Bab 17

70 7 0
                                    

Playlist
Bonggu (봉구) - Get Away

**

Rasa Berubah
"Menyalahkan masa lalu hanya akan membuat lo makin menderita"

**

"Semakin kamu membencinya kamu malah akan semakin merindukan dia."ucapan itu seolah membuat Dandelion menatap Lyli dengan tatapan intens. "Kamu tahu nggak?banyak yang bilang bahwa bencimu akan berubah menjadi cinta ketika kamu kehilangannya."

Dia mendekat kearah Dandelion dan memberikan teh hangat untuknya. Dandelion masih menatap gadis itu yang sejak tadi mengoceh dihadapannya.

"Aku tahu kamu pasti merasakan itu jadi jangan pernah benci diri kamu hanya-"dia terdiam dan melihat Dandelion yang menatapnya tajam. "Kok ngelihatin gitu banget."nadanya sedikit gemetar.

"Kamu tidak sedang menyindir kan"tanyanya menatap wanita itu dengan tatapan tanya.

"Ahhh, apa aku gila?mana ada aku nyindir kamu segala. Kalau aku mau, aku bisa kok ngomong langsung"ucapnya tersenyum miris.

"Baguslah, lagian nggak baik nyindir orang. Iya kalau peka, kalau nggak kan sia-sia."ucapnya tersenyum sinis.

"Sama kayak perasaan, di kode beberapa kali pun nggak akan peka"gumamnya yang membuat Dandelion menatapnya.

"Kalau peka, berarti dia juga suka. Kalau tidak ya berarti sia-sia kamu memberi kode padanya. "

Seketika dia tersedak ludahnya sendiri karena perkataan Dandelion.

Dia masih terdiam seketika memory itu terputar begitu saja. Dia tidak yakin, kenapa dia bisa segila ini mencintainya? Bahkan, dia masih tak percaya. Dia berjalan tanpa arah dan tujuan sama sekali. Setelah meninggalkan Dandelion di atas jembatan tadi.

"Sudah ku duga, akan seperti ini"ujarnya yang membuat wanita itu hanya mengangkat senyumnya. "Kenapa kamu bisa sebodoh ini?"

"Aku tidak bodoh, hanya saja aku"

"Aku apa? Jelas kamu bodoh"

"Hai, bisakah kamu tidak menghinaku kali ini saja."tandasnya mulai kesal.

"Bagaimana aku tidak menghinamu?"marahnya.

"Sudahlah, semua jawaban tidak akan kamu dapatkan dariku."ujarnya.

"Ah, begitu. Kalau begitu aku akan pergi." Pria itu hanya menatapnya yang melangkah menjauh pergi.

Dia masih terdiam menatapnya tanpa henti. "Kamu mencintainya?"

"Hah!"dia melihat pria itu terkejut.

"Kau selalu saja menatapnya dari belakang, sebenarnya hatimu untuk siapa?"

"Tidak"

"Kau selalu mengelak."

"Aku selalu saja seperti ini, apa aku mencintainya?"gumamnya. "Ah, sadarlah."

"Kenapa?"

"Tidak, ngapain kamu disini?bukannya kamu harus di rumah sakit."

"Lyli, kamu tahu dimana kak Kala?"

"Hah!"ujarnya yang melihat kearah Ilalang dengan tatapan tak percaya.

**

Dandelion masih berjalan menelusuri jalan yang tak tahu kemana, persimpangan jalan itu seolah membuatnya melihat bayangan wanita yang tertawa begitu lepas. Dia tidak menyangka akan bertemu dengannya, rasanya egois jika, dia mengatakan apa mungkin dia baik-baik saja? Dia hanya terus memikirkan, betapa dia penting baginya.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang