BAB 22: Janji

30.4K 3K 1.1K
                                    

‼️SEGERA TERBIT‼️

SEBELUM BACA, PENCET BINTANGNYA DULU SEBAGAI VOTE⭐️

APA ALASAN KALIAN MASII
LANJUT BACA CERITA INI? 👉🏻

SIAP JEMPUT SHERENA VERSI NOVEL?

•••

Promise.
Janjiku pasti tertepati, kecuali kamu yang menyakiti

-reynand-

"Dasar anak tidak tau diuntung! Pergi aja lo sana, nggak guna!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar anak tidak tau diuntung! Pergi aja lo sana, nggak guna!"

"Anak pembawa sial!"

"Sok imut dan menderita banget, huh. Padahal mau caper!"

"Dasar anak sialan! Masih syukur ada yang mau ngerawat lo!"

"Harusnya nggak usah lahir aja lo ke dunia! Cuma bikin susah!"

"Bikin malu keluarga aja!"

"Dasar anak ...."

"ENGGAK!" jerit Sheva ketakutan dengan keringat yang telah membanjiri seluruh tubuhnya.

Mimpi itu kembali menghantuinya. Kilasan lama dan suram, yang membuatnya berada di posisi terendah, yang sialnya mengapa harus kembali menghampirinya di saat dia sendiri mati-matian berusaha untuk lupa?

Menghela nafasnya kasar, dengan isak tangis yang terdengar di dalam ruangan bernuansa biru langit, ketika kepalanya dilanda kebisingan dengan jantung berdetak cepat.

Semuanya akan baik-baik aja. Semoga.

🐬🐬🐬

Sheva berusaha tenang di tengah kegugupannya di atas panggung. Bukannya tidak percaya diri, namun dirinya ini tengah dilanda cemaa karena demam panggung. Setelah penampilan band oleh ekskul musik, tiba giliran ekskul teater untuk menampilkan penampilannya di depan umum. Sheva sangat takut jika nanti hasilnya tidak sesuai. Apalagi, mimpi semalam yang menghantuinya, membuatnya dilanda cemas. Takut suatu hal buruk terjadi kepadanya yang segera dia enyahkan karena tidak ingin mengganggu fokusnya. Saat ini, tidak akan dia biarkan energi negatif menguasai dirinya karena itu adalah hal yang sia-sia.

"Nggak usah gugup She. Gue yakin lo pasti bisa," semangat Deli yang sangat yakin dengan kemampuan Sheva.

"Tenang She. Ada gue, semuanya pasti berjalan mulus," celetuk Rama secara tiba-tiba yang mendapatkan cibiran pelan dari Deli.

"Udah mau lengser aja pedenya masih selangit lo Ram!"

"Selagi bisa kenapa enggak. Ya nggak She?" Sheva membalasnya dengan senyuman tipis.

SHERENA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang