🍂🍂🍂🍂
.
.
.
.
.
Happy ReadingRissa termenung menatap 2 pita jepang didepan nya yang tergeletak begitu saja. Dia sudah puluhan kali mencoba membuat ketupat dari pita tersebut, tapi nihil hasilnya tetap saja gagal.
Rissa menghembuskan nafas nya kasar, dia sudah lelah.
Terdengar suara ketukan pintu diketuk.
Bijum membawa secangkir susu hangat dan meletakkan dimeja dekat dengan pita.
"Neng Clara, mau bikin apa?" Bijum bertanya.
Rissa menatap Bijum dengan wajah berbinar. Biasanya orang yang sudah tua lebih berpengalaman, jadi mungkin bisa membuat ketupat. Kenapa tidak bertanya saja dari tadi."Mau bikin ketupat Bi,"
"Bijum bisa kan??" Rissa bertanya sambil menyerah kan pita itu kepada Bijum.
Bijum hanya menerima dengan kening berkerut.Ntah apa yang harus Bijum lakukan dengan dua pita ditangan nya. Bijum hanya melipat dan memutar pita itu tanpa arah yang jelas.
"Bijum nggak bisa?" Rissa mencoba memastikan.
Bijum hanya tersenyum kecil lalu menyerah kan pita itu lagi kepada Rissa.
"Hehehe tau aja si neng mah.""Kira-kira siapa yang bisa ya, Bi?" Gumam Rissa sambil memasukan kembali 2 pita kedalam Laci.
"Nggak tau Neng,"
"Kenapa, nggak coba tanyain ke pacar Neng Clara aja." Usul Bijum lalu pamit untuk kembali ke dapur.Usulan tadi boleh dicoba.
Rissa segera meraih ponsel nya yang tergeletak begitu saja.Rissa menelepon Varo dengan Cepat.
Tak membuang waktu, Varo akhirnya mengangkat panggilan dari Rissa."Lagi dimana?" Tanya Rissa basa-basi.
"Lagi latihan,""Kak, mau nanya,"
"Nanya apa?""Bisa bikin ketupat nggak?" Rissa menggigit bibir bawah nya. Ragu sekaligus malu.
"Ketupat?""Iya kak, tau kan?"
"Tau lah, buat apa deh?""Praktek prakarya." Ujar Rissa.
"Ketupat apa?" Tanya Varo lagi."Ya ketupat kak, masa nggak tau!" Suara nya sudah naik 1 oktaf.
"Hehehe, ya maksudnya. Ketupat jenis apa,"
"Gue bisa nya ketupat duduk.""Bodo amat mau ketupat duduk atau yang berdiri juga nggak papa, yang penting ketupat."
"Yaudah, mau diajarin dimana?""Terserah."
"Yaudah, dikebun binatang." Rissa mengerjit Bingung."Kok Dikebun Binatang sih kak."Gerutu Rissa.
"kan kata nya terserah.""Sekalian aja dikolong jembatan." Kesal Rissa.
"mau? kalo mau ya ayo."
Rissa mencoba menahan kekesalan nya."Kak Varo!" Gemas Rissa.
"Iya, ada apa pacar.""ish, yaudah dirumah aku aja. Mau jam berapa?"
"Abis latihan kaya nya." Jawab Varo."Yaudah, semangat dan hati-hati." Rissa memberi semangat kepada Varo.
"Ya."Panggilan diakhiri oleh Varo.
Rissa melihat bercak darah dilengan baju nya.
Dia segera berlari mencari tisu dan segera menatap pantulan diri nya."Aissh"
****
"Rissa?" Tebak seorang laki-laki yang tengah minum dipinggir lapangan.
Varo mengangguk lalu segera duduk didepan laki-laki tadi."Kenapa?" Tanya laki-laki yang diketahui bernama Akhsel itu.
"Minta diajarin bikin ketupat."
"Ketupat?"Varo hanya mengangguk.
"Emang ini udah mau lebaran?" Akhsel dengan lugunya bertanya.
"Buat tugas." Akhsel hanya mengangguk lalu kembali berdiri dan kembali melanjutkan permainan bola nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 [COMPLETED] +Revisi+
Novela JuvenilMasa revisi. Gue nulis ini Untuk dia kakak senior gue. Sifat-nya benar-benar Gak bisa ditebak. Kadang dingin kadang juga bikin hangat. Tapi, dia selalu bikin kecewa entah itu tindakannya atau pikirannya. Semua yang di lakuin dia selalu salah di mata...