(27)

268 26 3
                                    

.
.
.
.
.

Ceklek!

Saat sudah membuka pintu setengah , Sinb yakin pasti papihnya ingin membahas soal Yerin

"Ada apa pih?" Ucap sinb lalu yang masih berjalan mendekati meja kerja papihnya.

"Hwang Sinb!" Bentak papih Sinb , Sinb yang kaget pun sedikit bergetar.

"Kenapa pih?" Tanya Sinb lembut.

"Kau harus memegang perusahaan kita, umur papih sudah tua , papih hanya menunggu ajal menjemput , bisa kan sinb?" Nada papih Sinb seketika menurun drastis menjadi lembut.

"Jangan bicara seperti itu pih!" Jawab Sinb yang sudah duduk berhadapan dengan papihnya.

"Bagaimana pun juga kau harus memegang perusahaan itu nak, kau yang harus mengelola dan memimpin, papih tau kau memlunyai impian dengan pekerjaan seperti ini" jelas Papih Sinb membuat Sinb berfikir.

Emang benar kalau Sinb itu punya impian dari kecil buat megang Perusahaan , tapi sekarang sudah beda , impian ia sekarang adalah bisa menikah dengan Yerin.

"Tapi pih.. aku udah ga terlalu suka dengan Perusahaan , aku ingin buat usaha sendiri" ucap Sinb

"Lalu siapa yang akan menjaga perusahaan dan mengelolanya? Mamih mu pasti tidak akan kuat Sinb-ssi , kau lelaki.. harus jadi pemimpin" jelas papih sinb serius sambil menatap anak tersayangnya itu.

Sinb berfikir lalu ia mengangguk tanda ia setuju dengan permintaan papihnya itu , papihnya hanya tersenyum senang.

"Terima kasih nak"

-----------

SINB POV:

"Huh , kenapa hari ini lelah sekali? Padahal aku tidak berolahraga..

Yennie ah , aku sekarang bingung.. aku harus apakan perusahaan Hwang kedepannya?

Yennie ah , jika saja mamih tidak tahu hubungan kita , aku akan minta pendapatmu.

Tapi..kenapa papih seolah tidak tahu hubungan kita? Apa papih tidak di beri tahu mamih?

Aku bingung.. aku harus bagaimana yennie ah , aku membutuhkan mu , mungkin kau sudah membenciku sekarang.

Bahkan kau sudah mempunyai calon pacar mu , siapa lelaki itu yennie? Kenapa kau tidak beritahu aku?

Secepat itu kah? Aku tidak tahu"

SINB POV END.

Setelah berfikir tentang Yerin ia menatap langit langit kamarnya.

"Apa sebaiknya ku tlp Yennie?" Sinb pun berinisiatif untuk bertemu dengan Yerin.

"Apa harus aku coba ya?" Sinb pun langsunh duduk dan mengambil hp nya.

Ia menbuka kontak nya dan terlihat jelas kontak Yerin disitu , Sinb ingin menelfon tapi ia ragu.

Ceklek!

"Yo bro , papih tadi menemuiku , kaget sampe ke DNA tadi akutuu" ucap Sowon lebay membuat Sinb yang mendengarnya ingin melempar hp nya sekarang jg.

"Lebay deh" ucap Sinb tanpa memindahkan pandangannya ke hp, Sowon yang curiga pun langsung menghampiri Sinb.

"Yaelah , tlp aja kali.." ucap sowon yang sudah di duduk di samping Sinb.

"Tapi hyung..aku sudah mengecewakan dia , aku takut dia membenciku hyung" Suara Sinb bergetar , ia menahan air matanya itu.

"Tidak apa apa , kalian bertemulah , aku juga ingin bertemu Eunha , hanya mengucapkan minta maaf dan damai..mudah kan?" Ucap Sowon enteng.

"Mudah palamu panjang , udah tau kan Yerin itu keras kepala orangnya ,gimana mau minta maaf, huh aku mau mati aja deh" ucap sinb dengan nada pasrahnya.

Pletak!

"Akh sakit pohon beringin! Mulutku knp di pukul sih??" Kesal Sinb sambil mengusap bibirnya.

"Kalo ngomong dijaga makanya.., mending tlp aja sekarang ketemuan kek, udah ah , mau ketemu My bunny bunny sweety una doeloe, babay! Congrast bro!" Ucap Sowon lalu pergi dari kamar Sinb.

Saat Sowon sudah pergi dari kamar Sinb , Sinb menghelakan nafasnya lalu menatap layar hp nya lagi.

"Sebaiknya aku tlp saja.."

"1..2..3.."

---

Yerin yang sedang bengong , kaget karena ada yang meneflon nya , ia double kaget saat melihat siapa yang menelfonnya.

"SINB??!!" Kaget Yerin membuat ia langsung duduk dan melongo melihat layar hp nya.

Ia mengatur nafasnya , lalu mengangkat tlp dari Sinb.

"Yeoboseyo?"

"Hmm , Yennie , bisa kita bertemu di taman?"

"Jangan panggil aku Yennie , namaku Yerin"

"Ah.. maaf , maksudku Yerin , bisakah kita bertemu di taman?"

"Ada apa? Jika tidak penting, maaf , aku tidak mau membuang waktu ku hanya untuk lelaki brengsek"

Hening...

"Kumohon... ku tunggu di taman ya..saranghae"

Tut tut tut!

"Mwoya? Saranghae?? Lelaki aneh , udah putus aja masih bilang saranghae aja , hufft , sebaiknya aku harus kesana" ucap Yerin dengan nada malasnya namun di dalam hatinya ia seneng banget.










tbc~~

Jgn lupa voment yaw ❤

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang