(66)

298 28 3
                                    

.
.
.

"Chagi, kau bisa pulang sendiri kan? Aku ada urusan sebentar" ucap Sowon membuat semuanya bingung kecuali Yuju. "Mau kemana?" Tanya Eunha yang sudah cemberut.

Sowon memegang tangan Eunha lalu menempelkan di pipi nya "aku ada urusan.. kamu pulang sendiri ga apa apa kan?" Eunha pun mengerti lalu mengangguk

"Hmm.. hati hati oppa. Kajja Yuju-ah" sebelum Umji dan Yuju menaiki taksi. Yuju memberi isyarat 'semangat' untuk Sowon

"Kajja Yerin-ah" Saat Moonbin ingin memegang tangan Yerin, Yerin langsung menepis tangannya kasar lalu meninggalkan Moonbin ke dalam taxi..

"Kau.. jangan berani beraninya mententuh Yerin" peringatan Sowon dengan nada dinginnya membuat Moonbin tak bisa bicara apa apa. Ia langsung menaiki taksi yang terbuka lebar untuknya..

Sekarang tinggal Sowon sendiri.. ia berjalan kedalam bandara lagi untuk membeli makanan dan minuman..

..

Sudah dari tadi Sowon tidur dengan posisi duduk di kursi umum bandara itu. Mau tak mau ia harus menginap disini sementara..

6 jam.

Tap tap tap tap!

Sowon terbangun karena suara bising sepatu dan suara orang orang yang sedang teriak teriak. "Sinb oppa saranghae!!" Sedari tadi Sinb dikelilingi oleh fansnya yang kebetulan di bandara juga..

"Mohon jangan mendekat!" Sinb berhenti. Ia sungguh tak suka jika ada yang menghalangi jalannya "bisakah kalian menjauh?" Dingin Sinb membuat fans fans nya itu sedikit demi sedikit menjauh dan pergi.. dirasa sudah bebas Sinb melanjutkan perjalanannya..

Sowon kaget karena tiba tiba ada Sinb disini. Ia terus melihat Sinb yang terus berjalan mendekati pintu keluar didekatnya.

Saat sudah mendekat. Sowon berdiri dan merentangkan tangan nya agar menghalangi jalan Sinb. Otomatis Sinb yang juga kaget karena adanya Sowon di depannya. Ia memberhentikan langkahnya sebentar lalu berjalan menuju Sowon. Perlahan lahan tangan Sowon menurun. Kini mereka berdua saling menatap tajam. "Minggir" tekan Sinb.

"Mau apa kau kesini?" Tanya Sowon membuat Sinb langsung memegang kerah bajunya. "Memangnya negara ini punyamu?"

"Jangan menemui Yerin" Remasan tangan Sinb semakin mengencang membuat Sowon sedikit tercekek. "Apa kau bilang?"

"Jangan temui Yerin" Sinb semakin semakin mengencangkan remasannya itu membuat nafas Sowon tersedat.

"Bilang lagi. Apa tadi?"

"Jj--jan-jangan temui Yerin!" Sowon berusaha bicara untuk menghalangi Sinb bertemu Yerin. Kali ini Sinb sudah hilang kendali. Ia terus menerus mengencangkan cengkramannya itu. "Tuan ini berbahaya" ucapan Pak Kim untuk meneangkan Sinb. Ia benar benar sudah kecewa dan marah dengan Sowon, ia kira Sowon akan membantu hubungannya , namun malah sebaliknya.

"Jj--jjj---aa-huhhh" Sowon melepaskan nafasnya yang tertahan itu saat Sinb membantingnya ke lantai.

"Uhuk uhuk!" Sowon terbatuk sambil memegang lehernya yang merah karena kerahnya menekan lehernya begitu kencang. "Apa kau sengaja menunggu ku disini?" Tanya Sinb dingin. Sebenarnya Sinb sangat merasa kasihan dengan Sowon. Tapi egonya sangat tinggi itu membuat nya melebihi batas.. Sowon masih mengatur nafasnya dan akhirnya menjawab "aku akan menginap disini sehari" Sinb berdecih.

"Kasihan" Sinb berjalan meninggalkan Sowon setelah mengucapkan kalimat yang membuat Sowon sakit hati. Sebelum mengikuti Sinb, Pak Kim merasa bersalah atas kelakukan Sinb , ia membungkukkan tubuhnya "Mianhamnida Tuan.." Sowon mengangguk mengerti dan menyuruh Pak Kim pergi..

Saat sudah di dalam mobil. Sinb menatap sendu Sowon yang masih terbatuk karena ulahnya itu. Ia sungguh menyesal sudah melakukan itu kepada Sowon. Begitupun sebaliknya.. saat Sowon sadar Sinb melihat ke arahnya , ia langsung menatap Sinb yang sudah memalingkan wajahnya itu..

~~

Yerin membuka kunci pintu depan rumahnya itu "Eomma aku pulang!!" Yerin yakin , pasti ibunya tak mungkin dirumah. Namun siapa sangka, saat ia masuk lebih dalam, ternyata ibunya sedang memasak di dapur. Yerin menatap punggung ibunya itu..sedih karena sudah lama tak melihat pemandangan ini.. Yerin berjalan mengendap ngendap lalu memeluk perut ibunya yang rata itu.

"Eoh siapa ini?!" Eommanya memberontak membuat pelukan Yerin terlepas. "Eomma!" Sooyoung terkejut melihat anaknya.. Ya Sooyoung nama Eomma nya itu.

"Aish! Kau mengagetkan Eomma" Yerin hanya bisa cengengesan menanggapi ucapan Sooyoung , Sooyoung pun kembali memasak. "Kau tidak ada yang terluka kan disana?" Tanya Sooyoung membuat Yerin melamun. "Aniyo Eomma..aku tak apa apa" Yerin berjalan menuju meja makan, lalu duduk disitu..

"Masak apa?" Tanya Yerin. "Chikin" walaupun masakan yang dimasak ibunya itu terus..tapi ia dengan nikmat memakannya..

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Sooyoung sudah memasak ayam nya itu..

Saat Sooyoung menaruh masakan nya depan Yerin.. Yerin kaget karena ayam ini terlihat berbeda dari yang pernah ia lihat.

"Ini bukan ayam" ucap Yerin. "Memang bukan" Yerin dibuat bingung oleh ibunya itu. "Lalu?"

"Ini daging sapi.. Eomma membelinya tadi pagi di supermarket" jelas Sooyoung membuat mata Yerin berbinar binar. Yaa karena harga daging sapi dikorea jauh lebih mahal dibanding daging daging yang lain..

Sooyoung meninggalkan Yerin ke ruang TV , jarak dari meja makan ke ruang TV tidaklah jauh. Jadi Yerin dapat melihat Sooyoung menonton apa.

"Eomma tak makan?" Tanya Yerin sambil mengunyah. "Sudah" hanya balasan singkat yang ia dapat.

Tit!

"Breaking news! Penerus Hwang Group yaitu Hwang Eunbi melakukan kekerasan di bandara internasional Korea"

Ting!

Yerin langsung menaruh pisau dan garpunya dengan kencang ke piring.




TBC.

VOMENT🖤

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang