Bab.22

58 5 0
                                    

Playlist

Bangtan(J-hope,Jimin,jungkook,V)
-Beautiful

***

Akankah selamanya
"

Biarkan aku mencintaimu, kamu tak perlu lakukan itu."


**

Lyli masih tidak percaya, dia berada disebuah kafe bersama pria yang begitu dingin itu. Sepanjang bayangannya, dia tidak pernah memikirkan bahwa pria itu akan membawanya ketempat seperti ini. Dia hanya tahu, pria itu akan memberikannya burger dan coca-cola saja itupun, makannya di taman kota.

"Kamu kenapa?"

"Ah, nggak."

"Hmm, pesanlah. Kamu mau makan apa?"

"Hah!"

"Kamu mau pesan apa?jangan bilang mau pesan aku ya"dia melihat menu yang ada di papan.

"Bukan"ucapnya"aku cuma mau tanya, kok tumben kamu ngajak aku kesini. Sedangkan disini banyak banget pasangan kekasih."

Dengan cepat dia menjitak kepala Lyli dengan sangat keras. "Pesan aja jangan banyak protes"

Dia hanya mengelus jidatnya karena dia tidak berani protes. Kalau dia protes pasti dia akan meninggalkannya di sana dan pergi begitu saja.

"Kamu nggak papakan"ucapnya menatap Lyli dengan begitu tenang.

"Nggak, aku nggak papa kok"

"Baguslah, kalau gitu aku pergi. Tenang aku yang bayar"

"Eh, kok ninggalin aku sih. Terus siapa yang menghabiskan makanan ini semua"

"Bye, selamat makan."

"Kak Dio, ya Dandelion!"

Dandelion meninggalkan Lyli begitu saja.

"Pria yang nggak punya perasaan"kesalnya yang melahap semua makanan di sana.

Dandelion seketika tersenyum melihat wanita itu makan dengan kesal. "Kenapa dia bisa seimut itu ya?"gumamnya pelan

Seketika matanya membulat sempurna, dengan cepat dia memukul mulutnya sendiri. Dia merasa kalau kali ini dia begitu gila, mana mungkin dia memuji wanita itu.  Apalagi gadis lollipop itu, sungguh dia merasakan ada yang membuatnya merinding.

**

"Hari ini dia akan kembali, rasanya baru kemarin aku bertemu dengannya"ucap Kumbang yang membuat March menatapnya. "Jangan lakukan itu lagi, kamu berhak buat hidup. Carilah kakakmu dan beritahu mereka bahwa kamu merindukan mereka"

Mereka berdiri di depan kamar memperhatikan dua orang yang saling berbicara.

"Bisakah aku jatuh Cinta padamu"ucap Ilalang menatap wanita yang kini ada di hadapannya.

"Kamu ini, mana bisa kita saling jatuh Cinta. Kamu akan terluka ketika mencintaiku."ujarnya.

"Biarkan aku mencintaimu, kamu tak perlu lakukan itu."

"Tidak mungkin, aku akan pergi suatu saat nanti. Orang seperti diriku tak layak untuk mencintai apalagi dicintai."dia melihat kearah Ilalang kembali.

"Apa salahnya?Cinta tidak akan pernah membuat orang lain lemah."

"Kamu terlalu banyak bicara akhir-akhir ini. Sudahlah, jangan pernah bilang bahwa kamu mencintaiku."ujarnya, "bukankah, kamu menyukai gadis yang sering bersamamu waktu itu."

"Aku mencintaimu"teriaknya membuat langkah Rain berhenti. "Aku serius dengan perkataan ku."

"Jika hanya kamu yang mencintai, kamu hanya akan terluka. Lupakanlah." Dia menatap Bintang dan Kumbang yang sedang memperhatikan Ilalang.

Dia pergi begitu saja membuat dua orang yang sejak tadi berdiri di depan pintu hanya memperhatikan mereka. Kumbang berjalan kearahnya yang membuat wanita itu hanya melihat sekilas lalu pergi meninggalkan ruang itu.

"Kumbang, kenapa?kenapa aku harus melupakan segalanya?"ujarnya pada kumbang yang hanya mampu memeluknya.

"Kamu pasti akan melupakannya."ujarnya yang membuat dia makin erat memeluknya. "Bukankah, kamu bisa menemuinya ketika kamu sudah sembuh. Bawakan makanan yang enak untuknya."

March melihat Kumbang yang melepaskan pelukannya dan bergegas pergi meninggalkan tempat itu. Dia melihat kak Kala yang datang, dengan cepat dia mengejar Kumbang yang entah pergi kemana.

**

Kala melihat kearah Ilalang yang makan begitu lahap. Dia tersenyum senang melihat bahwa kondisinya mulai membaik. Dan sepertinya dia sangat rindu makanan di luar.

"Apa kamu mau tambah lagi?"tanyanya. "Biar aku pesa-"dengan cepat dia mencegah Kala untuk pergi.

"Duduklah, temani aku makan."

"Maaf"seketika ucapan itu membuatnya berhenti makan. "Ma-"

"Ayo kita pergi bersama"ucapnya yang membuat Kala terdiam. "Ayo, kita pergi ke suatu tempat bersama-sama."

"Kamu tidak ingin menemuinya"tanya Kala yang membuatnya terdiam. "Dia juga mencintaimu"

"Tidak, dia bilang bawah dia tidak mencintaiku."

"Kapan dia bilang?dia hanya bilang bahwa dia tidak pantas untuk dicintai bukan berarti dia tidak mencintaimu kan."

"Seandainya, aku-"

"Seandainya, aku tidak meninggalkan kalian. Kalian pasti akan bahagia, aku tidak tahu jika akan seburuk ini. Dan kini aku makin takut buat melepaskan kalian."

"Memang kak Kala mau kemana lagi?"

"Entahlah, aku seperti telah membuat kalian susah."

"Kalau kau pergi, aku tidak akan pernah tahu bahwa yang indah pun terkadang berawal dari kebohongan."

"Maksudmu?"

"Selama aku dengan dia, aku menyadari akan satu hal. Bahwa kamu selalu mengingkari perasaanmu pada wanita itu. Aku ingin kamu mengatakan padanya"

"Aku tidak bisa menemui dia lagi."

"Kenapa?"

"Kamu pasti akan mengerti nanti."

"Aku sama sekali belum mengerti"ucapnya yang berlagak seperti anak kecil.

"Kamu, udah makan"ucapnya yang menyuruhnya untuk memakan semuanya. "Ah, kalau kita sudah berkumpul kembali. Aku akan membawa kalian pergi, kesuatu tempat."

"Kemana?"

"Sudahlah, aku akan memikirkannya lagi."

Dia terdiam ketika melihat Kala dan melihat wanita tadi memeluknya begitu erat. Dia hanya bisa menghela nafasnya, dia merasa bahwa rasanya salah tapi, dia tahu bahwa wanita yang memeluknya mencintai Kala juga. "Haruskah aku menaruh harapan lagi padanya?"gumamnya.

"Kak Kala, kakak tidak bertemu dengan kak Senja lagi."

"Hah?aku baru bertemu dengannya kemarin."

"Benarkah, kurasa aku tahu pasti kamu menyatakan cinta padanya."

"Tidak"ujarnya begitu tenang.

"Lalu?"

"Ada orang lain yang ku sukai, tapi kurasa tidak lagi."

"Hmm, benarkah. Siapa?apa aku mengenalnya?"

"Tidak juga"ujarnya yang membuat Ilalang mengangguk mengerti.

"Wah, beruntung dia. Kakak pasti sungguh mencintainya."ucap Ilalang menatap Kala dengan tatapan kagum.

***

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang