(65)

254 26 2
                                    

.
.
.
.

Tatapan Sinb kosong menatap lantai bandara Toronto, ia dirangkul oleh Pak Kim , tanpa sadar air matanya lolos begitu saja tanpa izin. "Jangan menangis Tuan" Sinb memberhentikan langkahnya, ia menatap Pak Kim dengan mata yang merah..

"Bagaimana bisa?" Tanya Sinb. "Hapus dulu air matanya.." balas Pak Kim membuat Sinb langsung mengusap air matanya itu. Kini Sinb melepaskan tangannya yang menyangkut di pundak Pak Kim. "Sambil jalan" suruh Sinb yang dianggukan Pak Kim. "Apa Tuan tak apa apa?"

"Aniyo."

"Saya tau Tuan begitu sakit hati sekarang, namun sebaiknya Tuan sabar sekarang.. saya kemarin mendengar keluh kesah Tuan di balik pintu. Saya yakin Nona Yerin masih mencintai Tuan, tak mudah melepaskan orang yang sudah kita cintai, apalagi Nona Yerin sudah sangat mencintai Tuan dari dulu..

"Karena.. setelah Nona Yerin bertemu dengan Nona Jennie.. Nona Yerin menangis tersed---"

"Mwo?? Jennie bertemu Yerin? Ada apa dia??" Potong Sinb sambil memasang muka keponya itu.

"Iya Tuan. Tepat kemarin sore Nona Jennie dan Nona Yerin bertemu di sekitar danau... saya saat itu tidak sengaja bertemu dengan Nona Yerin di mall bersama teman temannya.. jadi saya berinisiatif untuk mengikuti Nona Yerin dari belakang.. dan saya terkejut karena tiba tiba Nona Jennie menghampiri Nona Yerin.. lalu saya melihat Nona Yerin dan teman temannya berpisah..

"Dari situ lagi , saya mengikuti Nona Jennie dan Nona Yerin...sampai akhirnya mereka berdua berhenti di pinggiran danau.. jarak saya dengan mereka lumayan dekat jadi saya bisa men---"

Lagi lagi Sinb memotong ucapan Pak Kim "mereka bicara apa??" Karena mereka sudah didepan bandara. Jadi Pak Kim menjeda obrolan mereka. "Saya akan meminta mobil untuk kita berdua Tuan..mohon ditunggu" ucap Pak Kim membuat Sinb gemes sendiri , tangannya penuh dengan keringat dan tak bisa diam..

Sampai 3 menit , mobil yang dipesan Pak Kim datang, tentu saja itu mobil milik keluarga Sinb. "Kamu pulanglah dengan taxi, saya ingin berdua dengan Tuan muda sebentar.." ucap Pak Kim dengan supir. Saat supirnya sudah pergi. Pak Kim membukakan pintu belakang untuk Sinb. Dan ia juga masuk.

Pak Kim sudah menancap gas nya , tapi ia tak melanjutkan cerita tadi. Sinb yang sudah tak sabar itu langsung memajukan tempat duduknya dan menekan tombol peringatan untuk pengemudi. "Lanjutkan!" Suruh Sinb lalu kembali memundurkan kursinya namun ia tak menyenderkan tubuhnya ke jok. Karena ia ingin mendengar ucapan Pak Kim

"Saya mendengar Nona Jennie menanyakan hubungan Tuan dengan Nona Yerin--"

"Lalu Yerin jawab apa??"

"Nona Yerin menjawab hubungan Tuan dengan Nona Yerin hanya sekedar sahabat"

Deghh

"Dan..saya mengikuti Nona Yerin sampai hotel yang ditempatinya. Saya melihat dia menangis tersedu sedu sambil sesekali memanggil nama Tuan..."

Sinb langsung memundurkan tubuhnya agar tersender di jok mobilnya itu. Ia menunduk lalu meng acak acak rambutnya kasar sesekali menjambak diri sendiri.

"Tuan? Tuan tak apa apa?" Pak Kim tentu cemas melihat Sinb yang seperti itu, karena ia dapat melihat Sinb dari kaca pengemudi.

Sinb tak menjawab beberapa menit , dan akhirnya Sinb membalas "Tak apa." Tentu Sinb kecewa dengan ucapan Yerin. Ucapan itu akan membuat Jennie mudah mendekatinya dan perjodohan itu.

"Besok kita pulang ke Korea" ucap Sinb. "Ye? Kenapa Tuan? Bagaimana jika Nyonya Jessica tau?"

"Itu urusanku , besok kau siapkan jet untukku" suruh Sinb. "Ne!"

Setelah mengambil keputusan tadi. Sinb menghelakan nafasnya lalu menatap jalan yang sepi lewat kaca jendela mobilnya itu..

~~

Jam 7 pagi, Sinb langsung mandi dan bersiap siap untuk pulang ke Korea. Ia tak mau disini lama lama. Karena mungkin mamihnya akan mempertemukan nya dengan Jennie dan keluarganya..

Sinb jalan sambil di dampingi Pak Kim, karena Sinb meminta kepada Pak Kim untuk berada di sampingnya terus.. semua penjaga langsung membungkukkan tubuhnya saat melihat Sinb lewat sampai masuk ke dalam mobil..

"Apa Tuan serius?" Tanya Pak Kim setelah masuk mobil. "Jika aku tak serius , tak mungkin aku sudah serapih ini" Pak Kim hanya bisa diam dengan jawaban Sinb yang dingin..

"Tuan bisa tidur ,karena perjalanan dari sini menuju ke bandara 1 jam setengah" jelas Pak Kim yang tak dijawab Sinb.

~~

Semuanya sudah sampai di Korea. Mereka kecuali Sowon masih bingung dengan ucapan Sinb tadi malam. Sampai sekarang , sama sekali tak ada obrolan yang keluar dari mulut mereka masing masing. Yaa karena ucapan Sinb itu.

Setelah mengambil koper masing masing.. akhirnya Sowon mulai bicara "Hmm, kalian naik taksi?" Tanya Sowon. Namun Yuju menyangkal. "Hyung , bisa kita bicara sebentar?" Sowon yang mengerti Yuju akan menanyakan soal ucapan Sinb tadi malam hanya mengangguk, ia yakin Yuju pasti akan menanyakan makna ucapan Sinb tersebut.

"Moonbin. Jaga mereka disini, tunggu disini, jangan kau apa apakan mereka" ucap Yuju yang dibalas anggukan Moonbin. "Arra..kalian bicaralah , kita tunggu disini"

Sowon dan Yuju pun menitip kopernya kepada pasangan mereka, lalu mereka berjalan agak jauh untuk bicara..

"Aku tau kau ingin bicara apa Yuju-ah" ucap Sowon sambil menghelakan nafasnya..

"Hyung pintar. Lalu , maksud ucapan Sinb apa?" Tanya Yuju lalu menyilangkan tangannya didada.

"Jadi..~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~" Jelas Sowon panjang lebar membuat Yuju melepaskan silangan tangannya itu..

"Jinjjah??" Yuju tentu terkejut atas ucapan Sowon, bagaimana bisa dia tak menyadari hal itu..

"Jadi...uang yang golf...aniyo , tak jadi"

"Ne. Itu aku pakai uang Sinb, mianhae , telah membohongi mu dan yang lainnya" ucap Sowon merasa bersalah sudah membohongi dan sudah menutupi ini semua dari sahabat sahabat nya.

"Gwaenchana, pasti yang lainnya mengerti. Apa Hyung mau menceritakan ini semua sekarang?" Ujar Yuju, Sowon hanya bisa menggeleng, ia belum siap untuk menceritakan ini ,terutama Eunha , jika Eunha tau , pasti Eunha akan marah padanya.

"Aniyo.. nanti, aku menunggu waktu yang pas" Yuju mengangguk paham. "Jadi..sekarang Hyung mau tinggal dimana? Atau ke rumah ku aja!" Saran Yuju , tapi Sowon menolak halus..

"Aku mau hidup mandiri ok?"

"Serius? Kalau ada apa apa hubungi aku saja eoh?"

"Kol"

Setelah percakapan yang lumayan panjang, Yuju dan Sowon pun akhirnya kembali menghampiri mereka yang sudah menunggu lama. "Aish , oppa! Kenapa lama banget sih! Emanganya ngobrol apa, lama lama banget" ketus Eunha. "Mian, tadi hanya sekedar obrolan cowok..tenang..." Sowon pun gemas karena melihat Eunha yang mengerucutkan bibirnya , ia pun menarik bibir Eunha membuat sang empunya kesal..

"Jangan sampai kau tahu Eunha..." batin Yerin melihat kemesraan mereka.

"Kajja kita keluar" Mereka keluar secara berpasangan , dan tentu , Yerin dengan Moonbin berpapasan jalannya.. saat Moonbin ingin menggoda Yerin, tiba tiba Umji menendang kaki Moonbin.. yaa karena posisi Yerin dan Moonbin ditengah , jadi Umji dan Yuju bisa melihat mereka dengan jelas.

"Kau galak chagi" bisik Yuju. "Biarin!"

~~

TBC.

VOMENT.🖤

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang