Bab.34

29 3 0
                                    

Playlist
[MV] HuhGak(허각) _ Hello:

**

Khawatir dengan...
Dia ingin melihat senyum dari bibirnya.

🌺

Kumbang berjalan di daerah taman dekat rumah sakit. Karena dia tidak boleh terlalu capek akhirnya dia hanya duduk terdiam di bangku taman itu. Dia melihat kearah langit yang biru dengan jajaran awan yang jarang sekali dia lihat jika, musim semi tiba. Hari ini cuaca sangat cerah, awan senantiasa berarak seperti mengikuti langkah mereka yang sibuk dengan urusan mereka pribadi. Di Taman banyak bunga-bunga yang bermekaran, suhu udara juga mulai menghangat.

"Terima kasih, setelah bertahun-tahun kabur-kaburan dari rumah sakit, akhirnya aku dapat ijin keluar dan bebas merasakan udara diluar. Meskipun harus menggunakan ini"ucapnya yang memperhatikan selang infus yang selalu melekat bersamanya. "Aku hanya akan terus duduk disini dan tidak bisa merasakan lari-lari lagi."

"Bisa kok"dia hanya memperhatikan pria itu yang lari ke dalam rumah sakit. Kumbang hanya memperhatikannya dan tersenyum.

"Dia pria yang baik"gumamnya yang melihat sekeliling taman itu.

"Ayo"suara itu seketika membuat dia melihat pria itu dengan kursi roda yang dibawanya. "Katanya kamu ingin berlari kan."

"Nggak gini"dia langsung menggendongnya begitu saja. Membuat mata kumbang membulat sempurna.

"Nah, sekarang kita berangkat"dia mendorong kursi itu dengan cepat.

Kumbang tertawa begitu senang dia tidak pernah tahu kenapa?dia bisa sebahagia ini setelah lama berada dalam kesedihannya. Dia melihat kearah langit yang begitu cerah.

"Kamu bahagia"kursi roda itu mulai melambat, suara tersengal-sengal itu membuat dia hanya tersenyum. "Seperti ka-"

"Kita istirahat dulu aja ya."ucapnya yang membuat March tersenyum.

Mereka menuju bangku panjang ditengah taman, karena sejak tadi mereka hanya berputar-putar disana saja. Dia membuat Kumbang berada didepannya dan memperhatikan dia dengan tatapan penuh makna. "Benarkah kamu wanita yang berlari denganku malam itu, rasanya kamu berbeda."

"Benarkah, kurasa begitu."ucapnya yang membuat March hanya tersenyum.

"Kamu, sudah lama tinggal disini."

"Jika tinggal, aku tidak akan pernah pulang dong"dia tersenyum yang membuat March tersenyum konyol.

"Kak, bisakah aku meminta nomor telpon kakak"suara itu seketika membuat dia menatap wanita itu sedikit takut. Kumbang yang melihat langsung mendekatinya dengan berjalan. Membuat March terdiam disana memperhatikannya.

"Maaf, dia tidak bisa"ucap Kumbang yang membuat wanita itu menatapnya tak suka.

"Memang kakak ini siapa?"

"Say-"

"Dia pacarnya, kamu tidak bisa meminta nomor pria ini."ucap Ilalang yang membuat kumbang dan March menatapnya tak percaya.

"Hah!"wanita itu tidak menyangka jika dia bilang wanita di kursi roda itu adalah kekasihnya. "Jadi, dia-"

"Iya, dia pacarnya"

Wanita itu meninggalkan mereka bertiga, Ilalang menghela nafasnya lega. Kumbang menatapnya beberapa kali kearah Ilalang yang masih ketakutan karena wanita tadi. "Kenapa kamu takut padanya sedangkan padaku tidak?"tanyanya.

"Aku tidak tahu"ucapnya berjalan menjauh. March yang terus mendorong kursi roda itu untuk bisa mensejajarkan langkahnya dengan Ilalang.

"Kenapa dia selalu seperti itu?"tanyanya pada March.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang