(53)

263 25 3
                                    

.
.
.
.

Dear Sinb🖤:

"Hari ini sangat terik kan? Makanya aku beliin kamu kaca mata hitam sekarang....maaf tadi aku lancang buat ngungkapin perasaan aku..tapi..emang itu kebenarannya Sinb... kau pasti tidak percaya aku mulai menyukaimu saat umur 10 tahun, aneh bukan? Iya , aneh banget , tiba tiba perasaan aku muncul saat umur aku masih segitu saat liat kamu hanya dari TV"

"Mungkin kamu sekarang udah benci dan ga suka sama aku..aku mengerti , tapi....bukankah masih banyak kesempatan kita untuk bersama? Aku bahkan tidak tahu kalau kita di jodohkan, aku senang , sangat senang... bertemu di jembatan? ㅋㅋㅋㅋ, itu moment yang tidak akan aku lupakan , tapi tidak tau bagimu"

"Aku menyukaimu Hwang Eunbi.. Aku mencintaimu..kumohon bukalah pintu hatimu untuk menerima ku.."

Jennie.

Setelah membaca surat panjang itu , Sinb pun melihat Yerin yang sedang terduduk di aspal sambil menangis. Ia pun membuang asal kertas Jennie tadi lalu menghampiri Yerin..

Sinb pun membangunkan tubuh Yerin dan dibawa ke dekapannya, ia mengelus punggung Yerin lembut untuk menenangkan Yerin yang masih menangis. "Uljima" kata itu yang selalu Sinb lontarkan.

Akhirnya pelukan mereka terlepas dan saling menatap namun akhirnya Yerin kalah..

Jderrr!!

Suara halilintar membuat Yerin reflek memeluk Sinb, Sinb juga kaget karena halilintar nya juga cukup keras ditambah lagi Yerin tiba tiba memeluknya erat. Ia menatap langit yang mendung tanda mau hujan...

"Mian..tapi aku takut..." lirih Yerin

"Jangan takut , ada aku" balas Sinb.

Saat berpelukan , rintik rintik air mengenai kepala mereka masing masing , membuat keduanya menatap langit yang sudah gelap.

Tring! Tring!

Tiba tiba suara notification dari hp Yerin berbunyi , ia pun melepaskan pelukannya lalu mengambil hpnya yang ada di saku jaketnya..

"Sowon oppa:

"Yerin, kami sedang dijalan pulang naik taxi , ini mau hujan..kau dimana?"

"Aku masih jauh dari hotel oppa.."

"Kamu dimana? Biar kita jemput"

"Gausah oppa..aku meneduh saja"

"Serius?"

"Ne oppa.."

"Baiklah..jika ada yang aneh aneh tlp kami ya"

"Ne oppa..gomawo"

Yerin pun menatap Sinb sekilas lalu memasukan hp nya ke dalam saku jaketnya lagi. Untung saja ada toko yang tutup yang tak jauh dari situ jadi itu kesempatan untuk meneduh. Yerin pun langsung berlari kecil ke toko itu, saat sudah didepan toko, Yerin mengisyaratkan Sinb untuk kesitu.

Rambut Sinb lumayan basah karena terkena air hujan yang sedari tadi mengenai rambutnya. Dengan jalan pelan ia berjalan menuju Yerin.

"Yakh!! Palliwa!! Hujan nya mulai besar!!" Teriak Yerin , Sinb tersenyum kecil lalu berlari..

Hujan yang semakin besar , langit yang sudah sangat gelap padahal sekarang masih pagi..orang orang ada yang berlarian dan ada juga yang santai karena memakai payung..

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang