Bab 10

88 8 0
                                    

Playlist
Kim Yong Jin (김용진) - Cry

**
Maaf

"Lo tahu, mereka rela tersakiti hanya ingin membuat lo senang. Lo ternyata belum sepenuhnya dewasa."

**

Suara dentingan piano itu seolah menjadikan dia takut. Dadanya sesak seolah oksigen disekitarnya telah hilang begitu saja.

"Setiap masalah itu ada jalan keluarnya, asalkan kamu mau bercerita"

Dia melihat dengan cepat kearah sumber suara namun tak ada satupun orang disana. Dia merasa bahwa ada yang hilang ketika egonya sendiri tak mampu dia kendalikan.

"Haruskah aku ke sana"gumamnya.

Dia tidak yakin dengan dirinya dia hanya ingin terus berlari. Suara siulan itu seolah membuat dia tidak mampu untuk melakukan apapun, dia terus melihat bayang-bayang lampu yang terang dan klakson mobil yang terdengar begitu keras. Hingga suara benda yang tertabrak dan jatuh sangat keras.

"Jika kamu begini terus, kamu bisa tua dengan cepat"suara itu membuat dia sedikit menjauh darinya. "Kenapa menghindari ku? Jantung kamu deg-degan ya."

"Kenapa kamu datang lagi?"nada suaranya masih sama. Membuat Lily memancungkan bibirnya ke depan. "Pergi"

Tanpa menjawab dia langsung beranjak pergi meninggalkannya. Membuat Dandelion sedikit merasa bersalah juga padanya. Tapi, ini lebih baik dibandingkan dia terus berada disampingnya.

**

Bau obat itu masih saja menyengat, dia tidak suka berada ditempat itu lagi. Dia hanya bisa berbaring seharian tanpa melakukan apapun. Dia hanya terus mengingat orang-orang yang selama ini ada di sisi nya tapi, mereka sekarang menghilang entah kemana.

Dia takut jika sesuatu terjadi kepada mereka. "Ah, harusnya aku cari tahu permasalahan mereka apa?jadi, aku bisa melihat mereka bahagia."

"Kamu sepertinya tidak pernah memahami arti kedewasaan."suara itu membuat dia menatap kearah pintu. "Mereka menyembunyikan darimu, karena mereka nggak mau kamu jatuh kemasalah mereka."

"Aku hanya nggak mau mereka terluka, apa aku salah?"

"Kamu tahu, mereka rela tersakiti hanya ingin membuat kamu senang. Kamu ternyata belum sepenuhnya dewasa."

"Dewasa bukan tentang itu semua, mereka terus saja menganggapku anak kecil. Aku juga ingin melihat mereka bahagia, apalagi orang tuaku yang selalu merendahkan aku?"

Dia kembali meninggalkan Ilalang begitu saja. Mereka selalu lari dari masalah,begitulah yang difikirkan olehnya. Apakah kebohongan yang indah itu baik?bohong tetaplah bohong. Sekarang yang ada dalam otaknya ketika mereka memberikan segalanya, cinta dan apapun itu namun, itu hanyalah kebohongan untuk menutupi masalah mereka lalu untuk apa?untuk apa kebohongan yang mereka buat untuk menjadi indah itu untuk apa?

"Aku hanya ingin bercerita?kenapa dia menghilang lagi?"kesalnya.

**

Dandelion kembali terdiam kakinya sulit untuk melangkah kesana. Dia tidak yakin jika, dia akan menemuinya. Setelah dua tahun dia koma dan akhirnya sadar apakah dia masih mengingatnya. Dia mengurungkan niatnya untuk kesana. Dia berjalan tanpa arah seolah rasa bersalah itu menghantui fikirannya.

Dia melihat kearah toko alat musik itu. Ingat itu seketika memutar dengan cepat suara pecahan kaca dan suara api yang membara membuatnya tertunduk. Menutup kedua telinga dan matanya seolah ingatan itu terus berputar seperti detik jam yang tak pernah berhenti bergerak.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang