pertama kalinya di mushola

338 57 1
                                    

Bagi siapa saja yang sudah pernah merasakan berstatus sebagai mahasiswa, tentu saja sudah tau pasti bagaimana keadaan di lingkungan kampus. Suasana yang tak terkontrol seperti masa SMA, suasana yang selalu di rindukan hanya sekedar untuk bertemu teman atau nongkrong. Menghindari kelas tapi anehnya tetap datang ke kampus.

"Syah, kamu sholat gak?"

"Lagi gak ni na, aku lagi dapet soalnya."

"Oh yaudah, aku ke mushola dulu ya, kamu duluan aja ke kantin tar aku susulin ke sana."

"Oke na, mau aku pesenin gak?"

"Boleh deh, aku lagi pengen siomay, minumnya es teh manis aja." Setelah itu Hana bergegas pergi ke mushola takut-takut ia ketinggalan untuk sholat jama'ah di mushola fakultasnya.

Setelah sholat, ia menyempatkan untuk berdzikir sejenak. Hilir mudik orang meninggalkan Mushola, tapi ia tetap ada di tempat itu. Di ujung sana, tepat di shaf laki-laki di hadapannya, juga ada seorang laki-laki yang tengah khusyu', entah apa yang sedang ia lakukan. Tapi ia tak terganggu sama sekali dengan orang yang hilir mudik berganti.

Eh tunggu deh, itu kok kayak Hans ya? Begitu ucapnya dalam hati yang seperti mengenali lelaki di seberangnya itu.

Dan ternyata benar saja, saat laki-laki itu beranjak berdiri, ia benar Hans. Dan belum saja ia sempat menegur Hans, lebih dulu ada yang menegur dirinya. "Na..

"Hafidz, kenapa ada di sini?"

"Aku sengaja mencari kamu. Dan kebetulan ini jam sholat, tadi kebetulan aku lewat kantin aku gak ada liat kamu bareng Aisyah. Makanya aku inisiatif cari kamu disini. Dan benar aja, ternyata kamu ada di sini." Begitulah ucap Hafidh panjang lebar.

"Emang kenapa cari aku sampe ke mushola fakultas kaya gini?"

Sedangkan Hans yang melihat itu, hanya dapat memperhatikan dengan tatapan yang tak dapat di artikan.

"Mmm, kalo emang penting kita bicara di kantin aja kali ya. Soalnya Aisyah juga udah nunggu aku di sana." Sembari mengucapkan itu pandangannya beralih pada seseorang yang sebelumnya ia perhatikan, tapi sayangnya orang itu tak lagi ada di sana.

"Na... Hana, kamu cari apa?"

"Eh mm enggak kok, yaudah yuk ke kantin."

..

Hana baru saja sampai di rumahnya, tapi pikirannya kali ini sama sekali tak tenang. Apa yang barusan ia dengar itu bukanlah sesuatu yang ia harapkan. Selama ini memang hal itu yang paling ia takutkan, tapi bagaimana bisa itu benar-benar terjadi. Na, aku tau selama ini kamu pasti anggap aku kaya Abang kamu sendiri. Tapi, seiring berjalannya waktu, aku semakin merasa nyaman. Terlebih saat Abi ingin kita bersama. Ternyata aku menyayangi kamu. Tujuan aku ngomong ini, aku mau mengkhitbah kamu Na. Kalo kamu setuju aku akan langsung datang ke Abi. Aku gak mau datang langsung ke Abi karena aku tau kamu gak akan nyaman kalau seperti itu

Perkataan Hafidz yang ingin mengkhitbah nya terus berputar dan terngiang di telinganya. Bagaimana itu bisa terjadi. Apa yang harus ia lakukan, di sisi lain ia tak ingin membuat segalanya semakin rumit. Tapi di sisi lain, ia juga Tak bisa bohong, bahwa sudah ada nama lain yang ada di hantinya saat ini.

.
.
.
Will u marry me?

.

Hola part nya pendek aja nihh
Insyaallah bakal update lagi ya
Next or skip??

Kutunggu Hijrah Subuhmu (TERBIT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang