(52)

268 29 0
                                    

.

.

.

.

buk!

"ahh..mianhae..."ucap Yerin sambil membungkukkan badannya 90 derajat berkali-kali, ia tak sadar bahwa yang di depannya adalah Sinb.. 

"hey.." sapanya, Yerin pun seperti mengenal suara itu, ia menghentikkan aksinya tadi dan mengadahkan kepalanya dan benar saja seperti yang tadi ia pikirkan tadi , benar..Sinb..

Yerin pun melihat pakaian Sinb sekilas lalu beranjak pergi namun dengan cepat ia ditahan oleh Sinb, Sinb menarik Yerin agak kencang membuat Yerin berdiri di depannya seperti tadi.. Yerin pun menunduk, ia tak mau Sinb melihat mata sembabnya itu.

"Jangan menunduk.." Sinb pun menyoba untuk mengangkat kepala Yerin , namun Yerin malah mengencangkan kebawah, Sinb pun tau jika Yerin tidak mau , ia hanya menghelakan nafasnya kasar sambil memegang kedua pundak Yerin..

Yerin terkejud karena Sinb tiba tiba menariknya agar lebih dekat dan dilihat Sinb agak menunduk..Yerin pun bingung Sinb ingin ngapain , ia hanya memperhatikan Sinb..

ahhh!

Ternyata Sinb cuma ingin mensleting zipper di jaket Yerin yang memang disengaja di buka..

"Jangan dibuka seperti itu..angin disini kencang--dan satu lagi..celana mu terlalu pendek , aku tak suka itu,  aku gamau kalau paha mulus kamu diliatin cowok disini--pulanglah" Jelas Sinb lalu pergi meninggalkan Yerin yang sedang terdiam beku.

Dengan cepat ia berbalik badan untuk melihat Sinb yang masih tidak terlalu jauh dengan jaraknya.. ia kaget karena melihat pakaian Sinb yang kotor,kusut dan ada banyak basahan air..rambut Sinb yang berantakan dan itu pakaian yang Sinb  pakai tadi malam.

"Kenapa begitu? Apa ia tidak pulang dan tidak mandi?" Tanya Yerin dalam hati sambil melihat Sinb yang masih berjalan menjauh darinya.

"Aku harus minta maaf.. aku harus mengejarnya.." gumam Yerin sambil berjalan cepat ke arah Sinb.

Jarak Yerin dan Sinb sudah dekat..namun Yerin ragu untuk menegur Sinb.. tangannya sudah hampir menepuk Sinb namun ia menariknya lagi karena masih ragu..

Tak!

Sepatu Sinb terdengar berhenti keras , Yerin pun kaget dan menunduk , ia tak berani menatap Sinb walaupun dari samping dan dari belakang..

Sinb kelihatan mulai memutar tubuhnya menghadap Yerin yang masih setia menunduk..

"Kenapa?" Tanya Sinb sambil menatap ubun ubun Yerin karena Yerin menunduk jadi ia tidak bisa melihat muka Yerin.

"Ak-aku.." Yerin masih takut dengan Sinb..ia takut jika Sinb tak mau memaafkannya.

"Aku?"

"Ak-aku...ma--"

"Apa? To the point aja" Ucap Sinb.

"Aku mau minta maaf soal kejadian kemarin malam" Akhirnya Yerin melepaskan kata maaf itu.. Sinb mengangkat kepala Yerin namun seperti tadi..Yerin mengencangkan kepalanya kebawah..

"Angkatlah..aku ga suka kamu kayak gini" Ucap Sinb yang masih memegang dagu Yerin, Yerin pun melemaskan kepalanya.. Sinb terkejut karena mata Yerin sangat sembab.

"Kenapa kamu kayak ini? Kamu nangis??" Panik Sinb sambil mengelus kantung mata Yerin pelan..

"Kamu kenapa???" Tanya Sinb lagi , Yerin malah menangis dan berjongkok sambil menutup kedua matanya dengan jari indahnya. Sinb pun kaget karena tiba tiba Yerin menangis, Sinb pun ikut berjongkok juga , namun...

Bruk!

"Akh!" Pekik Sinb karena ia terjatuh..Sinb itu dari kecil gabisa jongkok dengan seimbang jadi..maklumin aja😂..

"Sinb-ah! Gwaenchana?" Kaget Yerin sambil memegang kedua tangan Sinb..

Sinb tidak menjawab, ia melihat mata Yerin yang sangat sembab kemudian beralih ke tangan mereka.

Yerin yang sadar pun langsung mengangkat tangannya dari Sinb. Yerin pun bangun dengan keadaan awkward.. ia pun langsung meneduhkan matanya menggunakan tangan kirinya karena tidak ingin dilihat mata sembabnya itu..

"Ah itu bukannya Sinb? Apa aku memberikan ini kepadanya sekarang?? Tapi..siapa wanita itu?"

"Hmm..pak pak , berhenti , bapak tunggu sini aja ya"

Kletak! Kletak!

"Ngh.." Sinb pun berdiri kembali , ia menepukan tangannya karena ada batu batu kecil yang menempel di tangannya.. namun tatapannya berubah saat melihat Yerin menutup matanya.

Sinb pun menarik tangan kiri Yerin secara perlahan lalu menangkup kepala Yerin dan...

Cup! Cup!

Sinb pun mencium kedua mata Yerin dengan tulus dan kasih sayang lalu beralih ke arah kening Yerin..

"Ye-yerin?"

Btak!

Yerin dan Sinb pun terkejut lalu melihat ke arah sumber suara..

Keduanya kaget karena yang dilihatnya adalah Jennie yang masih memposisikan tangannya seperti memegang benda , benda nya yang sudah jatuh tadi..

"Jennie unnie.." lirih Yerin sambil menatap Jennie yang mulai berkaca kaca matanya. Jennie pun langsung berlari ke arah mobilnya yang tak begitu jauh dengannya.

"Jennie unnie!" Teriak Yerin sambil mengikuti Jennie yang masih berlari.

"Jennie unnie!! Ini salah paham!!" Teriak Yerin lagi dan masih setia mengejar Jennie.

Duk!

Jennie pun menutup pintu mobilnya kasar , dapat dilihat dari luar Jennie menangis , karena kaca Jennie tidak hitam..

"Jalan"

Yerin pun mengetok ngetok kaca Jennie sambil menteriakan kata "stop unnie! Ini salah paham!" Jennie semakin menangis saat melihat Sinb yang tampak biasa biasa saja kearahnya, malah bukan biasa biasa saja..bisa dinamakan tatapan dingin khas Sinb.

Yerin masih mengejar mobil Jennie yang semakin cepat , karena ia tidak kuat, jadi ia terjatuh di pinggir jalan. Dengan keadaan kacau.

Namun Sinb , ia berjalan ke benda Jennie yang tadi terjatuh , dibukalah kotak yang lumayan besar itu dan... dilihat ada kaca mata hitam chanel dengan sepucuk surat..

Dear Sinb..🖤




TBC

VOMENT🌚🖤

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang