(62)

278 25 5
                                    

.
.
.
.
.

"Jangan duduk!" Suruh Yerin dan Moonbin pun menurut..

"Apa?" Jutek Yerin setelah duduk di sofa. "Aku ingin minta maaf" Yerin berdecih , ia sungguh bosan dengan kata kata itu , apalagi Moonbin yang berbicara.

"Kau pikir kata minta maaf bisa membenarkan semuanya? Aniyo" Balas Yerin.

"Membenarkan semua? Hmm menarik, mungkin saja Sinb sudah tau" ujar Moonbin dalam hati, ia menunduk sambil mengulum senyuman jahatnya itu, namun tak dilihat oleh Yerin..

Bruk!

Yerin terkejud dan membelakakan matanya karena Moonbin tiba tiba memegang kakinya..

"Mianhae Yerin-ah kumohon.." lirih Moonbin membuat Yerin tak tega "bangunlah , jangan seperti itu"

"Aku tak mau berdiri sampai kamu memaafkan ku" ujar Moonbin. "Bangunlah, jika kau seperti ini terus , takkan ku maafkan" Moonbin mengadahkan kepalanya ia menatap Yerin sendu. "Bangunlah.." akhirnya Moonbin bangun dan Yerin pun juga bangun dari duduknya.

Plak!

Saat Moonbin sudah berdiri , Yerin langsung menampar Moonbin kencang membuat Moonbin kaget.

"Cukup, ini yang terakhir kali aku menampar mu , jangan sampai aku menampar mu lagi" ujar Yerin datar.

"Ne! Tampar aku sepuasnya jika itu bisa membalas maaf ku..J-jadi kau memaafkanku?" Tanya Moonbin gugup.

"Y"

"Yes!!" Yerin langsung menahan Moonbin yang ingin memeluknya "pergilah" Moonbin tersenyum saat ditolak memeluk. "Geurae , aku pergi"

Yerin tak mengantar Moonbin keluar , ia langsung membanting bokongnya ke sofa kamarnya sambil menghelakan nafasnya kasar..

Saat Moonbin sudah keluar dr kamar Yerin. ia tersenyum jahat karena pikirnya Sinb sudah mengetahui ia dan Yerin berciuman..

"Aku akan menjauhkan kalian..liat saja nanti Sinb"

----- 🌞🌞

"Eh? Heum? Yakh!! Lepas!! Lepas!! Hmpppp hmmmmpppp" Saat Sinb terbangun ia melihat 3 lelaki memakai baju seragam hitam , ia yakin itu bodyguard mamanya , Sinb terkejut karena ia ditarik dari tidurnya lalu bodyguard itu memasangkan borgol di tangan Sinb dan me lakban mulut Sinb.

"Mmmpphhh!! Mph!"

Tenaga Sinb cukup kuat , ia berhasil menendang satu bodyguard itu tepat di kepalanya , namun dengan cepat bodyguard lain memegang Sinb..

"Pppmhhh!"

"Maaf Tuan ,ini perintah Nyonya"

Bugh!

Dalam sekejap tubuh Sinb melemah, karena ia di tendang tepat di bagian leher oleh bodyguard yg tadi ia tendang , otomatis Sinb pun melemah dan pingsan...

"Kenapa jantung ku berdebar lebih cepat? Aish sudahlah , hanya perasaan"

~

Saat di mobil Sinb terbangun , walau masih pusing ia meronta ronta dan itu membuat tenaga nya berkurang , dan sekarang kepala Sinb di beri karung berwarna coklat dan diikat di bagian lehernya

"Ppmmhh!!"

Mobil pun berhenti , tanda sudah sampai , Sinb tak mau turun,  ia tetap mengencangkan diri di kursi mobil itu , namun karena Sinb sudah lemah , bodyguard nya itu menarik Sinb kasar membuat ia ingin tersungkur..

"Mmpphh!"

Sinb diseret kasar ke dalam mansion nya itu , bodyguardnya sedikit kelelahan memegang Sinb karena Sinb terus meronta ronta

"Maaf Tuan.." saat masuk mansion terdengar suara Pak Kim yang meminta maaf dengan Sinb "mmmpph!!"

Pak Kim menunduk melihat Sinb yang sedang di seret paksa oleh bodyguard dari kejauhan , ia tak tega sampai sampai kepala Sinb di tutup karung seperti itu dan diperlakukan kasar..

Ceklek!

Bruk!

Sinb di dudukan kasar di tempat duduk "bukakan semua nya" tali yang diikat di leher Sinb di lepas lalu dibuka karungnya , kemudian tangan Sinb pun dibuka borgolnya lalu lakbannya..

Sinb menatap tajam mamihnya yang tengah duduk di kursi direktur itu sambil ngos ngosan. "Kalian boleh pergi" saat sudah pergi Sinb langsung tertawa.

"Untuk apa sampai seperti ini huh? Ayo bunuh aku sekarang mih bunuh!! Cuih!" Sinb membuang ludah di depan mamihnya karena rasa lakban yang tadi di mulutnya itu sangat tidak enak.

"Jaga sopan santunmu" ujar Jessica. "Ck, sopan santun? Aku tak tau itu apa" jawab Sinb menantang.

Brak!

Jessica bangun dari duduknya sambil memukul meja keras dan itu membuat Sinb terasa senang karena mamihnya sudah terpancing emosi.

"Kenapa mih? Mamih takut aku bocorin tentang noona ke publik?" Ujar Sinb dengan senyuman smirk nya. Karena tak ada jawaban dari mamihnya Sinb menyilangkan kakinya sambil tersenyum ke arah mamihnya.

"Jaga mulutmu"

"Jaga mulutku?  tidak bisa , mianhae"

"Jaga mulutmu Hwang Eunbi!" Bentak Jessica membuat Sinb bangun dari duduknya.

"Kenapa mih? Kenapa mamih buat rumor begitu dengan noona? Apa kau tega?" Tanya Sinb mengalihkan pembicaraan

Saat mendengar ucapan Sinb , Jessica menunduk dan mengepalkan tangannya.. Sinb yang melihat nya pun berdecak "kenapa? Kau takut?" Tantang Sinb.

"Jangan bertindak lebih jauh Eunbi-yah" ujar Jessica yang mulai gelisah..

"Ini berita sudah sangat lama , jangan kau ungkit lagi" sambungnya. Sinb emosi dengan ucapan Jessica , ia pun maju lebih dekat dengan Jessica sampai mentok di depan meja Jessica.

"Mamih tak tahu betapa kesepiannya aku selama ini, bertahun tahun aku kira noona yang ku sayang sudah meninggal tapi apa? Itu semua palsu! Mamih tak tahu bagaimana aku stress saat kecil karena noona ku meninggal.   Kau tak merasakan itu. Hanya perusahaan yang mamih pikirkan , apa aku akan menjadi korban selanjutnya mih? Biarkan aku saja , kenapa harus noona?"

Flashback on.

"Hiks...noona ital..noonaa!!" Sinb nangis tersedu sedu saat melihat noona itu sedang dikubur..

"Mamih papih noona..hiks..hiks..noona angan pelgi.."

"Sayang , sudah ya , nanti noona ital nya sedih ngeliat kamu nangis seperti ini, sudah ya.." ujar Jessica hangat.

"Tapi mamih papih..aku mau ama noona ital! Aku mau masuk kesana!" Jessica menatap Leeteuk yang juga sedang menatapnya. Leeteuk pun menghelakan nafasnya.

"Sudah ya, anak papih kan jagoan..Eunbi jangan nangis ya.."

"Aku bukan Eunbi! Aku Sinb!"

"Ne ne ne , iya jagoan papih namanya Sinb..udah ya..jangan nangis..Sinb harus berdoa buat noona ital ya.."

"Tapi papih.."

"Sst...nanti mamih sm papih kasih ice cream ya"

Flashback off.

Sinb memejamkan matanya sambil tersenyum miris saat mengingat kejadian itu.. sangat sakit untuk diingat. Katanya.

"Sinb bakal kasih tau ke publik sekarang!" Tegas Sinb , Sinb sudah berjalan dekat pintu namun suara mamihnya membuat ia berhenti "terserah kau saja jika kau membocorkan ini semua, sedangkan kita masih mempunyai Jennie untuk perusahaan. Silahkan pergi dan bocorkan itu semua" ujar Jessica membuat Sinb mengepalkan tangannya..

"Sialan" gumam Sinb lalu meninggalkan ruangan Jessica


TBC

VOMENT.🖤

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang