(67)

265 24 2
                                    

.
.
.

Dengan perasaan dugun dugun. Yerin berdiri dan melihat ke arah TV dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan.. ia berharap berita itu hanya kesalahan pendengarannya saja..

"Aih.." Saat Sooyoung hendak mematikan TV nya. Yerin yang melihat tangan ibunya ingin menekan tombol remote turn off langsung menghentikan Sooyoung "jangan dimatikan eomma!" Yerin berjalan ke belakang sofa.

Sooyoung yang mulai bosan pun  berjalan menuju kamarnya "nanti kalau sudah makan cuci piringnya" Ucap Sooyoung sambil berjalan. Mata Yerin berkaca kaca melihat video Sinb yang sedang mencekek Sowon seperti itu. Bahkan omongan ibunya tadi tak ia hiraukan sama sekali.

~

"Apa apaan berita itu huh?!" Sinb kesal melihat videonya tersebar saat mencekek Sowon di bandara. "Suruh semua media menghapus ini. Bayar semahal mahalnya jika perlu!" Pak Kim hanya bisa menatap Sinb yang lewat kaca pengemudi. Sinb mendengus sambil mengelap mukanya kasar, ia gelisah dan takut dengan berita yang begitu cepatnya tersebar..

"Palliwa..." Lirih Sinb.

~

Sekarang sudah jam 12 malam. Sedari tadi Yerin hanya bisa menangis karena melihat berita buruk tadi..

Namun..ia juga bingung , kenapa ada Sowon disana dan ada Sinb disana, pikirannya kacau sekarang. Ia yakin Sinb akan dimarahi abis abisan oleh mamihnya dan papihnya jika ketauan. Ia tak tega jika Sinb menyakiti diri sendiri hingga terluka parah seperti kemarin kemarin..

Tenggorokan nya kering karena setelah makan tadi ia belum minum sama sekali.. ya tadi memang Yerin tak mood untuk makan, tapi ia tak mau membuang masakan langka eomma nya itu.

Yerin pun bangun dan duduk di tepi ranjangnya itu. Ia mengusap air matanya pelan lalu memakai sendal bulu berwarna kuningnya dan keluar kamar untuk mengambil minum.

Yerin menuruni tangga tangga kecil berlantai kayu itu perlahan lahan..

🚶🏻‍♀️

Saat sudah mengambil minum. Ia beranjak ke kamar nya lagi, namun..suara ketukan pintu membuatnya terhenti. Yerin menaruh gelas nya di meja makan lalu berjalan ke arah pintu depan.

Ceklek.

Grep

Yerin membulatkan matanya karena tiba tiba Sinb datang dan memeluknya erat. Yerin sempat memberontak, tapi ia malah membuat Sinb semakin mengeratkan pelukannya itu.

"Jangan tinggalkan aku" suara Sinb bergetar tanda ingin menangis. Namun ia menahan nya sehingga tubuhnya bergetar..

Yerin memberontak secara tiba tiba membuat Sinb yang sudah agak lemas  termundur dan akhirnya pelukan mereka terlepas..

"Apa berita itu benar?" Tanya Yerin. Sinb geram ditanya begitu, yaa karena awal mereka seperti ini karena Sowon, pikirnya.

"Kau takkan mengerti...tunggulah aku." mood Sinb tiba tiba berubah, bahkan mengucapkan kalimat itu saja langsung dengan nada dinginnya itu. Ia tak ingin membahas soal tadi makanya dia bersikap seperti ini.

Sinb langsung berjalan dan masuk ke dalam mobilnya. Meninggalkan Yerin yang penuh pertanyaan di kepalanya.. Yerin hanya bisa diam menatap mobil Sinb yang sudah berjalan..

"Yerin-ah?" Suara familiar yang memanggilnya membuat Yerin tersentak. Siapa lagi kalau bukan Sooyoung. "Ne eomma. Aku di depan" balas Yerin. Suara sendal mendekatinya tanda Sooyoung berjalan menghampiri Yerin.

"Ngapain kamu diluar jam segini?" Yerin tersenyum "Aniyo eomma. Aku hanya ingin mencari angin" Sooyoung malah tersenyum.

"Hwang Eunbi kan?" Yerin terkejud kenapa bisa ibunya mengetahui itu. "Kenapa jadi anak Hwang Group? Eomma tak jelas" Yerin pun berjalan malas ke dalam rumahnya sedangkan Sooyoung tersenyum hangat dan mengikuti anaknya itu.

Sooyoung melihat Yerin yang sudah di tangga sambil memegang satu gelas. "Mau kemana??" Tanya Sooyoung membuat Yerin memberhentikkan stepnya. "Mau ke kamar.."

"Sini!" Tegas Sooyoung membuat kakinya bergetar, perubahaan sifat ibunya tak berubah.. selalu berganti ganti watak.

"Nee" dengan takut Yerin menuruni tangganya..

Depan Sooyoung.

"Taruh dulu gelasnya" *naro*

Sooyoung menghelakan nafasnya lalu memegang kedua pundak anaknya itu . "Eomma tau kau dekat dengan Hwang Eunbi itu" Yerin terkejut dan langsung mengelak ucapan Sooyoung. "Aniyo eomma apasih"

"Eomma tau dari berita di hp, memangnya kamu tak tahu?"

Degh! Lah?

"Hah??!!! Nama beritanya apa?!!"

"Dispatch, memangnya kenapa sih?" Yerin tak menghiraukan eomma nya lagi, ia langsung lari ke kamarnya.

-

"Hah huhh hahh" Yerin duduk di meja belajarnya sambil ngos ngosan. Ia langsung membuka hp nya untuk mencari kapan berita itu di publiskan.

"Aish... kapan sih!" Yerin terus meng scroll layar hp nya kebawah.

TEK!

Bunyi kukunya sangat terdengar saat ia berhasil menemukan berita itu dan jarinya terhenti secara mendadak. "Ini sudah lama... kenapa masih ada disini?" Di slide satu, ia melihat dirinya dan Sinb sedang jogging, slide dua, ia melihat dirinya dan Sinb tengah terjatuh dengan posisi yang memang sangat gitulah. Di slide ketiga, ia melihat nenek nenek yang memukul Sinb dengan tasnya.

Yerin langsung mematikan handphone nya. Ia menaruh hp nya di dada tanda ia ingat kejadian itu, tapi kenapa berita ini masih ada. Ia pun mau menelefon Sinb, tak peduli ego nya itu.

"Aish.angkat..."

"Ne Yennie?"

"Yakh! Kau lihat berita kemarin kemarin??!?

"Berita apa"

"Kita jogging dan tersebar luas di internet"

"Mwo? Hahaha , bagus dong semua orang tahu kita pacaran dan..itu membuat perjodohanku sedikit tergoyah bukan?"

"Aih..Pantes saja ibumu benci denganku" Yerin bergumam.

"Apa tadi kau bilang? Suaramu kecil"

"Aniyo! Sana pergi!"

Tut!

"Ahhhh!!"

~~~~~~~

Sinb sedang di mobilnya, ia tersenyum mendengar paniknya Yerin saat melihat berita mereka. Yaa karena Sinb udah tau lama berita itu.

Flashback~

Dimalam hari setelah Sinb makan malam , ia duduk di tepi kolam renang nya sambil bersantai ria. Karena bosan ia pun membuka layar handphone nya, awalnya ia bermain game online, namun karena ia cukup bosan , ia membuka apa yang trending hari ini. Saat ia mengscroll pelan pelan. Ia terkejut karena ada foto dirinya dengan Yerin. Dan artikel itu judulnya "Penerus Hwang Group Yakni Hwang Eunbi Sedang Berkencan Di Pagi Hari"

Karena kepo, Sinb membuka artikel itu dan melihat isi isi foto yang tertata disitu. Ia tertawa kecil saat foto ia yang sedang dipukul nenek nenek. Lalu ia kembali mengslide foto tersebut , senyumannya mengembang saat ada fotonya dan Yerin sedang terjatuh itu.

Ia senang karena fotonya ini sangatlah bagus. Sinb mengscroll sampai ke bawah mencari no telp pembuat artikel itu. Dann akhirnya terlihat lah nomor pembuat artikel itu.

Sinb langsung menelfon no tlp itu.. ia meminta foto itu dan menyuruh penyuruh artikel itu menetapkan berita itu disana.

Saat sudah mendapatkan foto nya. Ia kembali ke kamarnya dengan girang..

Flashback off.

Sinb membuka galerinya , ia menatap foto yang ia simpan baik baik itu.

"Apa yang akan Tuan lakukan?"







TBC~

VOMENT🖤

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang