(72)

377 28 2
                                    

.
.
.
.

"Itu bukannya suara..." batin Sinb berfikir.

"Hello? Kenapa diam saja? Kau ingat aku tidak?"

"Nugu?"

"Lelaki yang mencintai Yerin sejak dulu..hahaha.. masa kau lupa dengan ku sih LOSER"

Sinb tau ini siapa. Tangannya mengepal , ia kira cowok ini sudah menyerah mengejar Yerin , ternyata dugaan nya salah..

"Sinb-ah? Nugu?" Tanya Yerin.

"Suara Yerin itukan? Berikan hp nya ke dia"

"Kau tak berhak menelfon pacarku lagi" tegas Sinb membuat teman teman disekitarnya bingung. "Sinb-ah nug--" Ucapan Yerin terpotong karena Sinb memberi syarat melalui tangannya untuk diam

"Siapa kau?! Kalian kan sudah putus! Hahhaha--oneuleun..jauhkan Yerin"

"Brengsek"

"Wow wow wow! Kau sangat kasar Tuan Hwang hahaha"

"Kau--kita bertemu hari ini di tempat kau kalah denganku"

"Kau menantang ku eoh? Baiklah..aku setuju-- jangan bawa siapa siapa ok?.. aku juga tak membawa anak buahku. Kalau kau bawa.. kau berarti benar benar seorang LOSER hahaha , sampai ketemu Tuan Hwang"

Tut tut tut.

Sinb menatap nomor cowok yang tadi menelfon lalu ia block dengan cepat. "Sinb-ya! Aku belum bicara dengan nya!" Tegas Yerin. Sinb menatap Yerin dingin. "Jangan kau coba coba angkat telfon yang nomornya tidak dikenal, arraseo?!" Ucap Sinb yang tak kalah tegasnya. "Dan kalian berdua. Jangan menjawab telfon orang yang tak dikenal dari hp kalian" ucap Sinb ke Umji dan Eunha.

"Kamu kenapa sih?!" Yerin merasa gedeg dengan kelakuan Sinb. Udah ga dikasih tau siapa yang nelfon tadi, udah ngerebut hp nya, terus dimatiin lagi.

"Orang gila" balas Sinb lalu menaruh hp Yerin di meja dan pergi begitu saja.

"Yakh!! Sinb!!" Teriak Yerin yang melihat Sinb mulai menaiki mobilnya. "Unnie..kita diliatin orang" Ucap Umji untuk menenangkan Yerin.
Perlahan lahan Yerin terduduk sambil menghelakan nafasnya..

-------

Dengan kecepatan tinggi itulah ia bisa melampiaskan emosinya. Ya ,saat ini Sinb sangat ngebut/cepat di jalan TOL sampai sampai daun daun yang bertaburan di samping jalur yang Sinb gunakan terbang kemana mana.

"Lihat saja kau nanti" semakin kencang semakin ngebut dan akhirnya terdengar suara sirine polisi. Sinb menatap kaca spionnya dan terlihat mobil polisi yang mengikutinya dari belakang dan memberi lampu jauh agar berhenti.

"Aish..membuang waktu saja" perlahan lahan Sinb memelankan mobilnya dan mengarahkan ke ujung tepi jalan.

Saat mobilnya sudah ia tepikan. Tak perlu waktu lama Sinb langsung keluar dan duduk di belakang bagian mobilnya itu dengan tangan yang melipat. Terlihat mobil polisi itu semakin pelan dan semakin dekat dengannya.

"Selamat Siang Tuan , boleh saya melihat surat surat mobilnya begitu dengan identitas anda?" Tanya Polisi. Sinb menatap nya dengan tatapan sinis nya itu "kau tidak tau saya?" Sinb mencondongkan mukanya kedepan agar dapat bicara dengan jelas di depan muka polisi itu.

"Tak mungkin kau tidak tau saya , saya sedang sibuk" saat Sinb ingin beranjak polisi itu memanggilnya. "Tuan Hwang! Anda sudah melanggar aturan yang terpampang jelas di sana. Bahwa anda tidak boleh melewati 100km/jam dan tentu jika melebihi batas , itu sangat bahaya Tuan" jelas Polisi itu.

"Mau saya bayar berapa huh?" Tanya Sinb seperti menyepelekan semua ini. "Saya tidak ingin uang Tuan, saya ingin anda memberi surat mengemudi anda surat mobil anda" Sinb geram dengan polisi ini. Ia bahkan sekarang sudah menatap pak polisi itu sangat jutek.

"1juta won?"Pak polisi itu tak menjawab.

Karena Sinb tak bawa lagi uang cash. Ia melihat jam nya yang dirupiah kan seharga 12 miliar . Ia melepas jam tangannya itu lalu mengambil tangan pak polisi dan menaruhnya. "Ini lumayan mahal. Pakai ini saja , biarkan saya pergi , saya banyak urusan ok?" Sinb sudah setengah jalan. Lagi lagi pak polisi nya itu memanggil nya lagi, Sinb geram di tempat.

Pak polisi itu menghampirinya. "Saya tidak ingin jam mahal ini Tuan, saya hanya ingin melihat surat surat mobil anda dan surat pengemudi anda"

"Lu mau nya apa sih?" Tanya Sinb yang sudah kehabisan sabarnya. "Anda bisa saya bawa ke kantor polisi jika anda tidak menuruti perintah saya untuk saat ini" balas polisi itu

Tring tring!

Unknown number

"Yeoboseyo?"

"Loser tetaplah loser hahaha, siapa yang nantangin siapa yang tidak datang.. kalau memang ga berani , tak apa hahaha"

Sinb meremas hp nya dengan perasaan kesal. "Apa kau takut? Sepertinya benar hahaha. Terima kasih sudah memberi Yerin kepadaku"

"Tunggu disitu" tekan Sinb. "Ouh.. arra.. sampai kapanpun kau tak akan datang hahaha LOSER"

Tut tut tut

"Apa kau tidak lihat? Saya sedang banyak urusan!" Bentak Sinb. Ia mulai membuka pintu mobilnya itu. Namun lagi lagi di berhentikkan oleh polisi itu lagi. "AISH JINJJA!"

Terlihat mobil mewah berwarna putih menepikan mobilnya di depan mobil Sinb. "Sinb!!" Sinb membalikkan tubuhnya dan melihat Jennie yang berjalan cepat ke arahnya.

"Kau! Mau mencoba hipnotis dia?!" Tanya Jennie membuat Sinb dan polisi itu bingung. "Pergi sana! Hus! Hus!"

"Maaf nona. Tuan Hwang telah melanggar aturan lalu lintas, jadi saya memberhentikkan mobilnya" Jelas polisi itu. "Aaahh! Zaman sekarang banyak polisi yang bisa hipnotis tau! Kau pergi atau saya ke tengah jalan?"

"Kau gila ya?" Jennie mengangguk.

"Pergi!!" Teriak Jennie membuat polisi itu pasrah dan meninggalkan mereka.

Setelah polisi itu pergi. Jennie menatap Sinb sambil tersenyum manis, "bagaimana kau tau aku disini?" Tanya Sinb. "Jadi ak--"

"Ooh gitu.. iya iya , aku pergi dulu ya , gomawo Jennie atas bantuannya.." Hati Jennie rasanya ingin meledak karena di senyumin Sinb. Walau ia belum cerita apa apa dan Sinb memotong pembicaraan nya, namun ia senang karena mendapatkan senyuman langka milik Sinb.

"Anyeong!" Teriak Sinb lalu menancapkkan gas nya cepat hingga berbunyi keras. Jennie masih diam di tempat , ia masih dugun dugun dengan ekspreksi Sinb tadi. Walau singkat , namun itu sangat berharga baginya..

-----

"Sh*it! Pakai macet segala!" Sinb mengumpat dan memukul stir mobilnya karena saat ia sudah keluar TOL Sinb dikejutkan dengan macet yang sangat padat

Tring tring

Ia mengambil handphone nya dan membaca pesan itu lewat notification.

Unknown number

"Waktumu tersisa 20 menit lagi Tuan Hwang Eunbi ㅋㅋㅋ kalau melebihi 20 menit... berarti kau sangat sangat L O S E R ㅎㅎㅎ Sampai bertemu kawan!"

Ia melempar hp nya ke kursi samping kanan nya itu dengan emosi "sialan"

Titt! Tit!!

"Aih!" Sinb keluar dari mobil dan membiarkan mobil itu di tengah tengah kemacetan. Ia lari mencari motor milik orang lain , dan akhirnya ketemu. "Joegiyo, boleh saya pinjam motornya sebentar?" Sinb berfikir , jika ia pinjam ia akan kesusahan untuk mengembalikannya lagi.

"Nih nih! Motor anda buat saja ,jam saya buat anda, ok?" Tak pakai helm , Sinb langsung mengegaskan motor itu dengan cepat sehingga rambut nya berkibaran indah..

-

Sinb telah sampai di tempat ia akan bertemu cowok itu. Dengan cepat Sinb pun turun dan masuk ke gedung itu, "dimana kau hah?!" Teriak Sinb.

"Hei loser"











TBC.

VOMENT🖤


Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang