Baekhyun memejamkan matanya dengan erat dan membiarkan Chanyeol mendekap tubuhnya. Dia menyandarkan kepalanya pada dada lelaki itu dan mendengarkan detak jantung lelaki itu dalam diam.
Mereka kini berada di bangku tempat Baekhyun duduk sebelumnya setelah berhenti menangis dan menenagkan dirinya masing-masing.
Chanyeol mengecup puncak kepala perempuan itu dan mengeratkan dekapannya.
"Aku akan menunggumu, kamu ada kelaskan?"
Baekhyun mengangguk. Dia tentu saja tidak lupa dengan kewajibannya yang satu itu.
Namun dia merasa enggan untuk datang kesana.
Dia melingkarkan tangannya pada pinggang Chanyeol dan memeluknya dengan erat.
Dia menggesekkan wajahnya pada dada lelaki itu dan mengirup aromanya dalam.
Ah, dia merindukan aroma ini.
Dia sangat merindukannya.
Kenapa dia baru menyadarinya sekarang?
"Aku akan mengantarmu hingga depan kelas tempatmu mengajar."
Baekhyun menghembuskan napasnya perlahan, kemudian menjauh dari lelaki itu.
Mereka saling bertatapan.
Chanyeol menarik sudut bibirnya membentuk senyuman tipis saat Baekhyun menatapnya dengan ragu dan gelisah, kemudian dia mengusap rambut perempuan itu.
"Aku akan mengantarmu dan menunggumu di depan pintu kelas tempatmu mengajar."
Baekhyun mendengus mendengar itu, namun dia tersenyum tipis, "Jangan bodoh." Katanya, kemudian dia berdiri, "Ayo, kita pergi."
Chanyeol meraih tangan perempuan itu dan mengaitkan jemari mereka lalu membawanya kedalam saku mantel yang sedang dikenakannya.
"Ayo."
*
Chanyeol melakukan apa yang di katakannya tadi, dia mengantar dan menunggu Baekhyun tapat di depan pintu kelas dimana perempuan itu mengajar.
Baekhyun menyelesaikan perkuliahan hari itu dengan cepat, dan untuknya itu adalah kelas terakhir dia mengajar.
Ketika pintu kelasnya dibuka oleh para mahasiswa yang ingin keluar, mereka terkejut melihat orang asing berdiri tak jauh di depan pintu kelasnya, kemudian bergegas pergi saat mereka sadar bahwa orang asing itu adalah orang yang sama seperti waktu itu.
Kehadiran orang asing itu tak dapat mereka lupakan begitu saja. Apa lagi dengan segala aura serta pesona lelaki itu pancarkan.
Terlalu sayang untuk dilupakan begitu saja.
Baekhyun menjadi orang yang terakhir keluar dan Chanyeol memberikan sebuah senyuman lebar padanya.
Lelaki itu menghampiri Baekhyun, lalu meraih tangan perempuan itu yang kosong dan menggenggamnya.
"Sudah?"
Baekhyun mengangguk, "Ini kelas terakhir."
"Kalau gitu, kita pergi?"
Baekhyun diam sebentar, "Kyu Han-"
"Kyu Han sudah bersama dengan Sehun, aku menghubunginya."
Baekhyun mengangguk - mengerti, lalu mengikuti lelaki itu yang menarik tangannya dengan lembut.
Baekhyun menatap tautan tangan mereka dan bibirnya tak dapat bertahan untuk tidak membuat senyuman tipis.
Dia menggenggam balik tangan lelaki itu dan mendekatkan dirinya hingga mereka berjalan bersampingan.
Chanyeol merasa sangat bahagia ketika merasakan Baekhyun menggenggam tangannya balik dan berjalan di sampingnya. Bibirnya langsung membentuk senyuman lebar dan dia mengeratkan genggamannya.
Kapan terakhir kali mereka seperti ini?
Berjalan bersama, bahu ke bahu, sambil bergenggaman tangan dan tersenyum layaknya orang bodoh ini.
Chanyeol dan Baekhyun tersenyum dengan lebarnya tanpa melihat satu sama lain.
Namun mereka tahu.
Mereka sudah sangat bahagia meskipun hanya seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You
Fiksi PenggemarBisa di bilang. Dirinya sangat bodoh. Mengejar orang yang jelas-jelas sudah membohonginya selama dua belas tahun lebih. Namun dia tidak peduli itu. Karena dia selalu mengejar. Mengejar perempuan itu yang selalu menghindarinya- - Sejak awal mereka me...