(54)

244 28 5
                                    

.
.
.
.

...

Deg!

Sakit , kecewa , marah..semuanya tercampur aduk...

Ya, Ternyata disana , diujung sana , ada Moonbin yang sedang mencium bibir Yerin tanpa menggerakannya.. Sinb pun menggenggam erat plastik celana itu dengan erat , hati nya panas, mata nya panas, ingin sekali rasanya menghajar laki laki itu..

Flashback..

"Yerin , kamu dimana?"

"Aku gatau jalannya"

"Sharelock aja ya"

"Hmm, emangnya mau ngapain?"

"Yaa mau jemput kamu lah.."

"Ga-ga gausah..aku disini nunggu hujan reda aja.."

"Tidak ada penolakan! Sharelock sekarang ya.."

"Aish tak us--"

Tut tut tut!

"apasih dia.." gumam Yerin sambil menatap layar hp nya dengan tatapan kesal..

5 menit~~

"Sinb dimana sih.." ucap Yerin sambil melihat lihat lingkungan di depannya..

Dor!!

"Tuhan!!" Yerin pun otomatis kaget karena tiba tiba Moonbin mengagetkannya dari samping , ia bahkan tak sadar Moonbin dari tadi sudah disitu..

"Lagi nyari apa sih? Sampe aku disini dari tadi ga nyadar.." Ucap Moonbin

"A-ah enggak kok , cuma mau liat liat aja..soalnya sepi banget disini kan.." bohong Yerin namun raut mukanya membuat Moonbin curiga..

"Serius?" Tanya Moonbin dengan tatapan curiganya..

"Ish apasih nanya nanya yang gajelas.." Ucap Yerin sambil bertingkaj kesal membuat Moonbin gemas dan mencubit pipi Yerin.

"Sakit pabbo!"

"Hehehe mian"

"Yerin-ah" panggil Moonbin sambil menatap Yerin serius.

"Yakh..kenapa kau begitu serius melihatiku oeh?" Yerin risih karena tatapan Moonbin itu dalem banget.

Makin maju makin maju , mundur mundur mundur , sampe mentok , Yerin di pojokan di tembok toko itu , tangan Moonbin ada di samping kanan kiri Yerin membuat Yerin terkunci di situ.

"Yakh..kenap--" Yerin membelakakan matanya karena tiba tiba Moonbin menciumnya , Yerin udah berontak , tapi Moonbin malah makin neken dia..

Flashback off:

"Apa apaan ini..daebak" Gumam Sinb lalu membanting plastik celana Yerin yang ia dapatkan susah payah , kehujanan , malu , dan gengsi. Sinb berlaku seperti ini karena ia mau mendapatkan celana itu..tapi yah..gitu.. Sebelum pergi, Sinb sempat memberikan jari tengah nya ke mereka.

Plak!

"Yakh! Apa apaan kau ini oeh!" Bentak Yerin menatap Moonbin tak percaya.

"Ma-ma" belum sempat ngomong , Yerin sudah pergi meninggalkan Moonbin sendiri.

Saat Yerin sudah berlalu Moonbin memegang bibirnya sambil tersenyum smirk.

"Manis" gumamnya lalu berjalan untuk mengikuti Yerin.

Sepi.

Sedari tadi..

Jennie mengumpat di dalam mobilnya dan di pakirkan di tempat yang tidak bisa orang lihat , ia terkejut bukan main saat Yerin berciuman dengan Moonbin , ditambah lagi Sinb yang tiba tiba datang dengan keadaan yang buruk dan melempar barang yang tidak tahu isinya apa.

Ia keluar mobil dengan payung hitamnya , tersenyum kecut saat suratnya dan hadiah yg ia kasih tergeletak di aspal basah , bahkan tulisan yang ia tulis panjang panjang sudah tidak bisa dibaca. Ia meninggalkan barangnya namun mengambil suratnya. Lalu..ia berjalan lagi ke tempat saat Sinb membanting benda kresek itu.

Jennie membawa nya kedalam mobilnya , ia selalu tersenyum kecewa saat melihat suratnya.. 

Jennie pun mulai membuka plastik itu , ia melihat celana berwarna hitam oversized yang dilihat terlalu murah bagi Sinb. Tumben kau membeli barang murah Sinb-ah? Dlm hatinya.

"Jalan pak"

---

"Bangsat! Sialan! An**ng!"

Bugh!bugh! Bugh!

Sinb sedaru tadi terus memukul pohon didepannya, membuat tangannya terluka. Dengan cara itu mungkin ia bisa meluapkan emosinya sekarang , we dont know.

"Bajingan!!"

Bugh! Bugh!

"Hiks..hiks.." ia pun lemas Sinb sudah tidak ada tenaga lagi..suaranya juga sudah serak sekarang..

"Bangsat!!!"

Tangannya terasa sangat perih karena terkena air hujan yang deras , namun ia belum juga puas memukul, ia pun bangun lagi untuk memukul keberapa kalinya namun ia terjatuh tengkurep , masih berusaha bangun namun hasilnya nihil..

"AAAAKKKK!!! HIDUPKU HANCURR!! SIALAN!!!"

"Stop!"








TBC

VOMENT.


Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang