"ah maaf, aku tadi ingin mencoba terlihat seperti adikku. Dan benar sekali, aku tadi spontan mengucapkan nama itu" ucap azariel sambil tersenyum
"kamu ingin mencoba terlihat sepertiku? Atau seperti ayah?" tanya via
.
.
.
✨quattuor (bahasa latin)Azariel terdiam, senyumannya yang tadi hilang dari wajahnya.
"jangan mengubah warna rambutmu kak, jadilah dirimu yang sebenarnya." ucap via membuang nafas
Azariel menatap via, "kak?" tanya azariel memastikan ucapan via. Azariel mendengar via mengucapkan kata kak, makanya dia ingin memastikannya lagi
"iya, kamu kan kakak sekaligus saudara kembarku. Azariel di irish" ucap via menaikan sebelah alisnya yang terlihat sedikit bingung kenapa azariel heran dirinya dipanggil dengan sebutan itu
Jantung azariel berdetak kencang. Didalam badannya seperti ada bom yang baru saja meledak, tubuhnya kaku sekarang. Azariel hanya menatap via
Via heran, "kenapa? Aneh ya mendengar aku memanggilmu kak?" tanya via
Air mata tiba tiba mengalir dari mata indah milik azariel, via pun terkejut
"dih? Kenapa nangis??" tanya via tambah heran
Azariel langsung memeluk via dengan erat, sangat erat, via merasa sedikit sesak tapi dilain sisi pelukan azariel terasa sangat hangat. Berbeda dari pelukan orang orang, via pun refleks mengelus punggung azariel.
Cukup lama via dan azariel berpelukan, tapi via tak merasa risih sedikitpun. Tak lama kemudian azariel melepaskan pelukannya
"darimana kamu mengetahuinya? Bukannya ingatanmu tentangku tersimpan sangat dalam?" tanya azariel
"tersimpan sangat dalam bukan berarti aku lupa kan? Lagipula aku sudah lama mengetahuinya, saat kita kecil pun aku sudah mengetahuinya. Tapi aku diamkan saja kamu melanjutkan misimu itu" ucap via santai
"darimana kamu mengetahuinya? Padahal informasi tentangmu sangatlah rahasia" ucap azariel
"dulu dr. Dylan sempat bercerita tentangmu, dan mereka memberi tahu padaku bahwa aku bukanlah anak kandung mereka. Ya seterusnya aku cari tau sendiri" ucap via, "oh ya bagaimana keadaan dr. Dylan? Dia masih ada kan??" tanya via dengan sedikit rasa khawatir yang terlihat jelas diwajahnya
"dr. Dylan masih ada, tapi dia hidup didalam penjara kerajaan. Aku tak bisa membebaskannya tanpa bukti, hanya kamu yang bisa membebaskannya" ucap azariel, "jadi kamu sudah ingat semuanya?" tanya azariel
"tentu, memangnya aku pernah melupakannya?" tanya via
Azariel terdiam, "kata guren kamu seperti orang yang kehilangan sebagian memori," ucap azariel
"hahahaha aku memang menutup rapat memori itu supaya tak ada orang lain yang mengetahui masa laluku." ucap via
"memangnya ada yang mencoba membaca pikiranmu?" tanya azariel
"tentu, setiap aku ngomong pasti mereka langsung ngebaca pikiran aku buat ngebuktiin aku bener apa aku ngebohong" ucap via
"siapa?" tanya azariel
"ayah, mamah, rafli, rai, lascrea, semuanya" jawab via melirik azariel,
"ayah, mamah? Maksudmu rigya malik dan stevani iggert?" tanya azariel
"yap, aku tak pernah memanggil raizel dengan sebutan ayah ataupun papah." ucap via
"setelah ini aku akan menemui ayah kita, kamu mau ikut?" tanya azariel
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Noblesse (Hidden Weapon)
FanfictionGadis ceria itu telah mati. Satu persatu orang didekatnya mulai menjauh dan hanya tersisa beberapa orang saja Seorang Noblesse yang memiliki kekuatan sangat besar telah tumbuh dewasa. Musuh pun mulai menampakan dirinya. Teman menjadi musuh, musuh me...