16. Jawaban & Mak comblang

608 30 0
                                    

🍂🍂🍂🍂

.
.
.
.
Happy Reading

-Sebuah pertanyaan adalah salah satu cara untuk mencari jawaban-

"Kak sebener nya ada yang mau gue tanyain,"
Kak Varo menoleh menatap gue dengan menautkan alis nya.

"Sely." baru saja gue ngucapin nama Sely tapi kenapa kak Varo tiba-tiba batuk lalu meneguk air mineral yang sudah dibuka tutup nya.
"Kenapa kak?" Tanya gue.
"nggak, lanjutin gih!"

"Waktu kemarin lo nurunin gue di jalan, tapi pas jam istirahat kenapa lo ada dikelas Sely?"
Tak ada jawaban, hanya keheningan yang terjadi.

"Gue salah ngomong ya." Gue nunduk, mungkin ini salah gue. Berbicara di waktu yang tidak tepat.

Gue mendengar helaan nafas Kak Varo.

"Biar gue jelasin,"
Gue kembali menatap Kak Varo tidak sabar.
"Waktu itu gue cuma lagi promosi eskrakulikuler Futsal." Jawaban kak Varo terbilang santai dan bersahabat.

"Serius?" ada yang mengganjal dihati gue sebenar nya.
Kak Varo mengangguk mantap.
"Jangan pernah denger-in orang lain Riss, cukup lo percaya sama gue. Itu merupakan salah satu kunci agar hubungan kita bisa bertahan."

Gue mencoba mengangguk lalu tersenyum, tapi kenapa firasat gue berkata lain. Ada hubungan apa sebenarnya lo sama Sely kak.

"Tapi entah kenapa gue ngerasa lo lebih deket sama Sely daripada sama gue ya kak." Kali ini gue berkata jujur.
"Mungkin karena Sely udah lama kenal gue Riss."
Gue cuma bisa ngangguk.

"Gue takut kak!" Ujar Gue lagi.
"Why?"

"Takut jika lo suka sama Sely, lalu tinggal-in gue." Ini yang gue rasain kak, saat gue tau lo lebih sering ketemuan sama Sely ketimbang gue. Bahkan ada yang bilang lo sering jalan bareng Sely.

"Gue takut ketika nanti gue udah terlanjur jatuh cinta sama lo tapi kenyataan nya kita nggak bisa bersama lagi, dan akhirnya akan sulit bagi gue untuk bisa lepasin lo kak."

Kak Varo menatap gue lembut.
"Inget selalu perkataan gue Riss, lo cukup percaya sama gue." Kak Varo menggenggam tangan gue memberikan kehangatan tersendiri bagi gue.

Gue mencoba senyum lalu dibalas dengan pelukan yang memberikan lebih dari kehangatan dan kenyamanan.

"Jangan tinggalin gue kak, gue udah sayang sama lo."
Tangan kak Varo membelai rambut gue dengan lembut.
"Gue akan selalu ada buat lo Riss."

****

Semenjak kejadian di Taman kompleks, kak Varo sekarang lebih suka ngabisin waktu bareng gue.
Gue suka ini. Sekarang gue ngerasa udah di prioritas-in sama dia. Ini yang gue mau dari dulu.

Gue berlari kearah belakang sekolah hanya untuk memberikan kotak bekal yang dibuat oleh Bijum kepada Kak Varo.

"Maaf kak, nunggu lama."
Gue masih ngatur nafas yang mulai sesak.
"No problem," Kak Varo memberikan semyum simpul nya.
Baru saja gue mau balik ke kelas
"Jangan pergi dulu, temenin gue makan!" Pinta nya membuat gue membalik badan lagi dan duduk dikursi kosong yang berada disamping nya.

"Haus?" Tawaran Kak Varo langsung diangguki.
Jelas gue haus, udah lari-lari dari kelas ke sini ngabisin tenaga dan energi dong.
Gue meraih botol minum ditanganya.
Gue meneguk hanya setengah botol. Mikir ulang lagi kalo mau ngabisin. Nanti gue lagi yang disuruh beli-in ke koperasi sekolah buat ngegantiin.

Kak Varo menyantap bekal gue dengan santai, nggak merasa ke nganggu sama sekali dengan sekitar nya yang kotor. Seperti nya sapu saja enggan untuk menyapu halaman sekolah belakang ini.
Padahal kalo ditata dan disusun mungkin bakal terlihat indah. Apa lagi kalo dijadiin taman stroberi, beuh tambah bagus kali yaa.
Itu sih mau gue Hehehe.

"Kalo dijadiin taman Stroberi, bagus kali ya kak." Gumam Gue.
"Good idea," Jawab nya sambil mengunyah makanan.
"Yaudah besok lo bawa bibit nya."
Gue tersenyum menatap kak Varo.

"bantuin tapi," pinta gue dengan senyuman.
"Iya, apa sih yang enggak buat pacar." Balasan yang tak terduga.
Pinter banget bikin anak orang baper kak.

****

Semua kejadian tadi, sudah gue ceritain kepada Dania dan Wendy.
Mereka juga terlihat sangat antusias dengan ide brilliant gue. Iya lah ide siapa dulu Rissa Kirana kembaran nya Jennie Blackpink.

Mereka juga bakal bantuin gue sama kak Varo pas pulang sekolah besok.

"Oh iya Dan, Wend."
Mereka langsung menatap gue dengan serius.
"Kenapa kalian masih betah nge jomblo."
"Eh si kutu kupret, kirain gue bakal ngomong serius." Sely memukul lengan gue.

"Masih belum ada yang cocok." Wendy menjawab dengan jujur. Membuat gue senyum senang.

"Setau gue temen-temen kak Varo pada jomblo loh! Minat?" Gue berkata begitu siapa tau aja bener ada yang nyantol gitu.

Wendy menggeleng kan kepala.
Sedangkan Dania malah semakin bersemangat.
"Pada ganteng nggak?" Tanya Dania sedetik kemudian.
"Iya lah." Jawab Gue.

Gue mencari 1 foto kak Varo dengan teman-teman nya. Setelah ketemu gue langsung nyodorin foto nya kepada Dania.

"Gimana? mau yang mana?" Tanya gue kepo.
"Yang ini," Dania menunjuk seseorang menggunakan hoodie merah yang berada didekat dengan Kak Varo.

"Oh, Kak Akhsel."

"Oh, Akhsel." Ulang Dania.
"Pake -Kak- Dania, nggak sopan." Sela Wendy menatap Dania sebal.

"Iya-iya" Ujar nya tak mau berdebat panjang dengan Wendy.

TBC ❤❤❤

1001  [COMPLETED]  +Revisi+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang