✨dua puluh (bahasa indonesia)
2 minggu kemudian, keluarga malik kembali ke indonesia dan mereka menjalankan rutinitas mereka seperti biasanya.
Rafli semakin sibuk karena dirinya sudah kelas 9, dan sebentar lagi dia akan ujian semester. Dia harus mulai serius belajar supaya bisa masuk ke sma favorit.
Rigya pun kembali bekerja, dia sebenarnya adalah salah satu pendiri rumah sakit terbesar yang berdiri di jakarta. Dia bekerja sama dengan ayah nicky untuk mendirikan rumah sakit itu, dan karir mereka sekarang sudah sukses. Rumah sakit yang mereka bangun sudah mempunyai cabang di kota kota besar yang berada diindonesia, bahkan rumah sakit mereka sudah bisa dibilang go-internasional. Mereka memiliki setiap cabang di negara china, malaysia, korea, kanada, australia dan lain lain.
Lalu stevani, dia memiliki sebuah brand kosmetik yang lumayan populer di seluruh negara. Brand kosmetik buatan stevani sudah diakui oleh berbagai kalangan mulai dari rakyat biasa sampai model model dan sebagainya. Kualitasnya tidak diragukan lagi, dan harganya bisa dibilang tidak terlalu mahal.
Dan tak lupa putra sulung mereka. Zayn mempunyai karir yang sukses juga sebagai penyanyi. Ganteng, baik hati, bersuara emas, sudah mempunyai penghasilan, siapa yang tidak kagum padanya coba?
Karena kesuksesan kedua orang tua mereka dan kakak tertuanya, rafli dan via dipandang sebagai orang yang sangat terhormat oleh siapapun itu. Tapi kesuksesan karir kedua orang tua mereka dan kakak tertuanya tidak membuat rafli dan via menjadi anak yang sombong. Memang rafli dan via dikelilingi oleh harta yang berlimpah, tapi mereka berdua tetap rendah hati bahkan mereka bersinar dengan cara mereka masing masing.
.
.
.Di sekolah~
Lantai 1 diisi oleh kelas 9, mereka sitempatkan dilantai 1 supaya mereka fokus untuk belajar dan bisa dikontrol oleh guru guru. Selain kelas kelas, lantai 1 diisi oleh ruang kepala sekolah beserta TU
Lalu lantai 2 diisi oleh kelas 7, anak anak baru. Biasanya anak anak kelas 7 masih pemalu, dan masih takut dengan peraturan sekolah. Lalu ruang guru dan ruang kesehatan juga berada dilantai 2.
Lalu lantai terakhir, lantai 3. Bisa dibilang lantai terbebas diantara yang lain atau lantai para penguasa. Lantai ini diisi oleh kelas 8 saja, maka dari itu mengapa disebut dengan lantai terbebas. Dan biasanya anak anak kelas 8 sangatlah barbar, itu sudah terjadi dari tahun ketahun.
Itulah fase anak sekolahan, kelas 1 masih alim, kelas 2 barbar, kelas 3 tobat.
Tapi barbar yang dimaksud itu berisik, suka ngerjain guru, ada aja anak yang bolos, ya bisa dibilang masih ditingkat wajar, tidak sampai merokok dan lain lain.Sekolah ini mempunyai 8 kelas disetiap tingkatannya. Saat kelas 7 murid murid diacak oleh pihak sekolah dan kelas 8 tetap seperti kelas 7. Tapi saat kelas 9 murid murid mulai diurutkan berdasarkan nilai paling tinggi sampai kerendah, murid murid yang menempati posisi 30 besar akan ditempatkan di kelas A, dan seterusnya sampai kelas F.
Ada juga kelas akselerasi, isinya hanya murid murid pintar. Mereka hanya membutuhkan waktu -+ 2 tahun untuk lulus.Via duduk dikelas 8B. Kelas paling berisik diantara yang lain. Kelas paling solid juga tentunya. Murid murid pintar disini banyak, tapi mereka tidak terlalu tertutup jadi masih bisa menggila dengan teman teman yang lain. Jika tidak ada guru biasanya kelas mereka kompak melakukan suatu hal seperti bermain, konser, dan yang lain lain. Kelas itu akan diam jika ada ujian mendadak, barulah kelas itu hening karena penghuninya sibuk belajar.
Dan saat ini guru yang mengajar tidak masuk dan tidak ada yang menggantikannya. Tidak ada tugas, tidak ada ujian mendadak, jadi kelas ini ribut. Ribut karena sedang ada konser didalamnya, ada yang bermain gitar, menyalakan flashlight, memukul mukul meja, bernyanyi walaupun suaranya tidak enak didengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Noblesse (Hidden Weapon)
FanfictionGadis ceria itu telah mati. Satu persatu orang didekatnya mulai menjauh dan hanya tersisa beberapa orang saja Seorang Noblesse yang memiliki kekuatan sangat besar telah tumbuh dewasa. Musuh pun mulai menampakan dirinya. Teman menjadi musuh, musuh me...