(50)

283 28 3
                                    

.
. ( harus dengerin lagu yang diatas biar feel nya terasa)
.
.

Pagi hari.. pukul 07:00

Sinb masih ditempat yang sama , dimana ia ditampar oleh Yerin , ia tidak tidur semalaman karena masih memikirkan Yerin , matanya sembab karena menangis , tertidur di atas rumput sebenarnya hal yang tidak mungkin Sinb lakukan , tapi..karena ia sangat lelah , mau tak mau ia harus tiduran di atas rumput yang tidak tahu ada banyak hewan atau tidak , bahkan jas mahalnya sudah kotor karena tanah disitu , dan sudah kusut.

Sama seperti Yerin sekarang , ia tidak tidur semalaman , karena terus memikirkan Sinb , ditambah juga dengan mata yang sembab karena terus menangis. Bagaimana keadaan Sinb sekarang, apa ia sudah makan? Apa ia sedang tidur sekarang? Apa..ia sedang nge date dengan Jennie unnie? Pertanyaan terus saja muncul di kepalanya.

"Mian Sinb...hiks.." Yerin sejak tadi malam selalu melontarkan kata kata itu , ia sangat menyesal sudah menampar Sinb , pasti Sinb malu karena sudah di tampar di depan kedua temannya , pikirnya.

"Apa aku harus menemuinya untuk meminta maaf?" Yerin bingung sekarang, ia yakin kalau ia menghampiri Sinb di mansion Sinb , pasti ia akan diusir oleh security Sinb , tapi jika ia tidak minta maaf , ia sangat merasa bersalah sampai seterusnya.

"Apa aku chat dia saja?" Yerin pun mengambil hpnya yang terletak di meja sebelah tempat tidurnya. Lalu dengan ragu ia ingin menulis..

"Mianhe Sinb-ah, jeongmal Mianhe.." akhirnya Yerin pun menekan send ia yakin bahwa Sinb pasti tidak akan memaafkannya.

Namun sayang.. Sinb tidak membawa apa apa saat malam itu , bahkan uang sepeser pun ia tidak bawa.

"Sudah 20 menit tidak menjawab dan tidak dibaca , sepertinya benar dugaan ku , kau tidak akan memaafkan ku Sinb.." lirih Yerin.

--

Sedangkan Jennie..ia sekarang sedang di balkon rumahnya , ia sedang menatap kota Toronto di pagi hari ,tidak seperti Yerin dan Sinb , Jennie tadi malam tertidur karena mengantuk , ia bahkan sekarang sudah wangi. Ia masih mengingat kata "pacar" yang Sinb ucapkan tadi malam.

Hatinya mengingat Kai yang sudah menduakannya , ia tidak mau melepaskan Sinb , ia tidak mau cinta keduanya pergi meninggalkannya seperti Kai saat itu. Namun..ia tiba tiba teringat , tau darimana Sinb nama Yerin? Apa kah mereka sudah saling mengenal sebelum ada aku?

"Ahh aku tak tahu!" Jennie yang frustasi pun mengambil tasnya lalu keluar kamarnya.

---

Krukkk!

Suara alami dari perut Sinb berbunyi sedari tadi , tapi ia tak peduli , ia masih setia berbaring disitu diatas rumput kotor itu. Namun tiba tiba...

Byurr!!!

"Yakh! Siapa kau berani beraninya menyiram ku oeh?!!" Sinb terbangun dan menatap ke belakang karena tiba tiba ada air mengenai mukanya yang tampan itu.

"Maaf Tuan , saya tidak melihat anda , saya disini ingin menyiram tanaman dan rumput disini.." ucap bapak tua sambil menunduk membuat Sinb yang awalnya kesal menjadi malu.

"Wah dia bisa bahasa korea juga" batin Sinb.

"Aish! Lihat! Jas mahal ku basah dan kotor karena siramanmu! Saya tidak mau tau , gantikan jas mahal saya ini!" Ucap Sinb namun ia langsung mengingat kalau jas nya ini hanya ada satu di dunia.

"Aih!! Aku lupa!! Sudahlah , siram yang benar! Jika kau tidak benar menyiramnya , akan saya yakini besok kau akan tidak bekerja disini lagi" Ucap Sinb membuat bapak tua itu semakin takut.

"Rasain ku kerjai..hahaha" batin Sinb

"Ja-jangan tuan.."

"Yasudah lanjutkan , lain kali hati hati jika ingin menyiram,  lihat pakai mata kalau menyiram , jangan orang di siram , emang saya tumbuhan" Ucap Sinb membuat bapak bapak itu tersenyum dalam tundukannya itu.

"Jangan senyum senyum! Atau sa---"

"Maaf tuan.." ucap bapak tua itu langsung. Sinb pun menatap bapak tua itu sekilas lalu berjalan meninggalkan tempat itu.

"Tuan Hwang kenapa menangis dan kenapa tidur disitu?" Batin Bapak tua itu.

"Namanya juga orang kaya , bebas ingin melakukan apa saja"sambungnya.

--

"Apa aku pulang?" Gumam Sinb.

"SINB!!!" Teriakan perempuan membuat ia menoleh kebelakang. Namun ia segera cepat berbalik karena yang memanggilnya Jennie bukan Yerin , pantas saja suaranya tidak mirip sama sekali.

"Aih ngapain sih dia"gumam Sinb.

"Sinb!!"
"HWANG EUNBI!!"

Sinb tidak suka jika ada yang memanggilnya dengan nama aslinya , apalagi orang lain yang ia sangat benci , yang boleh memanggilnya seperti itu hanya Yerin dan Papihnya saja.

Ia pun menghentikkan langkahnya , tanpa melihat kebelakang, tangannya sudah mengepal kuat...

Tap! Tap! Tap!

Terdengar suara high heels milik Jennie yang semakin dekat ke arahnya.

"Oppa..gwaenchana? Kenapa jas dan celana mu kotor sekali?" Tanya Jennie lalu tangannya beranjak ingin memegang Sinb namun..Sinb langsung melayangkan tangannya di udara seakan tidak boleh dipegang.

"Aku tidak suka kau memanggil seperti itu" ucap Sinb dingin tanpa melihat Jennie , Jennie tersenyum kecut karena mendapati sikap Sinb yang dingin.

"Mian, oppa..baju mu kenapa tidak ganti ganti dan..matamu.." Sinb yang risih pun langsung menatap dingin ke arah Jennie.

"Bisakah kau tidak menggangguku?" singkat Sinb membuat Jennie dag dig dug karena mata Sinb benar benar menatap nya dalam dengan mata emosi. Jennie menunduk takut ,namun Sinb tidak perduli , Sinb pun sudah tidak melihat ke arah Jennie , baru satu langkah , Jennie langsung memegang lengan Sinb. Otomatis langkahan Sinb terhenti.

"Kajima.." hanya kata itu yang terukir dari bibir mungil Jennie, Sinb pun menatap Jennie dingin lalu menghempaskan lengannya agar dilepas oleh Jennie , namun tetap saja.. Jennie terus memegang lengannya saat Sinb sudah melepaskannya.

Sinb yang kesal pun langsung memutar badannya dan berjalan sedikit sedikit agar lebih dekat dengan Jennie membuat Jennie mundur sedikit sedikit juga. Tangan Jennie sudah lepas dari lengan Sinb..

"Yakh Kim Jennie anak dari Starlight Group bisa kah kau tidak mendekatiku? Apa tidak ada lagi laki laki lain yang harus ka sukai?" Ucap Sinb.

"Ak-aku mencintaimu Sinb.." ucap Sinb membuat langkahan kecilnya berhenti.

"Berhentilah bermimpi" Ucap Sinb dingin lalu berbalik badan dan beranjak meninggalkan Jennie namun...tetap saja Jennie memegang lengannya.

Jennie sudah menangis sekarang karena ucapan Sinb yang menyakitinya , sangat menyakitinya..

"Kau tahu? Aku mengenal mu saat aku berumur 10 tahun..dan hiks...aku liat kamu di tv sama keluarga kamu ,aku mulai suka sama kamu dari situ.. dan..akhirnya aku menemukan laki laki yang sangat tampan, kaya , bijaksana , aku berpacaran dengannya 5 tahun , namun tetap , rasa cinta lebih ku buat kamu doang.. namun ia..hiks..ia menduakanku belum lama ini , saat kita bertemu di jembatan itu..itulah penyebab aku ingin bunuh diri , dimana pacarku menduakanku dan kamu tidak menotice ku sama sekali..aku seneng banget pas kita ketemuan dijembatan itu..aku ganyangka kalo kita bakal ketemu kaya gitu.. dan sekarang orang tua kita berdua menjodohkan kita..dan aku sangat beruntung Sinb-ah.. aku sangat beruntung sekali..karena aku bisa dijodohkan sama kamu..aku sangat mencintaimu Sinb-ah..aku menyukaimu..hiks...bukankah kita memang jodoh?" Jelas Jennie panjang lebar.

Sinb pun menghadap ke arah Jennie lalu mendekatkan mukanya ke muka Jennie.

Dan....










TBC~~

VOMENT❤:V

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang