⁉️WARNING⁉️
CERITA INI SEDANG DIREVISI DENGAN VERSI TERBARU YANG LEBIH SERU. SO, JANGAN TANYA KENAPA PARTNYA CUMA SEGINI!
《 Aku saranin kalian bacanya selagi masih on going, karna cerita ini akan segera terbit dalam versi cetak. 》
●●●
Pannic Attack
Tidak perlu menjadi sempurna untuk memenuhi ekspetasi mereka.
Be your self much better.
Rey berangkat lebih pagi dari biasanya demi tugas kimianya. Berangkat pagi dalam kamus Rey itu jam tujuh kurang seperempat, padahal jam masuk tepat pukul tujuh. Menurutnya, berangkat pagi itu hanya akan membuang waktu. Rey heran dengan golongan orang yang bahkan rela tidak sarapan demi berangkat pagi.
"Reynand!" panggil Zeta menghentikkan langkahnya.
"Kamu bercanda, kan, semalam?" lanjutnya sedih.
"Serius, gue minta putus," ucap Rey acuh.
Mata Zeta berkaca-kaca. "Kenapa?"
"Gue udah dijodohin. Sorry." Rey menahan tawanya agar tidak lepas. Alasan konyol yang tiba-tiba saja terpikirkan demi menghindari Zeta. Zeta cantik, namun Rey terlalu bosan dengan tingkah manjanya.
"Tapi, kita baru tiga hari jadian. Nggak, aku nggak mau! Susah payah aku ngejar kamu ya!" Zeta menangis parau.
"Lo bisa dapetin yang lebih dari gue. Karna, gue nggak pernah suka sama lo!" ucap Rey kejam, namun jujur. Rey tidak ingin Zeta terlalu berharap kepadanya.
"Apa cewe yang dijodohin sama kamu itu Sheva?" tanya Zeta dengan tangisnya. Jika rumor itu benar, Zeta tidak akan membiarkan Sheva begitu saja karna telah merebut kekasihnya.
"Bukan. Dia orang Belanda."
🐬🐬🐬
Rupanya, rumor tentang Rey yang menabrak Sheva kemarin telah menyebar luas bahkan hingga ada di base sekolah. Seseorang yang paling dirugikan disini tentunya Shevanya, dimana dia mendapatkan cibiran pedas karena dianggap modus kepada Rey.
Sheva si gadis biasa, seketika menjadi terkenal hanya karna ulah siswa baru. Hidupnya yang tenang, tiba-tiba saja terusik. Mungkin ini imbalan untuknya karena selalu mengeluh hidupnya datar.
"Tugas gue mana?" tanya seseorang yang menjadi trending topic hari ini. Reynand, dengan wajah songongnya, menjadi pusat perhatian begitu memasuki kelas XI MIPA 2. Apalagi saat Rey menghampiri meja Sheva.
"Belum pernah liat cowo ganteng ya sampai segitunya liatin gue?" ucap Rey dengan senyuman miringnya.
"Kak—"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHERENA (Sudah Terbit)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! "𝓚𝓪𝓶𝓾 𝓪𝓭𝓪𝓵𝓪𝓱 𝓽𝓲𝓽𝓲𝓴 𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓱𝓮𝓷𝓽𝓲, 𝓭𝓲𝓶𝓪𝓷𝓪 𝓼𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓹𝓸𝓻𝓸𝓼 𝓭𝓮𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓼𝓪𝓽𝓾 𝓷𝓪𝓶𝓪. 𝓢𝓱𝓮𝓿𝓪𝓷𝔂𝓪." ✎ᝰ. ⋆˚✿˖°♡₊˚ 🦢・₊✧ Reynand pikir, semua perempuan menyukainy...