Bab.28

41 3 0
                                    

Playlist
Lee Sora (이소라) - Song Request (신청곡) (Feat. SUGA)

**

Radio
"Sepertinya aku tidak akan menceritakannya."

**

Malam telah tiba mereka berkumpul bersama di atap tempat mereka sering berkumpul. Sambil menikmati malam yang cerah hari ini mereka hanya terdiam sambil merenungkan apa yang berada dipikiran mereka masing-masing.

Kala melihat kearah langit, bulan malam ini bersinar begitu terang. Seolah tak ada awan kecil yang mengikutinya. Bintang tetap sama, redup di langit karena kalah dengan lampu kota yang begitu terang. Mereka semua melihat kearah March yang sedang diam termenung sejak tadi. Biasanya dia yang paling bawel kini dia hanya diam dan tak berbicara apapun.

"kenapa?"tanya Dandelion yang membuat dia hanya menggeleng kepalanya pelan.

"Kak March, nggak lagi patah hati kan."tanya Ilalang yang membuat dia hanya terdiam saja.

"Wah, hari ini jadi sepi dong kalau kamu diam terus begini."ucap Bumi yang membuat mereka melihatnya dengan tatapan tajam. "Ups...maaf."

"Kamu kenapa?"tanya Langit yang ditanyakan sama seperti Dandelion.

"Kamu nggak sakit kan"tanya Bintang yang mulai khawatir.

"Kamu kenapa?ceritalah sama kita"tambah Kala yang membuat dia hanya menatap Dandelion dengan tatapan sendu.

"Kamu bikin aku takut"ucap Dandelion yang sedikit menjauh darinya.

"Kalian berdua, marahan"tanya Ilalang sambil makan es seperti anak kecil. "Kurasa kalian harus baikan. Kata kalian nggak baik musuhi kakak sendiri, kecuali kalau dia salah"ucapnya sedikit menyindir.

"Siapa yang ngajarin?"tanya Bumi melihat kearah Ilalang.

"Kak Dio, katanya kalau dia buat salah. Kunciin aja"ucapnya yang membuat Dandelion hanya tersenyum manis.

"Dia yang nasehatin buat ngajarin yang baik, eh dia sendiri ngajarin nggak baik."sindir March yang mendapat tatapan tajam.

"Tapi, kak Bintang ju-"ujar ilalang terhenti ketika March dan Dandelion menatapnya secara bersamaan.

"Bintang selalu melatihnya dance sangat keras, iyakan Bintang"ucap Dandelion yang membuat dia mengangguk tak mengerti.

"Kalian nggak lagi menyembunyikan se-"

"Diluar dingin nih, kita masuk aja sudah malam."potong March yang langsung masuk kedalam.

"Hai, aku belum selesai bicara"protes Kala yang membuat semua orang berdiri dan masuk kerumah. "Yah, kalian mengabaikan aku lagi."

**

Dandelion terdiam menatap kearah jendela, dia berfikir sejenak bukankah langit tadi begitu cerah dan sekarang seolah hujan datang begitu derasnya. Diluar jendela dia melihat dengan jelas air itu membasahi setiap kaca dan angin yang menerpa ranting-ranting pohon diluar sana. Dia tidak mengerti, dia teringat akan hal-hal yang menyakitkan hanya dengan melihat hujan mengguyur begitu deras ditengah malam.

"Kamu nggak tidur"tanya Kala yang membuat dia hanya tersenyum. "Diluar hujan"

Dia berjalan kearah Dandelion dan melihat hujan turun begitu deras. Hawa dingin mulai masuk dalam sela-sela jendela yang tertutup begitu rapat. Dia melihat kearah Dandelion yang masih terdiam dan melihat kearah hujan yang mulai tenang.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang