tamu Hana

296 45 0
                                    

Keluarnya mereka dari ruangan Bu Silva, berbagai mimik wajah dari mereka berlima. Aisyah yang memasang muka masamnya, tentu saja tak terima dengan semua peraturan itu untuk saja ada kata-kata honor yang setidaknya membuatnya sedikit bersemangat.

Danu dan kano, yang sedari tadi tak henti-hentinya mengganggu Aisyah. Mereka sangat puas mengganggu anak itu. Sampai Aisyah sendiri pun akhirnya menyerah untuk menghindari mereka.

Sedangkan Hans dan Hana, mereka berdua hanya berjalan dalam diam. Mendengarkan suara berisik dari Danu dan kano yang mengganggu Aisyah. Juga suara Aisyah yang tak kalah berisiknya karena diganggu oleh kedua pembuat onar itu.

..

Saat ini, kelas Hana sedang ada riset lapangan. Hari ini ia memerlukan tenaga yang extra, karena memang tugasnya langsung di kumpulkan bahan mentahnya. Baru nanti dibuat laporan. Begini memang jenis tugasnya Bu Silva yang super budiman itu. Walaupun tugasnya individu, karena Hana dan Aisyah adalah tutornya trio pembuat onar itu maka mereka berada di lokasi yang sama. Alasannya sudah cukup jelas, yaitu jika mereka menemukan kesulitan, akan mudah untuk bertanya. Dan jadilah seperti ini, riset yang super super rempong.

Sebenernya ini bukan riset pertama kalinya mereka di pertemukan. Tapi entah kenapa, ini rasanya memiliki tantangan yang extra lebih berat dari sebelumnya. Dan entah Kenapa hari ini Hana terlihat tidak fit, wajahnya agak pucat, dan dia tak ceria seperti biasanya.

"Na, kamu kok lemes gitu sih? Sakit? Kalo sakit gausah ikut aja lah. Biar ntar aku yang kerjain. Gampang lah itu." Aisyah menyadari perubahan pada diri Aisyah. Dia memang tipe orang yang memiliki kepekaan yang tinggi, dan.. dia juga tipe teman yang baik. Asal temannya juga tau caranya balas Budi. Hehee, canda. V*

"Gpp Syah, aku sehat kok."

"Sehat gimana? Keliatan banget muka kamu pucet itu Na. Ini risetnya rada berat Lo. Udah pernah ngerasa sendiri kan gimana. Jangan maksain kalo emang lagi gan fit." Aisyah terus memaksa temannya itu untuk beristirahat. Karena ia tau betul bahwa temannya itu sedang tidak baik-baik saja.

"Beneran Syah aku nggak papa. gih mendingan sama kamu susulin anak buah kamu tuh." sambil menunjuk ke arah Danu dan Kano di ujung sana yang sedang melambaikan tangannya.

Aisyah menghembuskan nafasnya gusar "Ya udah kalau kamu emang ngerasa sehat. Tapi kalau udah ngerasa capek please istirahat. Soalnya muka kamu tuh emang pucet banget." lalu Aisyah pamit menghampiri kedua bocah tengil itu siapa lagi kalau bukan Danu dan Kano. sedangkan Hans entah sosok itu ada di mana Tapi dia tak terlihat bersama kedua sahabatnya itu.

Seluruh mahasiswa tepatnya mahasiswa yang sedang memiliki riset alias tugas dari Bu Silva berhamburan mengumpulkan bahan-bahan yang mereka butuhkan. terik matahari siang itu sangat mampu membuat siapa saja yang beraktivitas di luar ruangan merasa cepat sekali lelah. Keringat mudah sekali keluar. Disana, Hana mulai merasa pandangannya kabur. bahkan ia sendiri pun bingung Kenapa ia bisa seperti ini. padahal biasanya tak pernah sampai seperti begini. Tak pernah yang namanya sampai drop. karena Hana tipikal orang yang jarang sakit. Kecuali tamu bulanannya datang maka itu akan menjadi hari-hari paling menyebalkan baginya. Eits, ia kini ingat apa yang sedang menimpanya hari ini. Ini pasti tamu bulanannya karena tak ada hal lain yang sangat menyakitkan kecuali hal itu. Dan jika sudah seperti itu tak ada hal yang bisa ia lakukan bahkan rebahan pun rasanya masih menyakitkan. Tapi belum sempat iya menepi untuk istirahat pandangannya semakin kabur terus kabur dan akhirnya iya jatuh kalau saja tak ada yang menopang tubuhnya dari belakang.

"Na, Hana kamu kenapa?" Hans yang melihat Hana dari kejauhan seperti sepoyongan itu pun berjalan menghampiri nya. Untung saja ia datang di waktu yang tepat, ia sempat menangkap kala Hana hampir saja menjatuhkan tubuhnya di aspal yang panas itu. Dan karena Hana tam kunjung sadar, akhirnya Hans menggendong gadis itu ke kursi taman yang kebetulan terletak tak jauh dari tempat Hana pingsan.

Dari ujung sana Danu lah yang tak sengaja melihat adegan Hans yang sedang menggendong Hana ia pun spontan langsung berteriak "ehh, ngapain tuh Hans kok gendong-gendong Hana gitu sih."

Mendengar teriakan Danu, Kano dan Aisyah pun spontan langsung menoleh "apaan sih berisik amat?" ucap mereka berdua hampir bersamaan.

dan tak kalah terkejutnya Aisyah melihat Hana yang tengah digendong Hans. spontan ia pun langsung berlari kearah mereka. Tuh kan feeling gue bener. Begitulah ucap Aisyah dalam hati. Ia tau kalau ini bakalan kejadian. Hana memang bukan tipikal cewek lemah, yang sering jatuh pingsan atau apalah itu. Tapi kali ini beda, mukanya tadi sangat terlihat pucat sekali. Maka dari itu Aisyah khawatir hingga feeling nya itu sama sekali tak meleset.

..

Hola
Next???...
@ nurhidayah202
Follow Ig.👆

Kutunggu Hijrah Subuhmu (TERBIT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang