Bab.68

19 2 0
                                    

Playlist
Chanyeol (찬열) - Don't Go Today

**
Jangan pergi,kumohon
"Meskipun kamu menjauh satu langkah aku akan terus menuju kearahmu."

🌺

Didepan kantor pos, dia kembali berjalan kesana. Entahlah, dia merasa ada yang aneh jika dia berada disana. Seperti bayangan itu nyata dihadapannya.

"Kita tidak pernah tahu takdir Tuhan, siapapun itu, di manapun tetap akan sama. Entah kamu atau aku dulu"

Satu kata itu seketika terlintas dalam benaknya. Dia tidak mengerti, dia hanya membayangkan hal itu saja. Suara klakson mobil terdengar jelas, membuat jantungnya berdetak begitu kencang.

"Jingga"dia menatap dengan jelas kearah seberang jalan. Air matanya jatuh begitu saja ketika melihat segalanya yang berputar seperti film dokumenter. Rasa sakit sesak itu seolah menjadi hal yang menyakitkan baginya lagi.

**

Senja melihat Kala yang berdiri di depan kantor pos, dia melihat dengan jelas bahwa pria itu berada disana. Wajahnya terlihat begitu khawatir membuat Senja sedikit bingung. Dia terduduk di sana dengan nafas yang terdengar berat. Langkahnya ingin menujunya namun, dia masih bertanya siapa Wanita yang sama seperti dirinya. bahkan bertemu dengannya di tempat yang disebutkan di buku itu dia tidak pernah. Amerika, mungkin saja dia pernah ada disana tapi, tempat itu bukan tujuannya.

"Kala!"dia kembali memanggilnya namun, dia tidak kunjung mendengar.

Langkahnya semakin mendekat dan mendekatinya. Dia memegang pundak Kala pelan, membuat Kala menatap dengan tatapan tak percaya. Air mata itu mengalir di wajah tampannya. Membuat Senja sedikit mundur kebelakang, sebelum Kala menariknya dalam pelukannya.

"Jangan tinggalkan aku, aku mohon jangan tinggalkan aku."

"Kala, kamu nggak papakan."tanyanya lirih.

"Ku mohon, jangan tinggalkan aku."

Dia memeluknya begitu erat.

"Meskipun kamu menjauh satu langkah aku akan terus menuju kearahmu."gumamnya yang membuat senja terdiam.

Dia bernyanyi dan semua memori menyakitkan itu seolah memutar begitu cepat hingga dia berada di sini. Di kantor pos ini, dia menatap Senja dengan tatapan sedikit bingung.

"Senja?"

"Kala, ada apa?"tanyanya yang mencoba untuk pura-pura tidak tahu.

"Kenapa aku di sini?"ujarnya yang menatap Senja dengan tatapan bingung.

Senja melihat Cakra yang berjalan kearah kantor pos, dengan cepat dia menatap kearah Kala dan membawanya pergi. "Mau kemana?"

"Kita harus pergi sekarang"ujarnya yang membawa Kala.

Dandelion yang melihat langsung masuk kesamping supir yang membuat Senja menatap tak percaya. "Rumah Sakit pak"

**
Kala masih di dalam dia merasa tubuhnya terlalu lemah hingga dia kekurangan cairan. "Kenapa dia bisa segila itu?"

"Dio!"

"Aku tahu, maafkan aku. Mungkin harusnya aku mendengarkan kamu sejak tadi."ujarnya yang membuat Senja menatap seolah tak percaya. "Kenapa?"

"Tidak, kamu bisa selembut ini bicara padaku."

"Apa kamu tidak lelah?"pertanyaan itu membuat Senja menatapnya. "Menungguku terus menerus, aku tahu kamu pasti lelah kan."

"Apa ini alasanmu tidak menyukaiku?"

"Apa maksudmu?"tanyanya.

 Senja tahu kalau dia mengerti apa maksudnya, ia akhirnya hanya menggeleng pelan. Mengurungkan niatnya untuk bertanya siapakah dia yang membuat dunia indah namun, menyakitkan untuk Kala. Dan yang pasti itu bukan dirinya. bahkan dia berusaha untuk tidak mengetahuinya.

***

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang