🐥Happyreading🐥
"Riss, Bunda mau ngomong sama kamu. Serius!" Bunda mengucapkan itu tanpa membuka pintu kamar. Rissa menghembuskan nafas lelah, semoga ini segera berakhir pinta nya. Ia berjalan gontai membuka pintu, Siska tengah berdiri sambil memangku adik nya. Rissa menatap adik nya iba, harus menjelaskan apa ketika adik nya tumbuh besar nanti. Semoga usia nya mendukung.
"Bund, papih nggak ikut ngobrol penting?" pertanyaan konyol itu diucapkn tiba-tiba.
"Bunda nggak mau liat muka nya Riss, pengen Bunda tabrak aja kali ya. Kalo mereka lagi nge date." Rissa terkekeh, ia tau Bunda nya sangat cemburu dengan ya selingkuhan nya.
Siska mengajak Rissa untuk duduk di sofa diruang keluarga. Siska menurunkan adik nya yang sedang masa tumbuh itu, Adik nya langsung menidurkan diri dipaha nya. Ia terkekeh, lalu mencium adik nya.
"Adik Kakak, manja!" Ujar Rissa sambil mencubit lalu mencium nya lagi."Besok sidang terakhir Bunda, ikut ya!" Rissa mengangguk, "Iya Rissa ikut, tapi ajak kak Varo ya." Siska terkekeh geli.
"Kamu udah putus ya,"
"Nggak papa, nggak ada ikatan juga. Toh kita saling sayang."
"Anak bunda baru mau kelas 11 udah kaya gini."
"Bunda langsung nikahin aja kali ya."
"ish, Nggak mau." Rissa mengerucutkan bibir nya kesal. Siska tertawa, rasa nya Rissa sudah lama tak melihat Siska tertawa."Bund, kak Aldan?"
"Bunda nggak ngerasa punya anak laki-laki gede. Bunda kecewa, tapi ya bagaimana lagi."
Rissa mengusap tangan Siska, "Kenapa ya harus sehancur ini?"
"Tuhan lagi nguji kita sayang. Semua masalah ini pasti ada jalan keluar nya. Jangan khawatir ya. Tuhan sayang kita, jadi dia nguji kita." Rissa tersenyum tulus sangat tulus. Bunda nya bisa setegar ini melewati masalah ini.
"Makasih udah nemenin Rissa berjuang Bund," Rissa memeluk Siska haru, adik nya tengah tidur dengan tenang. "Kita besarin dia bareng-bareng Bund," Siska tersenyum hangat lalu mengangkat adik nya ingin menidurkan dikamar. Rissa membuka handpone nya, ada satu pesan dari Refal,Refal gans.
Gue udah dapet cewe, nanti gue ajak ke Indo.
Seperti nya Refal sedang mabuk ketika mengirim pesan ini. Rissa membalas dengan singkat dan padat.
Bodo amat
Siska kembali lagi, lalu duduk disamping Siska, lalu mengambil remote tv dan menyalakanya nya.
"Bunda kemarin abis ketemu sama, tante Winnie sama tante Mara." Rissa membulatkan mata nya sempurna, untuk apa bertemu dengan Bunda Wendy dan Dania.
"abis ngapain?"
"Ya nge gosip lah, sesibuk apapun kita. Kita selalu menyempatkan diri buat kumpul."
"Kalian nya aja nggak tau."
Baru saja Rissa ingin menimpali perkataan Siska tapi,
"Jaga Wendy ya!" titah nya sambil menepuk pundak nya. Rissa tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Siska, ada apa dengan Wendy?
"Kenapa Bund?"
"Belum saat nya kamu tau. Tante Winnie lagi berusaha buat ngeselesaian semua nya."
"Buat dia dewasa Riss." Rissa mengangguk.
"Terus ada disamping Wendy ya. Ini perintah Bunda!" lagi-lagi Rissa hanya mengangguk.****
Rissa membalas pesan singkat dari Varo,
Varo bangsat
Udah makan?
Belum.
Kenapa?
Lagi diet
Ohh, iya sekalian biar lo nggak usah makan aja. Kasian nasi nya diboongin mulu sama lo.
Nggak ngerti.
Bagus kalo nggak ngerti
Apasih gaje
emang
Mau jalan?Nggak mau cape, lagi mager juga
Yaudah nunggu lo nggak maget
Typo
Bodo amat
Alvaro Bodo
Telepon yuk!
Nggak mau
MalessVc?
Nggak mau, muka aku nya lagi nggak cantik.
Yaudah oplas dulu
Hikss, lo nyuruh gue oplas disaat orang tua gue aja nggak nyuruh gitu.
Lo aja oplas sana biar ada cewe yang mauMa'af, anda salah sasaran. Cewe tinggal pilih aja.
Alah tai
Cemburu dengan berkata kotor.
Lo ngeselin
Riss
PA?
Lo
Kenapa?
Jelek
Lo kaya 🐷
Lo mirip 🐩
🐩 lucu nggak papa
Dih
Bye, tidur sana dah malem
❤
🐒
🐷🐖
🐵🐒
🐻🐻
TBC ❤❤
Satu masalah selesaiii....
Baca cerita Wendy dan Vero yukk!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 [COMPLETED] +Revisi+
Teen FictionMasa revisi. Gue nulis ini Untuk dia kakak senior gue. Sifat-nya benar-benar Gak bisa ditebak. Kadang dingin kadang juga bikin hangat. Tapi, dia selalu bikin kecewa entah itu tindakannya atau pikirannya. Semua yang di lakuin dia selalu salah di mata...