Bab 16

72 6 0
                                    

Playlist
Wendy (웬디) Redvelvet - Goodbye

**

Tidak Pernah Ada Jawaban
"Gue kira selama ini gue memahami lo, ternyata gue salah."

🌺

"Apa kalian tidak akan bicara?"ujar Kumbang yang melihat July dan Bintang saling diam. "Jawab aku?"

"Kumbang kurasa aku harus pergi, maaf"ujarnya.

"Apa kalian masih berpikir kalau pria bodoh itu meninggalkan July karena kak Bintang rasanya itu tidak adil.

"Kau tidak mengerti apapun"

"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi"

"Kamu mau kemana?"tanya Bintang yang membuat dia tersenyum dan bergegas keluar.

"Apakah dia akan mencuri lagi?"pertanyaan itu membuat Bintang hanya diam. "Kurasa aku harus pergi, di sini ada toserba di dekat stasiun bawah tanah."

Dia pergi setelah memberi lokasi dimana Kumbang akan mencari kesenangannya.

**

March kembali melihat gadis itu memasukan semua ke dalam tasnya. Dia hanya menarik nafasnya berat dan menarik tas itu dan lekas membayarnya. Wanita itu keluar dari tempat itu dan menunggunya didepan pintu.

"Benarkah dia bukan kekasih anda"tanya penjaga kasir itu ramah. "Kurasa, anda selalu membantunya."

"Maksud anda?"dia tidak mengerti dengan apa yang tengah penjaga kasir itu katakan.

"Dia memang selalu mengambil barang disini, aku selalu menghitungnya."ucapnya sambil menghitung jumlahnya. "Kakaknya selalu datang untuk membayarnya."

"Benarkah tapi, kenapa dia mencuri?"

"Aku juga tidak tahu"ucapnya memasukan semua kedalam tas. "Semua jadi 30 ribu aja."

"Ok"dia mengeluarkan lembaran uang kertas 20 ribuan dan 10 ribuan. "Ini."

"Baik, terima kasih"

Dia berjalan keluar dan mendekati wanita itu. Wanita yang selalu menggunakan topi dengan rambut sebahu tanpa diikat itu membuatnya penasaran.

"Kembalikan."

"Setidaknya bilang makasih kek"ucap March melihat wanita itu dengan tatapan tak suka. "Sudahlah, nggak akan pernah ada kata yang sulit untuk diucapkan kecuali maaf dan terima kasih."

"Permisi"dia pergi begitu saja meninggalkan March. Tapi, langkahnya terhenti dan melihat kearah March lagi."Terima kasih"ucapnya pelan.

Dia melihat gadis itu dengan tatapan bingung. Dia berjalan begitu tenang setelah apa yang dia lakukan? Dia terdiam ketika melihat seorang yang tengah berdiri di depan gerbang stasiun bawah tanah.

"July"gumamnya menatapnya.

**

Sekali lagi bayangan itu mencekiknya. Dia berdiri ditengah jembatan dengan jiwa yang entah kemana.

Dia teringat sesuatu yang menusuk hatinya, pil itu membuat tubuhnya bergetar hebat merasakan panas pada dadanya hingga kemata. Seolah darah itu telah berubah menjadi jarum yang sudah siap menusuk keseluruhan tubuh. Pandangannya menjadi buyar tak jelas, seolah dia sedang melayang-layang ke awang. Dia berjalan menelusuri tepian sungai, hingga tubun yang panas itu ingin melompat kebawah air dan mendinginkannya. Seketika bayangan wanita itu muncul dihadapannya, mundur perlahan membuatnya mengejar namun, akhirnya jatuh dan tak sadarkan diri.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang