa yang kamu rekomendasikan kali ini padaku."
Anak kecil itu langsung menyebutkan beberapa menu makanan yang di rekomendasikannya. Kaki-kaki kecilnya yang tak mengnai lantai berayun secara teratur sesuai dengan rasa semangatnya yang menjelaskan menu makan yang di sebutkannya.
Baekhyun membuka menu itu dan mencari nama yang sama dengan anak kecil itu sebutkan dan tersenyum tipis saat melihat menu itu.
Cukup menggiurkan.
"Apakah Soo In noona pernah mengajakmu kesini?"
Anak itu mengangguk dengan semangat, "Dan aku sudah pernah memakan itu semua, Noona terlalu boros, untung saja borosnya hanya denganku."
Baekhyun tertawa, "Karena Soo In noona menyayangimu tentu saja dia dapat bersikap boros seperti itu."
"Tapi, sepertinya aku harus menegurnya agar tak terlalu memanjakanmu."
"Aku ragu Noona akan menuruti perkataanmu."
Baekhyum mendengus mendengar jawaban itu. Sejak kapan anak ini menjadi seperti itu?
"Baiklah, ayo kita pesan makanannya."
*
"Kyu Han."
Anak itu memalingkan wajahnya dari pandangan luar mobil yang di naikinya itu dan memandang Baekhyun yang duduk di depannya, menyetir mobil. Mereka sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah mereka setelah puas makan malam hari itu.
"Aku ingin mengatakan sesuatu yang cukup penting sekarang."
"Apa itu?"
Byun Baekhyun diam cukup lama, dia memandang jalanan di hadapannya yang penuh dengan orang-orang yang menyebrang. Dia melirik lampu lalu lintas yang masih berearna merah.
"Aku akan pergi cukup lama dua minggu lagi."
"Kemana?"
Baekhyun melirik anak lelaki itu dari spion tengahnya.
"Korea."
"Korea?"
Baekhyun mengangguk mendengar pertanyaan anak itu.
Lampu lalu lintas berubah menjadi warna hijau, Baekhyun merubah perseneling mobilnya lalu menekan gas mobilnya perlahan. Mobil melaju kembali.
"Apakah kamu mau ikut denganku?"
Anak lelaki itu diam cukup lama.
"Kenapa kamu pergi kesana?" tanyanya.
Baekhyun tak menjawabnya. Anak lelaki itu menatap Baekhyun dari kaca spion tengah dengan pandangan mengerti.
Baekhyun membelokkan mobilnya ketika mereka sudah memasuki lingkungan tempat tinggal mereka.
"Kamu tahu Oh Sehun?"
Anak itu mengangguk.
"Dia akan menikah, jadi aku harus datang."
"Dan juga, ada beberapa permintaan untuk mengisi perkuliahan dan sebagainya. Kebetulan waktunya bersamaan dengan acara itu, jadi aku memutuskan untuk tinggal disana agak lama dari biasanya aku pergi ke negata lain."
"Hanya itu?"
"..."
"Kamu tidak akan menemui Papanya Lilith?"
"..."
"Tidak. Tidak akan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You
FanfictionBisa di bilang. Dirinya sangat bodoh. Mengejar orang yang jelas-jelas sudah membohonginya selama dua belas tahun lebih. Namun dia tidak peduli itu. Karena dia selalu mengejar. Mengejar perempuan itu yang selalu menghindarinya- - Sejak awal mereka me...