Bab.50

26 4 0
                                    

Playlist
Vromance ft. Obroject - Am I in Love? Ost strong women Do Bong Soon

**
Haruskah akhiri...
batu yang lama-lama terkikis oleh air dia akan berlubang juga

🌺

Ilalang terus berjalan mencari Dandelion namun, dia tidak melihatnya dimana pun. Dia mulai merasa takut jika dia akan melakukan hal itu lagi.

"Kamu mencariku"suara itu membuatnya terjatuh diatas trotoar.

Dia hanya terduduk di bangku taman dengan lampu yang remang-remang. Dia melihat kearah Ilalang yang masih tidak percaya bahwa pria itu akan terkejut seperti itu.

Dandelion berdiri dari duduknya dan melangkah kearahnya. Entahlah, dia memeluknya begitu erat. Membuat Ilalang terdiam ketika melihatnya, Ilalang merasa kalau kali ini dia benar-benar merasakan luka yang Dandelion rasakan.

"Kenapa aku terluka Lang?"ucapnya yang membuat Ilalang hanya menepuk punggungnya pelan.

Pria yang terlihat begitu dingin ini ternyata sangat rapuh. Dia bisa merasakan patah yang teramat dalam. "Kak, kamu terus berharap ingin menjadi sebuah batu bukan. Ketahuilah kak, batu yang lama-lama terkikis oleh air dia akan berlubang juga. Sama seperti karang yang di hantam oleh ombak."ucapnya yang membuat Dandelion terdiam dalam tangisnya.

**

March terdiam melihat mereka berdua, membuat Kumbang melihatnya dengan senyum tipis di bibirnya.

"Kamu tahu, kenapa orang selalu mengambil jalan bunuh diri untuk menyelesaikan masalah?"ucap Kumbang yang membuat March hanya menggeleng pelan. "Mereka ingin lari tanpa pernah menyelesaikannya lagi tetapi, mereka salah."

"Kok bisa"

"karena selesai di dunia belum tentu segala tuntas, di dunia memang selesai tapi, diakhir. Kita nggak akan pernah tahu."ucapnya yang tersenyum melihat March.

"Kenapa wanita yang hampir melalukan itu bisa menasihati yang belum pernah melakukannya?"ujar March yang membuat Kumbang tersenyum.

"Bahkan, yang berbicara pun pernah menjatuhkan dirinya ke air. Dua kali."ujarnya yang menunjukan dua jarinya.

"Kamu sendiri, bukankah pernah lompat ke jalan begitu saja." Dia membulatkan matanya sempurna, bagaimana dia tahu bahwa dia berniat mengakhiri hidupnya?padahal, itu hanya rencana yang dia buat agar dia bisa melupakannya dengan segera.

"Kenapa terkejut?aku benarkan!"

"Kamu bener, makanya aku nasehatin ini supaya kamu nggak melakukannya."ucapnya sedikit gugup. "Lagipula, aku cuma kepikiran aja. Nggak aku anggap serius. Itupun, karena aku mulai frustasi dengan hidupku yang singkat."

"Kamu beneran suka sama dia"seketika ucapan itu membuat dia melihat kearah March tak percaya. Mata mereka saling beradu hingga membuat dia memutar bola matanya. "Kamu takut melihat mataku, atau kamu gugup."

"Astaga, aku lupa. Aku harus minum obat." dia ingin pergi menjauh namun, dengan cepat dia mencegahnya. Menariknya hingga kini tidak ada jarak diantara mereka. Cengkraman tangan yang kuat itu membuat Kumbang hanya menggigit bibirnya sendiri.

"Kamu nggak lagi menghindari kan, dasar cewek menyebalkan."ujarnya yang mengecup bibir Kumbang cepat.

"Ah, cewek menyebalkan. Kamu sendiri, cowok biang masalah, cowok mesum."Kesalnya karena pipinya mulai merah padam.

"Hahahah, wah kamu beneran ya. Kamu udah buat aku masuk ke kantor polisi dua kali sekarang kamu bilang aku cowok bermasalah. Apa tadi cowok mesum? Wajahmu hampir seperti tomat tahu."

"Dua kali"ucapnya menunjukan dua jarinya hingga berbentuk v

"Iya, dua kali"ulang March.

Seketika dia menarik kembali hingga membuat bibir mereka menempel sempurna.

"Kalian berdua ngapain"tanya Dandelion yang melihat mereka yang menjauhkan tubuhnya.

"Mungkin mereka main batu,kertas,gunting"ucap Ilalang yang membuat  wajah  March memerah.

Ilalang melihat kearah Kumbang yang pergi menjauh dan melihat kearah March yang masih memerah.

"Kalian pacaran?"ujar Dandelion yang melihat mereka berciuman tadi.

"Tidak"

"Bukankah, dia adalah Kumbang."ujar Ilalang yang membuat Dandelion membeku di sana. "Kak Dio?"

"Kenapa?"tanya March tak mengerti.

Dia berlari mengejar kumbang yang belum menjauh. Membuat dua orang itu berlari mengikutinya.

Dandelion menggenggam tangannya dan membuat Kumbang terkejut menatapnya. Seketika Dandelion melihat mata itu, wajah itu, membuat air matanya jatuh begitu saja. Kumbang hanya membeku disana, ketika pria itu mengetahui siapa dia? Siapa yang kini ada di depannya? Dia melihat ke arah Ilalang dan March.

"Kak aku harus pergi"ujarnya yang berusaha melepaskan genggaman Dandelion.

Dia menarik Kumbang ke dalam pelukkan nya. "Aku merindukan kamu."

"Kak Dio, ini salah"ujarnya yang melepas pelukannya. "Kakak tahu, betapa kak Senja mencintai kakak. Dan Lyli, dia selalu berusaha ada di dekat kakak. Tolong, jangan sakiti siapapun"

"Kamu mengingat mereka"seketika Kumbang terdiam, dia melihat wajah Dandelion tak mengerti apa yang harus dia jelaskan.

"Kumbang?"ujar March yang melihat Kumbang menitihkan air mata. Dia memeluknya sangat erat dan membuat Ilalang menarik Dandelion pergi dari sana."tenang Kumbang"

Tangisnya makin pecah, membuat March yang terus memeluknya erat membuat Dandelion benar-benar terdiam.

**
"Kakak tidak bisa memaksakan hati Kumbang kak"seketika satu pukulan mendarat mulus di wajah Ilalang hingga dia terjatuh ke lantai karena Dandelion.

"Arrgghhh....."dia melempar segalanya. Dan membuat Senja langsung memeluknya dari belakang. Membuat Ilalang terkejut, dia meminta Ilalang untuk melarikan diri dari sana. "Lepaskan."

"Ilalang pergi"teriaknya.

Dia terjatuh ke lantai membuat Senja langsung memeluknya. "Dandelion sadarlah"

"Senja, apa aku terlalu takut kehilangannya?apa aku hanya ingin mendapatkannya?"suara lirih itu seketika membuat Senja menggelengkan kepalanya.

"Tenangkan dulu, aku tahu bukan itu maksudmu"

"Kamu tahu, kenapa dia menghilang?"

Seketika dia menatap Dandelion tak yakin jika harus menceritakannya. "Apa perkataan Lyli benar?"

"Perkataan apa?"

"Dua hal yang harus aku pilih, melepaskan atau mengikhlaskan. Aku tidak pernah mau mendengar penjelasnya."

Ilalang benar-benar tidak habis pikir dengan Dandelion. Cerita cinta apa yang membuat segalanya begitu membingungkan. Siapa yang di cintai? Siapa yang mencintai?

***

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang