(71)

336 28 3
                                    

.
.
.
.

Sinb sudah membersihkan dirinya dan sudah sangat wangi , saat ia menata rambutnya suara krrrukk krrruk terdengar dari perutnya , ia mendesah mendengar suara itu sambil memegang perutnya. Karena lapar , dia berjalan ke ruang makan.

Tting!

Suara lift berbunyi tanda sudah sampai di lantai yang Sinb pilih. Sebenarnya ruang makan juga ada satu lantai dengan Sinb. Namun , karena ia ingin melihat keadaan rumah atau lebih tepatnya di lantai bawah. Ia tak ingin makan di ruang makan di lantai 2

Saat pintu lift terbuka , ia tersentak saat lelaki tinggi nan tampan mengenakan handuk kimono dan sendal berwarna hitam lewat begitu saja. Sinb mengintip apa yang dilakukan Sowon , terlihat Sowon berjalan jalan dengan gelisah , sesekali mengacak rambutnya kasar.

"Akh!" Pintu lift nya ingin tertutup namun kepala Sinb keluar , jadi kepalanya terhimpit pintu lift tersebut dan terbuka lagi karena ada ganjelan kepala Sinb.

Sinb keluar lift sambil memegang pelipis kanan kiri nya itu. Sowon yang mendengar rintihan suara , menengok ke belakang. "Sinb?"

"Dasar lift bodoh!" Umpat Sinb yang menggema di situ. Sowon berjalan menghampiri Sinb

"Sinb" panggilan Sowon sambil menekankan katanya itu. Sinb menatap Sowon dengan tatapan datar , sedangkan Sowon , dingin.

"Apa yang kau lakukan tadi malam lebih bodoh daripada lift itu!" Tegas Sowon. Sinb diam kaku , raut muka Sowon menyeramkan seperti ingin memukul dirinya.

"GUE HAMPIR KETAUAN HWANG EUNB--"

"Gue udah ngasih tau semuanya ke Yerin tadi pagi" Sowon shock dong dengan ucapan Sinb. Dia langsung memegang kerah baju Sinb sambil bergetar. "---ah!" Sowon berusaha tenang dan melepaskan genggaman nya itu pelan pelan.

"Kenapa ngasih tau Yerin sih?" Lirih Sowon sambil menunduk. Sinb yang tak enak dengan Sowon memegang kedua pundak Sowon dengan kuat. Ia mengguncang tubuh Sowon "Sorry tadi malam , lu pingsan? Sekarang udah ga kenapa kenapa kan?"

"Sigh--Ok , kenapa kita ga kasih tau temen temen kita aja sih? Terumata Eunha unnie. Dia itu pacar lu! Kenapa ga kasih tau?" Sowon masih menunduk dan Sinb sudah melepaskan tangannya itu. "Apa harus gue yang kasih tau mereka? Gimana reaksi Eunha unnie ntar?" Sowon langsung mengadahkan kepalanya karena Sinb bilang bahwa dia yang akan bicara kepada teman temannya itu. "Andwae, jangan"

"Makanya.. lebih cepat lebih baik Hyung... Sorry AKU bicara informal sama mu Hyung" Sinb merasa tak enak karena sudah berbicara informal kepada Sowon yang faktanya lebih tua darinya. "It's okay. Aku juga"

"Hyung-ah , kau harus dengar ucapanku, kalau semakin lama rahasia ini terus menerus di rahasiakan , akan besar dampak nya jika (mereka) tau ini saat Hyung sudah lama seperti ini" jelas Sinb membuat Sowon menghelakan nafasnya. "Baiklah , hari ini kita harus bertemu" Sinb mengangguk.

"Pakai baju mu, jangan keluar seperti ini , chk , memalukan" sifat beagle Sinb kembali keluar , Sowon langsung menutupi bagian anu cepat cepat dan langsung naik tangga menuju kamarnya. Namun saat di tengah tengah tangga. "Enak ya , tadi malam dicium banyak cewek" Teriak Sowon lalu langsung lari ke atas. Sinb yang mendengar itu mengumpat sedikit lalu ia berjalan ke ruang makan.

--

"udah siap?" Tanya Sinb sambil memegang setir mobil sportnya itu. Sowon menghelakan nafasnya. Tahan. Buang. Tahan. Buang. "Kajja jalan" Sinb mengangguk lalu menginjak gas nya itu.

--

"Kalian tau ga sih Gfriend sebentar lagi mau ngadain kons---"

"Sssttt! Dari tadi ngomongin Gfriend mulu, bosen tau ga!" Ketus Eunha membuat Yuju mengerucutkan mulutnya itu. Dengan gemas Umji menarik mulut Yuju. "Aih! Ntar aku jadi bebek dong sayang.." Umji tersenyum sedangkan Eunha sedari tadi cemberut saja.

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang