(61)

269 26 1
                                    

.
.
.
.
.

"Sinb-ah"
"Yerin-ah"

"Kau duluan saja" ujar Sinb sambil menggaruk garuk hidungnya yang tak gatal itu. "Aniy , kamu duluan" balas Yerin.

"Ladies first" mau tak mau Yerin mengalah , karena ia tak mau masalah hal seperti ini jadi panjang..

"Aku mau minta maaf" ucap Yerin sambil menunduk. Sinb pun membalikkan badannya lalu berjalan sampai pagar tak lupa dengan tangan yang menyilang sambil menatap danau indah..

"Untuk?" Yerin pun berjalan mendekati Sinb lalu berdiri di samping Sinb.

"Moonbin" balas Yerin membuat Sinb menatap Yerin dingin. "Kenapa dia? Kau sudah jadian? Baguslah" balas Sinb lalu menatap danau yang di depannya lagi. Yerin disitu sakit hati , karena sampai sekarang Sinb masih menganggap Moonbin adalah pacarnya. Lebih tepatnya masih salah paham.

"Aku besok akan pulang Korea" ujar Yerin. "Baguslah, pulang lalu nikahlah dengan bajingan itu" Ya , omongan Sinb saat ini sungguh pedas. Yerin tak berani menjawab, ia sama sekali tak mau melanjutkan lagi.. yang ada ia malah terus di komentari pedas oleh Sinb.

"Oh iya, aku mau ngingetin kamu , kalau ciuman jangan di luar, apalagi di ujung gitu"

Deg.

"Bagaimana dia tahu?" Sungguh, Yerin sangat panik dan takut saat ini, itu semua salah paham. Yerin ingin menjelaskan semuanya tapi ia sedang ditatap dingin+jutek+judes+ muka marah ,membuatnya ia menunduk terus.

"Pulanglah ke Korea" ujar Sinb lalu meninggalkan Yerin..

"SINB-AH!" Ya , Yerin teriak karena Sinb masih dalam pandangannya, namun Sinb sama sekali tak membalas ataupun berhenti , ia terus berjalan saja..

"Hiks...unnie..aku salah bicara..hiks.."

--

Sinb ingin pulang , tapi karena egonya , ia tak mau ke rumah, ya. Tadi seharusnya ia menyetujui ajakan noona nya , tapi.. masalah nya adalah masalah dia sendiri , mau tak mau ia harus mencari dan mensurvive sendiri..

Tiba tiba otak Sinb ingin pergi ke toko milik kelurganya, ia hanya menginap satu hari saja disana , pasti di bolehkan, pikirnya.

Sinb pun berjalan menuju toko yang ia ketahui milik keluarganya..

🚶🏻‍♂️🌃

Kring Kring!

"Anyanghasoyoe" Ramah pelayan itu membuat Sinb menatap nya dingin..

"Bagaimana kau menjadi karyawan di toko keluarga ku kalau bahasa korea saja tak bisa , belajarlah yang benar atau kau dipecat sekarang juga" Ujar Sinb dingin.

"Maaf Tuan.."

Jadi ini mereka ngomong make bahasa inggris , kalo aku pake bahasa inggris.. pada ngerti ga?😅

"Ada kamar ga di toko ini?" Tanya Sinb.

"Ada Tuan, memang kenapa Tuan?" Tanyanya.

"Tunjukkan kamarnya ,bersihkan, saya mau tidur disana" jelas Sinb.

"Yes sir"

Saat karyawan perempuan itu pergi , ia melihat lihat sepatu yang terpajang disitu, saat ia ingin memegang satu sepatu..

"Maaf Tuan, ini harganya sangat mahal" Tiba tiba datang karyawan laki laki agar Sinb tidak memegang sepatu itu. Saat diucap seperti itu Sinb menatap lelaki itu seperti ingin membunuh lelaki itu. Karena dianggap remeh..

"Memang kau siapa? Aku bisa beli semua yang ada disini!" Bentak Sinb membuat karyawan itu menunduk gemetaran.

"Maaf tuan.." Sinb mengusir karyawan laki laki itu dengan jari jarinya

Mood nya sudah hilang untuk memegang sepatu itu.. "dasar brengsek" umpat Sinb ke karlak tadi.

"Permisi Tuan.. kamar sudah kami bersihkan"

Sinb pun masuk ke dalam sana , ia jijik saat melihat banyak sekali sepatu yang tak tertata rapi. Bahkan kasurnya saja sangat kecil tak seperti yang ada dirumahnya. Lalu ia mengendus ngendus..

"Apa kau bisa hidup seperti ini? Lalu kenapa ini sepatu--aish , sudah sudah sana keluar!"

"Permisi Tuan..."

Sinb membanting bokongnya ke ujung ranjang, ia memijat dahinya lalu melihat seisi ruangan itu. Jijik, berantakan, debu , kotor, tak layak. Namun..karena urgent ia lakukan..

-------

Tok tok tok

Yerin berjalan ke arah pintu hotelnya saat ada yang mengetok pintu kamarnya..

Ceklek!

"Kita besok flight jam 7 malam, persiapkan dirimu dan pakaian pakaian mu itu" ya , itu Sowon..

"Ne oppa" Sowon mengangguk lalu pergi lagi..

"Huft..." Yerin pun kembali masuk lagi , ia jadi mengingat ucapan Sinb dan Sowon tadi..

Ia pun membanting tubuhnya ke ranjang , tiba tiba Yerin mengingat kejadian saat Moonbin menciumnya , Yerin langsung mengelap elap kasar mulutnya lalu menampar mulutnya sendiri.

Tok tok tok

Saat menampar nampar, suara ketokan kembali berbunyi lagi.. ia pun langsung berdiri dan berjalan menuju pintu.

Ceklek.

"Yerin-ah" ya , siapa lagi kalau bukan Moonbin. "Mwo?"  Ya , saat ini ia sama sekali tak mau bertemu Moonbin

"Bisakah aku masuk?" Tanya Moonbin dengan muka berharapnya. "Ga"

"Wae?"

"Mau ngapain?"

"Aku mau bicara"

"콜, hanya bicara" ujar Yerin dan Moonbin pun mengangguk. Akhirnya Yerin membolehkan Moonbin masuk..










TBC.
VOMENT 🖤

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang