Bab 12

78 9 0
                                    

Playlist
Sanha (산하) - Can You Hear Me? (들리나요)

**

Sama tetapi...
"Lo benar, gue terlalu takut untuk mengucapkan selamat tinggal."

**

Suara alunan dari radio tua itu membuat keheningan. Hawa dingin yang menusuk membuat mereka merapatkan jaket mereka. Merasakan aroma kopi yang menyengat begitu kuat dari mesin pembuat kopi.

"Setelah menjewer ku, kau hanya mentraktirku ini"dia menunjukan segelas chocolate panas yang berada didepannya."aku rasa selera mu sudah berubah."

"Ah tidak juga"ucapnya menarik nafas berat. "Apa bedanya langit disini dengan di Amerika?"

Dia melihatnya dengan seksama memastikan bahwa itu adalah dia. "Wajahmu hampir mirip Jin BTS,"

"Kau ini"ucapnya yang ingin memukulnya namun, tidak jadi."sudah lupakan saja."

"Hidup itu bukan soal tempat kak, tinggal bagaimana aja kita menjalaninya tapi, sebaik-baik tempat itu lebih baik di tanah kelahiran sendiri."

"Lo bisa sebijak ini, belajar dimana?"

"Entahlah, aku hanya mempelajarinya"ujarnya.

"Apa kamu benar-benar bertemu dengannya?"

"Kukira dunia ini luas nyatanya dunia ini begitu sempit. Kisah yang selalu sama namun, tempat yang berbeda. Romeo juliet, Qais Laila, Lancelot Guinevere, bukankah kisah mereka begitu tragis."dia mengalihkan pembicaraannya.

"Mereka tragis dalam kisah yang berbeda, Romeo juliet mereka tidak direstui orang tua dan akhirnya memilih mati bersama. Qais Laila, karena Qais tidak diterima oleh ayah Laila dan akhirnya Laila dinikahkan dengan orang lain. Membuat Qais mengasingkan diri seperti orang gila. Kalau Lancelot dan Guinevere mereka jatuh Cinta namun, Guinevere adalah istri dari Raja Arthur. Hingga mereka di fitnah namun, akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi biara dan pertapa. Itu saja yang aku tahu"ucapnya menyeruput kopi didepannya.

"Bukankah kisah itu berakhir sama, mereka tetap tidak bersatu kan."

"Setiap
pasti akan terpisah dengan cara yang tak terduga."ucap Kala yang membuat March menatapnya heran.

"Seperti kopi"dia menatap Kala dengan tatapan intens. "Apa kau percaya cinta?omong kosong"ucapnya tertawa getir

Dia menepuk kepalanya pelan membuat March hanya terdiam. "Kamu tahu, aku terkadang berfikir mungkinkah mereka sekarang tertawa bersama. Saling menjaga dan melindungi tapi, segalanya ternyata berbeda. Ketakutan Ku benar-benar terjadi"

"Kau pergi begitu saja, tanpa melihat kami semua."

"Kamu benar, aku terlalu takut untuk mengucapkan selamat tinggal."ucapnya lirih.

"Yah, memang benar kata selamat tinggal itu lebih menakutkan dari kata apa kabar?"ucapnya tersenyum menatapnya. "Bukankah, kamu pergi setelah memukulku sampai babak belur"

"Aku sudah minta maaf tadi"kesalnya.

"Iya juga sih"

"Kenapa kamu bisa masuk kesana lagi?"pertanyaan itu hanya dijawab dengan senyuman. "Aku tahu kamu selalu bikin onar tapi, aku yakin kamu udah berubah."

"Percaya atau tidak percaya pun aku juga bingung, kenapa aku di selamatkan oleh dia?"dia kembali meneguk minumannya. "Tetapi, kenapa dia menyerahkan aku pada polisi laut?"

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang