Peringatan! Isi dari chapter ini bersifat 17+, dimohon untuk kesadaran dirinya bagi yang belum cukup umur tidak membaca part ini.. Tenang saja part ini tidak terlalu berpengaruh untuk kelanjutan ceritanya, bagian bagian penting akan ditulis kembali di part berikutnya...
author, 24 juni 2019
Dikamar, tempat ide terus mengalir selain dikamar mandi*Jangan lupa vote dan komen ya! 😘
Selamat membaca~✨Devyat' (bahasa rusia)
Di bus menuju apartement guren~
Guren berdiri disamping via, bus yang dinaiki mereka penuh, jadi mereka terpaksa berdiri.. Via berdiri didepan ibu ibu membawa anak laki laki, anak laki laki tersebut melihat kearah via terus.. Via tersenyum karena anak laki laki itu, saat via tersenyum anak laki laki tersebut langsung memeluk ibunya. Via terheran, apakah dirinya seseram itu sampai anak kecil takut padanya?
Guren diam diam memperhatikan via, dari awal mereka bertemu sepertinya guren tertarik pada via. Ada sesuatu dari via yang membuat guren tertarik, bahkan bukan guren saja, orang lain pun sama, via mempunyai daya tarik tersendiri.
Anak laki laki tersebut membisikan sesuatu kepada ibunya dan ibunya tersenyum menatap via, via tambah kebingungan.
"anata wa kirei desu" ucap si ibu, anak laki laki itu memeluk ibunya sambil menatap via dengan malu malu
Wajah via menunjukan orang yang kebingungan, via tersenyum tak mengerti apa yang dibicarakan oleh ibu itu.
"she said you're beautifull" ucap guren, guren seperti tour guide via yang menerjemahkan bahasa asing kepada via
"aaa thank u" ucap via sambil tersenyum
Tiba tiba anak kecil itu memberikan permen kepada via, dan via menerimanya.. Guren juga dikasih, mereka berdua mengucapkan terima kasih..
Tak lama kemudian ibu dan anak laki laki tersebut turun di halte, dan via melambai kepada anak laki laki tersebut.. Guren menyuruh via untuk duduk karena arah rumahnya masih cukup jauh, guren tetap berdiri ditempatnya semula..
Via melihat sekeliling, bus memang ramai dengan orang orang yang baru pulang sekolah... Tiba tiba via merasakan pahanya dipegang oleh seseorang, dan via langsung melihat kearah pahanya tangan siapa yang memegang pahanya itu.. Via tersenyum masam, dia melirik sedikit demi sedikit kesebelah kanannya.. Tedapat seorang pria paruh baya yang sedang memegang pahanya itu. Pria paruh baya itu tersenyum saat via melihat kearahnya, dan via mengalihkan pandangannya. Dia menunjukan wajah datarnya, ingin sekali dia melempar pria itu keluar bis, ingin sekali dia membunuh pria itu.. Tapi via harus menahannya
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Noblesse (Hidden Weapon)
FanfictionGadis ceria itu telah mati. Satu persatu orang didekatnya mulai menjauh dan hanya tersisa beberapa orang saja Seorang Noblesse yang memiliki kekuatan sangat besar telah tumbuh dewasa. Musuh pun mulai menampakan dirinya. Teman menjadi musuh, musuh me...