assalamualaikum na, boleh aku minta temenin kamu buat beli buku? Begitulah kira-kira isi pesan yang dikirim Hans untuk Hana
Dan tak menunggu waktu lama hingga muncul notif balasan dari sebrang sana.
Waalaikum salam. Mau beli buku apa? Kenapa harus ajak aku? Hmm
Ya buku buat aku belajar lah na, memperdalam agama mu, biar kita bisa cepat-cepet seiman.. wkwkwk
Bukanya segera membalas atau apa, Hana malah senyum-senyum sendiri melihat isi pesan itu. Ah, Hans ini bisa saja.. *batinnya
Oh itu, boleh deh, aku juga mau sekalian cari buku-_-
Duh, dikasih emot senyum dari kamu aja aku udah bahagia loh na. Eh,, iya. Kamu mau aku jemput atau Gimana?
Gausah deh, kita ketemuan di sana aja Gimana? Gaenak soalnya kalo kamu jemput kerumah. Tar dikira apaan lagi sama orang rumah..
Sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, Hans membalas pesan Hana setengah jam dari sekarang deh ya. Di toko buku yang biasa itu, tau kan?
Oh, oke. Tau lah
Yaudah, siap-siap gih, bye bye Hana. Assalamualaikum -_-
Hana kembali tersenyum melihat pesan dari Hans. Tanpa berniat membalas pesan itu, ia langsung bersiap-siap untuk pergi.
Padahal bersiap apa coba, dia kan tak pernah rempong jika ingin pergi kemana-mana. Hanya saja kali ini, ia ingin lebih tertata mungkin. Ah,, padahal hanya diajak pergi ke toko buka saja, kenapa jadi ribet sendiri gini sih.
Tak menunggu waktu lama, jam pun sudah hampir menunjukkan waktu yang dijanjikan mereka untuk bertemu. Karena Hana orangnya sangat on time, mungkin dia pikir berangkat sekarang tak ada salahnya. Ia pun bergegas turun, di bawah ia tak melihat siapapun. Rumah tampak sepi sekali hari ini.."mm, bik, orang rumah pada kemana sih kok sepi gini?"
"Oh itu non, ibu lagi ada kegiatan pengajian katanya. Kalo bapak bersama mas Hanan sedang ada urusan di kantor."
"O gitu, pantesan sepi. O iya Bi, tar kalo ada yang nanyain aku kemana, bilang aja aku pergi ke toko buku."
"Baik non."
"Yaudah bi, aku pergi dulu ya. Assalamualaikum."
"Waalaikum salam, hati-hati non."
Jarak antara rumah dan toko buku yang dituju mungkin tak terlalu jauh, tapi Hana sengaja berkendara dengan santai. Hanya untuk sekedar menghabiskan waktu sore ini, melihat hiruk pikuknya jalanan.
Setelah ia sampai dan memarkir mobil, ia berniat menghubungi Hans bahwa ia sudah lebih dulu sampai dan akan menunggu nya di dalam. Tapi urung ketika sebuah suara menginstruksi nya untuk menoleh.
"Loh Hans, ternyata kamu udah datang?"
"Aku tau kamu bakalan on time, makanya aku sengaja datang lebih awal. Dan ternyata dugaan aku benar."
"Hmm, yaudah, langsung masuk aja kali ya biar cepet."
"Pengen banget na cepet-cepet selesai?"
"Eh gak gitu, maksudnya...
"Berarti seneng jalan bareng aku?"
"Apaan sih Hans, Udah ah, mendingan kita langsung cari bukunya."
Hening, tak ada pembicaraan lagi setelah itu. Semuanya sibuk dengan aktifitas nya masing-masing. Terlebih tujuan buku mereka yang berbeda, Hana tentu saja mencari novel yang kira-kira bagus untuk dibeli, karena udah lama juga rasanya ia tak pergi kesini. Sedangkan Hans, ia sedang bingung di ujung sana untuk membeli buku apa. Ia kan datang kesini mengajak Hana agar tak bingung seperti ini, tapu kenapa Hana malas asik dengan aktifitas nya sendiri begini sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutunggu Hijrah Subuhmu (TERBIT)✅
Spiritual"cerita masih lengkap* Spiritual Romance... Penuh inspirasi... Mode hijrah on... . Kewajiban laki-laki untuk sholat di masjid itu sama dengan kewajiban perempuan untuk menutup aurat. . * Saya ingin menjadi seperti Aisyah, meski tak ada lagi lelaki s...