(68)

291 25 3
                                    

.
.
.
.

Sinb kembali ke bandara, ia tak tega meninggalkan Sowon sendirian dan kedinginan disitu. Walaupun hatinya masih kesal , ia tetap saja menganggap Sowon sebagai Hyung nya. "Hmm, Pak Kim tunggu disini, saya ada urusan" ia pun keluar dengan tangan yang memegang jaket, yaa tentu itu untuk Sowon.

Cuaca sekarang 3 derajat dengan angin yang kencang membuat udara semakin dingin.. Sinb pun mulai mencari cari Sowon diluar bandara. Dengan mata elangnya, ia dapat melihat Sowon...tapi.. Sinb langsung lari kencang kesana.

"Berhenti!" Sowon ditarik dan didorong sampai jatuh lalu ditendang oleh ibu ibu yang Sinb tak kenal. Karena mendengar bentakan Sinb, ibu ibu itu langsung diam dan menatap Sinb dengan tatapan yang tajam. "Apa apaan ibu ini huh?!"

"Seharusnya kamu! Membuat harga diri anak saya turun gara gara sikap kamu Hwang Eunbi!" Sinb terkejut karena mendengar kata anak. "Dan lihat, dia kabur dari rumah dan---"

"Saya sudah tau. Jangan membentak saya, saya akan membentak ibu lebih keras jika ibu membentak saja." Ucap Sinb dingin. Sinb pun langsung melihat ke arah Sowon yang sedang terbaring di lantai dengan lemas, ia membangunkan Sowon dan memakaikan jaket yang ia pegang dari tadi, "apa ada yang sakit?" Tanya Sinb. "Aniyo...g-gwaenchana"

"Sowon, Pulang!" Bentak Yura. Ya , nama ibu Sowon adalah Yura. Karena tadi Sinb sudah memapah Sowon ,Yura langsung menjauhkan Sinb dan Sowon membuat Sowon kembali jatuh. "Akh!" Sinb yang kaget pun langsung menghampiri Sowon. "Yakh Hyung! Gwaenchana?" Tanya Sinb tapi tak dijawab Sowon karena sudah sangat lemas..

"Dasar ibu pembunuh!" Ucap Sinb sambil melihat tajam ke arah Yura yang juga menatapnya tajam. "Menjauhlah dari anak saya, atau saya akan memberi tahu mamih mu" Sinb berdiri.

"Urusan ibu apa dengan mamih saya?" Tanya Sinb sambil menekankan kata katanya. "Saya punya kontak dengan Jessica, saya akan hubungi mamih ku sekarang" terlihat Yura mengeluarkan hp dari tasnya dengan cepat Sinb merebutnya kasar dan membantingnya dengan keras sampai hp Yura pecah. "Apa apaan kamu!!" Bentak Yura.

Tap tap tap.

"Permisi.. jangan membuat keributan disini.." Sinb pun menengok ke sumber suara membuat satpam itu menciut dan lari kedalam..

"Belilah hp baru, apa susahnya" Ucap Sinb lalu menghampiri Sowon dan membangunkannya lagi. "Sowon! Jika kamu tidak pulang, jangan harap kamu mendapat warisan dan harta papa,ah! kau tahu hah! Eomma dibenci dan dijauhi teman teman eomma karena kamu tidak menerima perjodohan itu dengan kabur!"

Sinb memapah Sowon kembali dan berjalan melewati Yura. "Kalian berdua tidak akan hidup tenang" gumam Yura namun didengar oleh keduanya, namun Sinb tak kembali menghiraukan ucapan Yura. Ia berhenti di belakang hp Yura yang tergeletak lalu menginjaknya dengan kencang, setelah itu Sinb melanjutkan jalannya..

"Kenapa kau kemari?" Lirih Sowon namun tak dijawab Sinb, yaa karena Sinb masih kesal dengan kejadian tadi  siang

Tubuh Sowon benar benar lemas...bahkan jalan pun susah dan tiba tiba Sowon terjatuh dengan helaan panjangnya. "Aku tak kuat berjalan..kau..pulanglah" Sinb terkejut karena Sowon tiba tiba terjatuh. Ia langsung menyuruh Sowon naik ke punggungnya. "Pulanglah Sinb-ssi"

"Naik" Sowon tau jika ia menolak Sinb akan semakin marah dengannya,  ia pun dengan pasrah menaiki punggung Sinb. "Hahh"

Akhirnya mereka berdua pun sampai di mobil Sinb. Pak Kim langsung turun dan membukakan pintu untuk WonB. "Kerumah , lalu panggilkan dokter" ucap Sinb setelah masuk mobil. Sowon tak bisa menolak, karena dirinya sudah sangat lemas..

🚘🚘

Setelah sampai. Sinb dan Pak Kim terkejut karena terlihat mobil hitam baru saja sampai disana. "Tunggu disini, kita lihat siapa" perintah Sinb. Untung saja mobil mereka belum masuk..

"Appa..?" Sinb melihat Leeteuk baru saja turun sambil membenarkan blazer nya. Ia pun menyuruh Pak Kim untuk masuk..

Mobil sudah di depan rumah. Pak Kim menyuruh anak buahnya membawa Sowon masuk kedalam dan menyuruh memanggil dokter. Tentu suara Pak Kim itu membuat Leeteuk berhenti dan membalikkan tubuhnya. Leeteuk terkejut karena melihat anak yang ia tak kenal sedang di angkat ke dalam rumahnya, lebih terkejut lagi saat melihat Sinb turun dari mobil.

Perlahan Sinb mulai mendekati Leeteuk. "Bawa saja ke ruang kamar tamu" suruh Sinb ke anak buah nya. Sinb melihat Sowon yang diangkat itu sampai pintu lift tertutup..

"Eunbi. Siapa dia?"

"Sahabat ku, dia sedang sakit parah, jadi pertolongan pertamanya adalah aku. Terima dia dengan baik, karena Sinb yakin , orang tuanya berteman dengan appa" Jelas Sinb membuat Leeteuk bingung.

"Keluarga Kim , apa appa tidak tahu? Hmm yaa lebih jelasnya adalah keluarga terkutuk, seperti kita juga" ucap Sinb sambil menekankan kata akhirnya itu. Leeteuk diam dan tak bisa berkata apa apa, ia hanya bisa melihat dari mata anaknya itu penuh dengan kekecewaan dan kebencian.

"Hah..geurae..Appa sepertinya tak tahu.." Ucap Sinb lalu meninggalkan Leeteuk..








TBC

VOMENT.❤

😞😞

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang