(35)

286 21 0
                                    

.
.
.
.
.

"AAAAAAAAAAAAA"

"ANDWAEE!!!! AAAAAA!"

"Moonbin oppa , tenanglah...mereka teman temanku , dan oh tuhan.." Umji kaget bukan main saat Sinb disitu , pantas saja Moonbin menyelimuti seluruh badannya dan bergetar di seluruh bagian tubuhnya.

"Oppa..gwaenchana.. aku disini oppaa" Ucap Umji membujuk Moonbin agar tidak takut,  tapi hasilnya nihil Moonbin malah semakin takut dan mengeratkan selimutnya.

"Ck, penakut" Gumam Sinb saat melihat Moonbin seperti itu.

Sinb pun perlahan lahan mendekat ke arah Moonbin dengan senyuman smirknya.

"He--" ucapan Sinb terpotong karena Moonbin kembali berteriak histeris.

"Kau takut denganku huh??" Ejek Sinb membuat orang yang sedang memegang makanan itu merasakan kecewa berat terhadapnya.

"Ye-Yerin unnie..." ucapan Eunha membuat Sinb menengok cepat ke arah Yerin , Sinb melihat mata Yerin yang berkaca kaca , terlihat jelas muka Yerin sangat kecewa dengan Sinb.

Yerin yang eye contact dengan Sinb pun langsung menjatuhkan makanannya lalu pergi begitu saja sambil menangis.

Dengan cepat Sinb mengejar Yerin , namun hasilnya nihil karena Sinb kalah cepat dengan Yerin.

"AKHHHH!!!!!!" Teriak Sinb di depan rumah sakit membuat orang orang di sekitarnya kaget dan satpam pun menghampiri Sinb.

"Maaf Tuan Hwan--"

"DIAMMM!!!!" Bentak Sinb membuat satpam itu mingkem.

Lalu datanglah lagi 2 satpam menghampiri Sinb.

"Maaf Tuan ini rumah sakit..jadi Tuan tidak boleh berisik.." Ujar satpam itu membuat Sinb semakin emosi.

"Kalian mau saya pecat huh?!!! Ini rumah sakit milik keruargaku , kau lupa??!!!!" Bentak Sinb membuat ketiganya diem ketakutan.

Saat mata Sinb melihat sekeliling, ia melihat Yerin yang sedang menaiki taksi , dengan cepat ia berlari menghampiri Yerin.

Lari Sinb lumayan lambat karena ia juga sedang sakit.

"Yakhh berhenti!!!" Teriak Sinb ke taksi yang Yerin tumpangi.

"Jalan terus pak"

Sinb tidak mau menyerah , Sinb terus mengejar sampai terasa lemas , ia melihat sepeda di dekat tiang listrik , ia ambil tanpa izin dari pemiliknya.

Sinb ngebut menyeimbangi taksi yang ditumpangi Yerin.

"Hah hah hah , Yennie , aku akan mengejar mu sampai keujung dunia pun" gumam Sinb sambil menggoeskan sepedanya dengan cepat.

Tiba tiba di depan lampu merah menyala , taksi yang Yerin tumpangi berhenti secara halus , namun tidak dengan Sinb , karena ia terlalu cepat tadi , membuat ia oleng dan terpental.

Yerin melihat Sinb terpental langsung membayar taksi itu tanpa melihat tarifnya , ia langsung keluar dengan tergesa gesa lalu menghampiri Sinb.

Bisa dilihat lutut Sinb lecet , tangannya mengeluarkan darah karena tergesek aspal, muka Sinb lecet dan mengeluarkan darah sedikit.

"Sinb-ahh gwaenchana?" Tanya Yerin khawatir sambil menangis membuat Sinb tersenyum tipis.

"Kau akan khawatir jika aku kecelakaan huh? Baiklah , sepertinya aku harus kecelakaan dulu agar kau perhatian denganku" ucapan Sinb membuat Yerin menampar pipi Sinb dengan keras tanpa peduli orang yang lewat melihat mereka.

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang