Bab.42

35 7 0
                                    

Playlist
Chanyeol (찬열) - Don't Go Today

**
Jangan pergi,kumohon
"Meskipun kamu menjauh satu langkah aku akan terus menuju kearahmu."

🌺

Didepan kantor pos, dia kembali berjalan kesana. Entahlah, dia merasa ada yang aneh jika dia berada disana. Seperti bayangan itu nyata dihadapannya.

"Kita tidak pernah tahu takdir Tuhan, siapapun itu, dimana pun tetap akan sama. Entah kamu atau aku dulu"

Satu kata itu seketika terlintas dalam benaknya. Dia tidak mengerti, dia hanya membayangkan hal itu saja. Suara klakson mobil terdengar jelas, membuat jantungnya berdetak begitu kencang.

"Antariksa!"

Dia berlari secepat mungkin, dia hanya terus berlari menuju ke Sekolah dimana pertama kali dia mengejar Kumbang. Rasanya aneh, dia hanya ingin melihat gadis itu sekali lagi. Dia benar-benar ingin bertemu dengan kumbang.

**

Senja melihat Kala yang berdiri di depan kantor pos dekat dengan SMA Negeri. dia melihat dengan jelas bahwa pria itu berada disana. Wajahnya terlihat begitu khawatir membuat Senja sedikit bingung. Sebelum dia melihat Kala berlari begitu cepat.

Dia mengejarnya dan berkali-kali memanggilnya namun, dia tak kunjung mendengarnya. Dia berlari hingga terhenti di depan sekolah. Senja terdiam saat melihat pria itu mengusap wajahnya kasar. Entah dia kelelahan atau menangis membuat Senja terdiam cukup lama.

"Kala!"dia kembali memanggilnya namun, dia tidak kunjung mendengar.

Langkahnya semakin mendekat dan mendekatinya. Dia memegang pundak Kala pelan, membuat Kala menatap dengan tatapan tak percaya. Air mata itu mengalir di wajah tampannya. Membuat Senja sedikit mundur kebelakang, sebelum Kala menariknya dalam pelukannya.

"Jangan tinggalkan aku, aku mohon jangan tinggalkan aku."

"Kala, kamu nggak papakan."tanyanya lirih.

"Ku mohon, jangan tinggalkan aku."

Dia memeluknya begitu erat.

"Meskipun kamu menjauh satu langkah aku akan terus menuju kearahmu."gumamnya yang membuat senja terdiam.

Tanpa mereka sadari ada pria yang memperhatikan mereka sejak tadi. Dia hanya terdiam tanpa bisa berbuat apapun.

"Kala, kamu kenapa?"suara itu terdengar sangat jelas. Dia tersadar dan menjauhkan tubuhnya dari Senja. "Kamu, tidak apa-apa"

"Ah, aku sudah gila. Apa yang aku katakan padamu?"

"Ah kamu hanya mengatakan ingin makan kue beras pedas saja."

"Ah, aku pasti bertindak seperti anak kecil lagi."

Pria itu hanya terdiam melihat mereka berdua. Rasanya, dia benar-benar akan kehilangan cintanya kali ini.

"Bukankah, lebih baik mempertahankan dia kembali. Daripada melepas dia dengan mudah."ujar March yang membuat dia terdiam. "Kak Dio, nggak akan membenci hanya karena dia memilih orang lain kan."

"Benci siapa?"ucapan itu membuat March hanya tertawa kecil.

"Anak kecil aja juga tahu, kalau kakak lagi cemburu."

"Anak kecil itu pintar sekali"ujarnya melangkah pergi.

"Dih, dia sok kuat lagi"gumamnya kesal.

**

Kala yang masih terdiam memikirkan apa yang telah terjadi tadi membuat Senja hanya melihatnya dengan senyum tipis. "Sepertinya, dia berarti buat lebih."

"Hah!"

"Antariksa, kamu tadi menyebutkan nama itu berulang kali."ucapan itu seketika membuat dia terdiam. "Kamu mengucapkan kata itu begitu lirih. Apa dia saudarimu?"

"Hah!"

"Ah, kurasa dia adalah cinta pertamamu. Memang benar cinta pertama sulit untuk dilupakan tapi, ingatlah bahwa perasaan juga akan berubah seiring waktu berjalan."

"Cinta pertama yang bahkan tak pernah aku mengerti, benarkah dia masih ada atau dia hanya bayangan semata."

"Tidakkah, kamu akan bertemu dengannya."

"Kurasa"ujarnya.

Dua pria yang mengekor di belakang tanpa mereka tahu hanya memperhatikan mereka yang tengah mengobrol. Dandelion berkali-kali menatap dengan mata tak suka, tetapi apa yang harus dia lakukan?

"Memang wanita kalau udah jadi mantan malah lebih menarik ya."

"Diam kau!"ujarnya yang memutar arah lain.

"Apa dia sedang pubertas?ah, menyebalkan!"

***

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang