Bab.31

43 4 0
                                    

Playlist
Rapper Monster and V -4'clock

**
Perasaan ini salah
"Gue usir dia, jauh-jauh dari hidup gue."ucapnya tanpa ekspresi.

**

March terdiam disana melihat kearah bulan yang berwarna begitu terang. Dia melihat kelinci kecil yang sedang berada dalam pangkuan seseorang. Dia kembali terdiam ketika suara burung yang berkicau di malam hari seperti ini. Dia kembali teringat ketika dia menunggunya hingga berjam-jam lamanya, dia merasa kalau kali ini dia benar-benar bodoh dibuatnya. Dia hanya tertunduk lemas merasakan rasanya luka yang makin saja menyiksa batinnya.

July berjalan tanpa arah, seketika dia hanya mampu terdiam di sana tadi. Tanpa bisa menjawab apapun pertanyaan Ilalang. Dia tidak pernah tahu, bahwa dia akan bertemu dengannya kembali. Namun, terlalu dalam March menyakitinya. Membenci pun dia merasa itu tidak akan pernah berhasil ketika dia bertemu dengannya kembali. Seketika langkahnya terhenti ketika melihat pria itu tengah duduk di dekat gedung sekolahnya dulu. Dia berjalan perlahan agar dia tak mengetahui bahwa dia mungkin sengaja berjalan kesana.

"Kamu memikirkan kakakmu, ayahmu atau ibumu"tanya July yang datang menghampirinya. "Sepertinya, kau suka berada disini. Didekat SMA ini, apakah kamu-"

"Aku sedang menanti seseorang, di mungkin akan datang"ucapnya yang membuat July terdiam sesaat. "Kamu sendiri ngapain disini."

"Aku kira kamu butuh teman ngobrol, aku nggak tahu ternyata kamu sedang menunggu seseorang. "Gumamnya dalam hati.

"Ah, aku hanya kebetulan lewat saja."bohongnya

"Ah, begitu"

"Aku pergi, Dah.."

"March"suara itu membuat dia melihat seorang wanita yang menghampirinya dengan senyum yang lebar.

"Kumbang?"hanya satu kata itu yang membuat July menarik nafasnya. Seseorang yang dia tunggu adalah seseorang yang selalu di nantinya. "Mungkinkah, mereka bersama."

**

Dandelion masih terdiam mendengarkan radio ditengah malam, dia merasa lagu yang diputar membuat dia selalu kembali ke masa lalu. Ketika lagu itu begitu sering didengar olehnya dahulu.

"Kamu lagi ngapain?"tanya Senja yang memperhatikan sejak tadi. Apalagi, dia mendengarkan lagu di ruang terbuka seperti ini.

"Dengerin radio"ucapnya yang masih fokus dengan pikirannya sendiri. Tanpa melihat siapa yang berbicara.

"Kamu lihat March, sejak tadi dia belum juga pulang. Banyak orang yang mencarinya."

"Mungkin dia berada di rumah atap, jangan terlalu mencemaskan nya. Dia sudah dewasa juga."

"Bagaimana dia berada di rumah atap? Kalau kamu sendiri saja di sini."suara itu membuat dia terdiam dan perlahan membuka matanya.

Dia melihat wanita itu tengah melihat kearah kota di yang terlihat dari rumah atap. Membuat dia hanya menghela nafasnya begitu dalam.

"Iya dia memang sudah dewasa, aku hanya takut kalau dia berada disana lagi. Dia selalu seperti itu, lari dari masalah dengan datang ketempat itu. Sejak saat itu, kamu selalu meninggalkan aku dan mencarinya. Kali ini aku mengerti, kenapa kamu lebih perduli padanya?"

"Kenapa kamu disini?""

"Dia tidak akan pernah bisa melupakan wanita itu dengan begitu mudah."ucapnya yang membuat Dandelion terdiam. "Benar katamu dulu, dia hanya ingin hidup untuk dicintai dan mencintai. Tapi, dia hanya terus mencintai tanpa pernah dicintai."

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang