Haii!
Jangan lupa berikan vote dan komentar ya buat menghargai penulis♥️
Soon mau terbit, udah siap peluk versi cetaknya?😋
***
"Katanya semua yang ada di dunia ini hanya titipan. Tapi, kenapa titipan punya Rey lebih banyak, Tuhan?"🦄
Sudah lama, mungkin saat lebaran ketika dirinya kelas 3 SMP? Reynand kembali ke Indonesia. Dan sekarang, impiannya untuk kembali terwujud. Tidak ada yang berbeda dari rumah besarnya, meskipun lama tidak ditinggali kecuali oleh ...
"Lo mending diem deh Rey! Pusing gue liat lo dari tadi muter keliling rumah! Norak tau nggak!" Renavlyne Andromeda Balindra, mahasiswi kedokteran semester enam— Universitas Indonesia, yang merupakan kakak kedua Rey, yang menjadi penghuni tetap di rumah ini bersama pembantu dan pengawalnya.
"Suka-suka gue dong Karen!"
"Lakuin yang berfaedah dikit kek. Belajar misalnya. Bukannya buat rusuh padahal udah kelas 12," sindirnya pedas.
Rey terkekeh, "Alergi gue sama yang namanya belajar."
"Rey," panggil seseorang mengalihkan perhatian mereka.
"Kunci motor?"
"Motor lo kan dijual mas," ucap Rey membuat seseorang yang dipanggil 'mas' itu berdecak. Namanya, Rakandra Andromeda Balindra si kembarannya Rena, kakak pertama Rey.
"Punya lo."
"Ooh bilang yang jelas dong. Di garasi lah mas. Gue, kan, dianter sama Norman tadi pagi," jelas Rey. Raka mengangguk yang segera berlalu pergi.
"Punya kakak cowo, dingin banget buset! Bukan abangable sekali," gerutu Rey tidak habis pikir. Sangat jauh berbeda dengan kembarannya yang seperti kaleng rombeng.
Di posisi tidurannya di atas sofa ruang keluarga, Rena melambaikan tangannya kepada Rey untuk mendekat. "Mommy telfon Rey. Katanya hp lo nggak aktif."
"Mommy kesepian disini Rena. Biasanya ada Rey yang nemenin mommy," suara Dalila yang terdengar pertama kali saat Rena meng-load speaker ponselnya.
Rey berdecak kesal. Mommy-nya itu berlebihan dan hobi sekali drama. Rey kan jadi malu. Jangan hanya karna dia anak bungsu, mommy-nya itu menjadi terlalu over dalam menyikapinya. Padahal kan Rey sudah bukan anak kecil lagi. Dan seharusnya, Dalila tidak usah terlalu memanjakan Rey karena Rey tidak menyukainya. Rey yang kesal, terkadang memilih hal yang berbeda dari perintah Dalila. Termasuk kepindahannya ke sekolah barunya di Indonesia.
Satu minggu sebelum kepindahan.
"Yes dad. Rey will back home now. Don't call me again please."
Rey mematikan sambungan telfonnya. Sudah hampir 10 kali, papahnya itu menelfonnya. Dan dengan terpaksa karena terus-terusan di teror,Rey pun akhirnya mengangkat telfonnya dengan ditambah ceramah panjang lebar dari sang papah.
"Lo mau balik sekarang Rey?" tanya Devon--temannya yang juga berasal dari Indonesia.
Rey mempunyai banyak teman di negara kincir angin ini dan Devon merupakan satu-satunya teman yang berasal dari tanah kelahirannya-- Indonesia. Bisa di bilang, sifatnya yang bad boy dan ramah ini yang membuatnya mempunyai banyak teman. Bahkan di sekolahnya yang sekarang, ia merupakan most wanted boy, mengingat wajahnya yang blasteran dan memiliki paras yang jauh di atas rata-rata meskipun banyak juga yang tampan khas orang Belanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHERENA (Sudah Terbit)
Novela JuvenilFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! "𝓚𝓪𝓶𝓾 𝓪𝓭𝓪𝓵𝓪𝓱 𝓽𝓲𝓽𝓲𝓴 𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓱𝓮𝓷𝓽𝓲, 𝓭𝓲𝓶𝓪𝓷𝓪 𝓼𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓹𝓸𝓻𝓸𝓼 𝓭𝓮𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓼𝓪𝓽𝓾 𝓷𝓪𝓶𝓪. 𝓢𝓱𝓮𝓿𝓪𝓷𝔂𝓪." ✎ᝰ. ⋆˚✿˖°♡₊˚ 🦢・₊✧ Reynand pikir, semua perempuan menyukainy...