(45)

292 25 4
                                    

.
.
.
.
. (that XX - G DRAGON🎶🔊 lebih nge feel kalo dengerin😂)

Sakit.. Ya sekarang itulah yang Sinb rasakan melihat belahan jiwanya lebih percaya ke cowok lain dari pada dirinya bahkan membela cowok itu.

Dengan darah yang mengucur ditangannya Sinb berjalan entah kemana , rasa sakit di tangannya bukan apa apa dibanding luka dan sakit di hatinya sekarang.

"Hidupku tidak adil"

Ia masih terngiang muka Yerin yang tadi terlihat cukup kecewa padanya , namun dia hanya acting Yerin!

"Kenapa..kenapa kau mudah percaya oleh bajingan satu itu?" Gumam Sinb

Tanpa Sinb sadar Sinb sudah di depan rumahnya.

"Aku tak mau masuk" Sinb pun sadar dan memutar balikan badannya.

"Tuan , ini sudah larut" tiba tiba terdengar suara yang sangat tidak asing di telinganya.

"Pak Kim?" Ucap Sinb lalu berlari ke arah Pak Kim dan memeluknya erat.

"Tu-tuan..apa Tuan baik baik saja?" Tanya Pak Kim tapi Sinb malah menangis kejer di pelukannya.

Dengan gugup Pak Kim mengelus punggung Sinb , karena Pak Kim sudah menganggap Sinb sebagai anak sendiri begitupun sebaliknya , Sinb sudah menganggap Pak Kim bapak keduanya.

"Hiks...kenapa?? Kenapa hidupku seperti ini?..hikss...hikss" Pak Kim hanya mengelus punggung Sinb lalu melepaskan pelukannya.

"Tuan? Tangan Tuan berdarah , mari saya obati" ajak Pak Kim namun Sinb menggeleng kepalanya cepat.

"Aniyy, aku tak butuh itu..aku butuh Yerin..hiks.." Sinb pun lemas dan terjatuh diaspal sambil menangis.

"Tuan, ayo masuk..ini sudah sangat larut.." Ajak Pak Kim sambil membantu Sinb bangun dan akhirnya Sinb dan Pak Kim pun masuk..

~~

"Aku bisa sendiri Pak" Ucap Sinb membuat Pak Kim mengerti lalu pergi dari kamar Sinb.

"Tuan , dinner hari ini dibatalkan , nyonya Jessica sedang diluar" ucap Pak Kim lalu pergi.

Saat Pak Kim sudah menutup pintu Sinb langsung berbaring di kasurnya.

Sinb melihat tangannya , ia melihatnya dengan tatapan jijik dan ngilu.

Ia pun duduk di tepi ranjang untuk membuka perban dan mengobatinya.

"Akh" Terlihat tangan Sinb dipenuhi darah segar saat dibuka perbannya dan terlihat juga daging tangan Sinb membuat Sinb mengalihkan mukanya dari tangannya.

~~~

"Moonbin-ah gwaenchana?" Tanya Yerin sambil terisak di samping Moonbin.

"I-iya, ak-aku tak apa.." Jawab Moonbin acting sambil mengusap rambut Yerin.

"Aku panggil dokter ya" Ucap Yerin membuat Moonbin membulatkan matanya.

"Tidak usah.. aku disini saja.." Jawab Moonbin berusaha menentralkan dirinya yang sudah panik.

"Arraseo..yasudah aku ke kamar ku ya , ini udah malem banget , kalau ada apa apa tlp aku aja ya" Ucap Yerin lalu beranjak berdiri namun ditahan oleh Moonbin cepat.

"Kenapa?"

"Disini aja.." Jawab Moonbin membuat Yerin membelakakan matanya.

"Aku tidur dimana kalo disini?" Tanya Yerin membuat Moonbin tersenyum smirk.

"Disinilah" Ucap Moonbin sambil menepuk nepuk bagian kasurnya yang kosong.

"Mwo? Aniya , aku tak mau.. aku ke kamar dulu ya" Ucap Yerin , lalu benar benar pergi dari kamar Moonbin.

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang