BAB 41: Apakah mungkin?

17.4K 1.8K 1.1K
                                    

[ Playing Now ]

‼️SUDAH TERBIT‼️

SEBELUM BACA, PENCET BINTANGNYA DULU SEBAGAI VOTE⭐️

APA ALASAN KALIAN MASII
LANJUT BACA CERITA INI? 👉🏻

JANGAN LUPA KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA YAA BIAR AKU SEMANGAT UPDATE❤️‍🔥





I miss the moment with you__

"Ya, please keluar dari sini!" usir Rey yang merasa terganggu dengan kehadiran Zoya di kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ya, please keluar dari sini!" usir Rey yang merasa terganggu dengan kehadiran Zoya di kamarnya.

"Kenapa Eynand? Kamu ada masalah? Kok jadi berubah gini? Kalau kamu ada masalah cerita aja ke aku," ucap Zoya dengan lembut.

"Gue cuma nggak mau diganggu! Gue capek! Capek karena harus pura-pura terus!"

Zoya menahan senyuman mirisnya. Tanpa Rey menjelaskan, Zoya tau jika Rey tidak nyaman dan tidak benar-benar ingin kembali dengannya, seperti apa yang Rey katakan tempo hari. Dimana Rey mengatakan Zoya segalanya dan Sheva hanyalah gadis murahan yang tidak tau diri, tepat ketika Sheva melihat mereka.

Zoya baru menyadarinya sekarang, jika itu hanyalah sandiwara yang digunakan Rey untuk menarik perhatian Sheva. Karena pada dasarnya, cinta Rey hanya untuk Sheva. Zoya sadar itu, tapi dia juga tidak bisa membohongi perasaannya. Hatinya terlalu mencintai Rey dan tidak menginginkan lelaki itu bersama dengan yang lain.

"Gue tau lo baik Ya. Dan masih banyak cowok lain yang mau sama lo!  Lo nggak seharusnya ngejar gue terus kayak gini. Karena sedari awal pun hubungan kita salah. Gue nggak pernah cinta sama lo!" katanya bagaikan pisau yang menghunus hati Zoya dengan begitu dalamnya.

Tapi meskipun begitu, Zoya berusaha bersikap biasa saja dengan menyembunyikan lukanya. Padahal, banyak luka yang Rey cipta dan begitu membekas di hati Zoya. Tapi sebenci apa pun Zoya kepada Rey, rasa cintanya mengalahkan bencinya.

"Apa ... sedikit aja nggak ada harapan lagi buat aku Eynand?" katanya lirih.

Rey menggeleng tegas.

"Mungkin kamu ngerasa Sheva pantas untuk kamu. Tapi, lihat kamu Eynand, apakah kamu pantas untuk Sheva?" kata Zoya dengan senyuman miringnya.

Rey membenarkan. Terlalu banyak perbedaan dalam diri mereka berdua, tanpa mereka sadari.

"Yang aku lihat, Sheva gadis baik dalam segala hal. Tapi kamu? Dari dulu aku tau kamu playboy. Suka clubbing dan berantem. Dari segi sifat, kalian berdua itu sangat jauh berbeda."

SHERENA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang