51. Selesai....

584 19 2
                                    

💖💖HappyReading💖💖
.
.
.
.

Rissa dan Varo tengah menikmati malam nya disebuah tempat dipinggir kota. Ada sesuatu yang ingin Varo tanyakan pada Rissa, dan itu sangat penting.

Tapi sedari tadi, Rissa terus menghiraukan Varo yang berada disamping nya, dan malah asik sendiri bermain cacing. Varo sesekali memainkan rambut Rissa. Ponsel nya ketinggalan jadi ya, segabut ini. Rissa mengacuhkan nya.

"Ssa," Panggil Varo untuk ketiga kali nya.
"Apa?"

"Simpen dulu ponsel nya!"
"Nggak mau."

"Dengerin gue dulu bentar," Rissa mendengus sebal.
"Mau ngomong apa sih kak."

"Lo mau?"
"Syut," Rissa memotong perkataan Varo dengan menempelkan jari telunjuk nya pada bibir Varo.
"Lo mau nembak gue?" Tanya Rissa yang langsung diketuk kepala nya oleh Varo.

"Ge'er banget."
"Ya terus mau apa?"

"Ya mangkanya dengerin gue dulu."
Rissa mengangguk serius, "Cepet apa?"

"Lo mau jadi tunangan gue."
"What?"
"Lo gila kak," Rissa langsung menjauhi Varo.

"Ya lo mah dimasukin hati,"
"Gue terkejut loh ya." Sekarang Rissa yang mengetuk pucuk kepala Varo dengan dua jari nya. (Tau nggak adegan sakura sama sasuke?) inti nya gitu.

"Jadi gue mau ngomong,"
"Emang kisah kita nggak bakal dilanjut Riss?"
"Hah?"
"Lanjut gimana?"

"Ya disambung gitu."
"Kan ini tuh nembak kak." Dengus Rissa ketus.

"Bukan nembak Rissa, kalo nembak nanti lo bisa mati."
"Hah lucu..."

"Inti nya lo sama gue itu kan break."
"Kata siapa?"

Varo menunjuk diri nya sendiri, "Kata gue."
"Gue rasa emang udah putus kak."

"Lo putusin gue sepihak, nggak mau." tolak Varo.
"Gue nya mau."

"Nggak"
Rissa menghembuskan nafas lelah, "Yaudah gue mau putus sama lo. SEKARANG."

"Nggak bisa gitu."
"Kak Varo, dengerin gue." Ucap Rissa sambil mengenggam jemari Varo.

Varo menatap Rissa, "Apa?"
"Gue nyaman kaya gini. Nggak ada ikatan apapun diantara kita. Ya, bisa dikatakan sahabat lah. Gue nggak mau pisah sama lo kak. Lo udah nemenin gue berjuang sampe sejauh ini. Gue nggak mau jauh dari lo. Gue butuh lo. Ingat! lo selalu ada dihati gue. Kapan pun dan dimana pun. Lo udah jadi sosok kakak buat gue. Bukan sosok pacar."
"Ngerti?"

"Tapi-"
"Gue sayang sama lo, begitu pun sebalik Nya."

"Jadi?"
"Kita pegang prinsip masing-masing. Kalo Lo nggak bakal deket sama yang lain. Begitupun sebalik nya. Kalo seandai nya emang kita nggak ditakdirkan sama-sama, ingat. Jalan kita masih jauh."
"gue masih kecil, umur gue pun baru mau 17 tahun. Jadi gue nggak bakal mikir jauh dulu. Kalo lo mau serius ya, bisa dipikirin lah ya."

"Jadi?"
"Jadi apa lagi?"

"Happy ending or Sad ending?"
"Mau nya?"

"Apa ya?"
"Udah lah biar yang baca yang nilai. Betul kan thor." Gue mengangguk mengerti.

"Maafin gue ya Riss, baru bisa sayang sama lo sekarang-sekarang."
"Emang kakak senior gitu-gitu ya."

"Gitu-gitu gimana?"
"Bangsat semua."

"Riss," Tegus Varo.
Rissa menatap menantang, "Bener kan. Niat nya mau jadiin gue pelampiasan malah suka beneran."
"Bangsat memang. Untung lo senior gue."

"Udah-udah, kakak senior bangsat memang." jengah Varo tak ingin berdebat dengan Rissa.
"Yess, gue menang."

"Puas?"
"Belum dong."

"Terserah lo!"
Rissa mendongak Varo yang sedang kesal.

"Kak," Varo menoleh
"I love you." Rissa mencium pipi Varo sekilas.
Dan itu membuat kedua pipi nya merah.

"too"

Selesaiiii.....

Ada yang masih bingung sama kisah nya...
Sini tanya aja..

1001  [COMPLETED]  +Revisi+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang