part 1

6.7K 326 2
                                    

"terimakasih telah hadir dalam acara singkat ini. Sebelum saya menutup acara ini, saya hanya ingin berpesan. Jangan bosan melakukan kebaikan. dan ingat, sesuatu yang baik insyaallah akan berbuah baik pula. Demikian dari saya akhiru kalam billahi Taufik wal hidayah wassalam mualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh" jawab semua orang dalam ruangan itu

Kajian singkat yang isinya sangat bermakna, bagaimana tidak, semuanya tentang makna kehidupan dan semuanya itu nyata dialami manusia pada zaman sekarang. Aku tak pernah bosan mengikuti kajian demi kajian. Karena aku sadar, ilmuku Belum cukup jika aku menginginkan menjadi bidadari dan bertemu Rasulullah di surga.
Abi pernah bilang, bahwa semakin tinggi ilmu seseorang maka ia layaknya seperti padi yang semakin tinggi semakin menunduk. Jadi semakin tinggi ilmu seseorang justru ia seharusnya bisa semakin mengerti.

Tepat setelah ustadz itu menutup kajiannya, adzan ashar berkumandang. Dengan balutan dress muslimah ku dengan Khimar yang mengulur lebar menutupi segala auratku. Kulangkahkan dengan ikhlas kaki ini menuju masjid terdekat dari gedung tempat kajian itu...

Sambil berjalan menuju masjid,
Aku sambil berfikir.. sungguh miris generasi akhir zaman ini. Jauh dari Allah jauh dari Al-Qur'an. Pedoman hidupnya sendiri mereka abaikan.
Tidakkah mereka tau, siksa neraka itu sangat kejam. Dan tak sanggup pula aku membayangkannya, bahkan memikirkan nya pun tak bisa.

Katanya orang yang baik tidak akan bertemu dengan hari kiamat. Semoga aku dan orang-orang baik lainnya termasuk ke dalamnya.

Karena akhir zaman itu sangat kejam, terjadi fitnah dimana-mana. Banyak gerakan-gerakan yang mengatasnamakan namakan tuhan. Sedikit demi sedikit tapi pasti. Tanda-tanda itu mulai muncul.

.

Setelah selesai sholat, kuputuskan untuk pulang. Karena umi berpesan, supaya aku tidak kemana-mana lagi setelah kajian ..

Aku berjalan hingga tepat di mulut jalan, kutunggu taxi yang lewat sambil tak henti-hentinya aku istighfar. Minta maaf kepada Allah, jikalau aku yang belum bisa Istiqomah ini. Terkadang masih sering menunda waktu sholat dan lebih seringnya jarang sekali membaca Al-Qur'an.

Diujung jalan, kulihat taxi mulai berjalan mendekat. Saat taxi berhenti, akupun langsung masuk. Tapi heran saat ada orang lain juga yang masuk kedalam taxi itu ..

"Maaf mas, ini pesanan saya. Mas siapa?"

"Loh kamu yang siapa? Ini taxi saya"

Daripada berdebat yang tak tau mana ujungnya, dan kulihat pula penampilan orang itu yang kurang rapi menurutku. Celana jeans dan kaos oblong berwarna hitam dan jaket Levis juga rambut yang tidak rapi.. daripada aku meladeninya, lebih baik aku tanya ke bapak sopir

"Maaf pak, ini taxi atas nama siapa ya?"

"Ohh, atas nama Hana Salsabila mbak"

"Tuh kan, atas nama saya. Masnya ngapain ikut masuk "

Laki-laki itu kikuk. Tampak sekali kalau dia sedang malu. "Udahlah mbak, numpang kek, Ampe perempatan sana"

Ku hembuskan nafas gusar, bagaimana aku bisa semobil yang dengan dua laki-laki yang bukan muhrimku seperti ini

"Baiklah mas. Ambil saja pesanan saya. Saya lupa ternyata saja dijemput. Assalamualaikum"

Tanpa menunggu jawaban lelaki itu, aku langsung keluar dari taxi dan kuputuskan masuk kembali ke halaman masjid. Dan duduk di terasnya.

Ku tekan tombol panggil pada satu nama di hpku

"Assalamualaikum, ada apa?"

"Waalaikum salam, mas bisa jemput aku gak. Di masjid Al-Ikhlas "

Kutunggu Hijrah Subuhmu (TERBIT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang