Jūgo (15)

91 15 0
                                    

✨Jūgo (bahasa jepang)

Azariel pun masuk kedalam rumah itu diikuti oleh via, via menutup pagar rumah itu lagi. Dan berjalan didepan azariel untuk menunjukan arah, "anggep aja rumah sendiri ya, rumah frank rumah kita bersama" ucap via

Azariel tersenyum mendengarnya, via membuka pintu. Terdapat 7 orang menyambut kedatangan via, mereka semua merunduk saat via membuka pintu

"dimana karius?" tanya via

"pergi, dia tadi sangat ketakutan" ucap salah satu laki laki yang menyambut kedatangan via. Laki laki berambut panjang berwarna ungu, takeo namanya.

"bukannya kamu sedang berlibur di jepang bersama tuan rigya dan nona stevani? Mengapa kamu kemari lagi via?" tanya salah satu pria berambut hitam bermodel seperti jamur. Tao namanya

"harusnya begitu sih, tapi Raizel ada kan?" tanya via

"tuan raizel sedang berada di ruangannya bersama frankenstein," jawab salah satu pria tinggi berambut pirang, bermata merah ruby. Namanya lazark kertia, kepala keluarga kertia yang sekarang.

"ooh oke, kalau gitu kenalin nih anaknya raizel namanya azariel" ucap via

"selamat datang tuan muda azariel" ucap satu satunya perempuan disana selain via. Rambut perak, bermata merah ruby, serta wajah yang imut seperti boneka. Siera j loyard, kepala keluarga loyard.

Semua merunduk kepada azariel, azariel tersenyum. "terima kasih siera" ucap azariel

Via menatap azariel lalu menatap siera secara bergantian, "kalian saling kenal ya?" tanya via

"tentu, aku mengenal mereka. Siera j loyard, Regis k landegre, Rael kertia, dan Lazark kertia. Dulu aku pernah bertemu dengan mereka ko" ucap azariel

"oh bagus dong, raiii! Ada anak tercinta dateng niii!" teriak via tak memperdulikan siapapun

Teriakan via cukup keras yang membuatkan seseorang keluar dari ruangan sambil memegang kupingnya. "via, tolong pelankan suaramu" pinta orang yang baru keluar dari sebuah ruangan. Pria berambut pirang, memakai kaca mata, bermata biru. Dia sang pemilik rumah ini, namanya frankenstein.

"frank, bikinin aku susu coklat dong" perintah via sambil tersenyum menyengir

Frankenstein menatap via datar, "baiklah," ucap frank. Mata frank melirik kearah sosok dibelakang via, laki laki berambut hitam bermata biru, memiliki wajah yang mirip dengan via. Frankenstein terkejut, "a azariel?" tanya frank terkejut

"hehehe lama tak berjumpa frank" ucap azariel sambil tertawa

"bagaimana kamu- maaf atas perkataanku barusan. Kamu ingin menemui tuan raizel ya?" tanya frank

"iyaa, kita pengen ngomong serius" jawab via

Frankenstein membuang nafas berat, "akan kuberi tau tuan raizel terlebih dahulu," ucap frank, frank membuka pintu yang berada disampingnya.

"oke" ucap via duduk di sofa, "ah nyaman sekali" ucap via

Azariel melihat adiknya yang sudah sangat nyaman disini, azariel tersenyum melihat via.

Via melirik kearah azariel, "kenapa senyam senyum mulu dari tadi? Aneh nih" ucap via

"ah maafkan aku kalau aku bersikap aneh" ucap azariel

"sikapmu persis seperti raizel, buah jatuh gajauh dari pohonnya ya." ucap via

Azariel tersenyum lagi,

"azariel, via tuan raizel menyuruh kalian untuk masuk" ucap frankenstein menuruni tangga

"kamu duluan aja, aku mau duduk bentar disini. Nanti aku nyusul" ucap via mengusir azariel

[1] Noblesse (Hidden Weapon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang