(49)

269 28 2
                                    

.
.
.
.

PLAKK!!!

Deg!

Sinb tersenyum kecut saat mendapat tamparan dari Yerin , ia merasakan sangat panas dan sedikit perih di pipinya.

Yerin pun sudah menangis sekarang , ia menatap Sinb dengan perasaan campur aduk, marah , kecewa, kesal , sedih , semuanya ada. Rasa menyesal karena sudah menampar Sinb sudah menjalar ke seluruh tubuhnya.

Moonbin dan Jennie menatap kaget karena melihat kejadian tadi , yang tadinya Jennie menangis sekarang menjadi berhenti karena kaget.

"Yennie? Kenapa kamu?" Ucap Sinb sambil tersenyum kecut ke Yerin. Yerin menoleh ke arah lain ,ia tidak berani ber eye contact dengan Sinb sekarang.

"Moonbin, ayo pergi" Ucap Yerin lalu meninggalkan tempat itu , dengan cepat Moonbin berjalan dengan senyuman kemenangan sambil menatap Sinb. Sinb sudah mengepal tangannya sedari tadi , namun ia sangat lelah berkelahi sekarang.

"Si-Sinb , gwaenchana?" Tanya Jennie hati hati , karena muka Sinb sekarang sudah seperti hewan buas yang ingin menerkam lawannya.

"Pipi mu keluar darah.." sambungnya lalu dengan gerakan pelan , tangan Jennie ingin menyentuh pipi Sinb namun ditepis kasar oleh Sinb langsung.

"Pergilah" ucap Sinb tanpa melihat ke arah Jennie , Jennie hanya diam kaku , ia tidak mau meninggalkan Sinb di kondisi seperti ini.

"PERGI JENNIE KIM!!!"Bentak Sinb membuat Jennie tersentak , Jennie yang mendapatkan bentakan Sinb langsung menangis dan meninggalkan dia sendirian.

Tempatnya sangat bagus sekarang ,di depan Sinb terdapat danau yang tenang dan damai , dan juga ada bulan dan bintang yang terang membuat keindahan disitu melimpah.

Serasa Jennie sudah jauh, Sinb berjalan gontai ke sisi danau dengan perasaan kacau. Ia mendudukan kasar ke atas rumput disitu lalu menghelakan nafasnya kasar sambil mengelap mukanya.

Ia tertawa renyah sekarang mengingat kejadian tadi, dimana Yerin menamparnya di depan Jennie dan Moonbin , namun tawaan itu langsung berubah menjadi teriakan kencang...

"BAJINGAAAANN!!!!" Sinb melempar bebatuan disitu ke dalam danau dengan perasaan emosi.

Di lain sisi~

"Yerin-ah tunggu!" Teriak Moonbin saat melihat Yerin sudah jauh dari jaraknya sekarang.

Ting! Ting!

Langkah Moonbin terhenti karena ada suara norification dari hp nya.

Umji:

"Oppa , dimana kalian?"

"Aku sedang dijalan, ada kejadian tak enak tadi"

"KEJADIAN? OPPA MEMBUAT YERIN UNNIE MENANGIS? APA..JANGAN JANGAN OPPA MEMBUAT YERIN UNNIE TERLUKA?!"

"Aish , tunggulah di kamar Yerin, ini saja aku ditinggal dia sendiri"

"Baiklah oppa , awas saja kalau ini gara gara oppa , kita habisi kau"


"

Apa apaan anak itu..tapi mampus kau Sinb , hubungan kalian menjadi jelek , dan ini kesempatan gw buat dapetin Yerin, hahahha---WOE! KALAU NAIK MOTOR YANG BENER DONG!!" Saat sedang mengejek Sinb ,ada motor yang mengebut membuat Moonbin kecipratan air 🤣👍🏻.

Moonbin pun akhirnya berlari ke arah hotel , ia tidak tahu Yerin dimana sekarang.

SKIP~

Yerin berjalan cepat ke arah kamarnya sambil menangis.

Ceklek!

Yerin kaget karena semua sahabat nya tiba tiba didalam kamarnya , ia langsung berlari memeluk Umji dan Eunha , pelukannya membuat ia menjadi menangis lebih kejer.

"Eonnie gwaenchana?" Tanya Eunha , namun Yerin malah semakin kejer.

"Apa Moonbin melukai mu? Wah anak itu , awas aja" ucap Yuju

Umji dan Eunha akhirnya mengelus punggung Yerin pelan pelan , karena ia tidak tahu kenapa Yerin menjadi seperti ini.

Tok tok tok!

"Itu seperti nya Moonbin oppa" Ucap Umji.

"Aku yang akan bukakan" Balas Yuju lalu berjalan ke arah pintu.

Ceklek!

Yuju langsung menarik kerah Moonbin dan..

Bugh!

"Kau apakan Yerin hah?" Bentak Yuju sambil menatap Moonbin yang sudah tersungkur.

"Hey, tenanglah" suruh Sowon.

"Bangun kau!" Bentak Yuju lagi.

"Hiks..bukan dia Yuju.." suara Yerin membuat Yuju menengok.

"Denger! Bukan gw!" Ucap Moonbin sambil berusaha bangun.

"Sorry" ucap Yuju dan dibalas anggukan Moonbin.

Sekarang semuanya duduk seperti melingkar , kelima sahabat Yerin sedang memperhatikan Yerin yang masih menangis sambil menunduk.

"Yerin..ceritakanlah kenapa kau menangis" ucap Sowon , Yerin pun mengadahkan kepalanya , ia melihat ke arah Sowon, Yuju dan Moonbin secara bergantian.

"Ah aku mengerti, kajja" Ucap Sowon yang mengerti jika sekarang ini waktunya obrolan cewek.

Ketiga sahabat cowok nya sekarang sudah keluar , tinggal Eunha , Umji dan Yerin sekarang dikamar ini.

"Unnie.." panggil Eunha lembut sambil mengusap punggung tangan Yerin.

"Ceritalah unnie dengan pelan pelan,  kami akan mendengarkannya" Jelas Umji.

Yerin pun mengelap air matanya , matanya sayu saat menatap kedua sahabatnya itu. Ia tersenyum membuat Eunha dan Umji bingung.

"Unnie..gwaenchana?" Tanya Eunha "ceritalah unnie jika dipendam akan sakit dihati.." sambungnya.

Akhirnya Yerin pun menceritakan kejadian yang tadi , tentu sambil menangis.

"Apa aku salah menamparnya?..hiks.."  tanya Yerin setelah menceritakannya , Eunha dan Umji sangat bingung sekarang harus menjawab apa..

"Aku menyesal menamparnya..hiks.." Balasan Umji dan Eunha adalah memegang dan mengelus tangan Yerin.

"Lalu dimana Sinb oppa sekarang?" Tanya Umji dan dibalas gelengan Yerin.

~~~~~~~~~~

Jennie berjalan ke dalam mansion keluarga Hwang untuk mengambil tas dan hp nya di ruang makan milik keluarga Hwang tadi.

"Jennie, kenapa kamu menangis sayang?" Tanya Tiffany namun Jennie tidak menghiraukannya , ia membungkukkan badannya sebentar lalu pergi lagi.

"Jessica , kita pulang dulu ya , sepertinya Jennie ada masalah" ucap Tiffany.

"Lain kali kita makan bersama lagi ya Tif" ucap Jessica dan dibalas senyuman Siwon dan Tiffany.

Jessica duduk lagi , ia pasti yakin yang membuat Jennie menangis adalah anaknya.

"Dasar anak tak berguna" gumam Jessica.









TBC~

VOMENT ❤

Sinrin In your Areah!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang